Swiss Open 2022
Biodata Jonathan Christie, Juara Swiss Open 2022: Tundukkan Wakil India 2-0 Tanpa Balas
Berikut Biodata Jonathan Christie, juara Swiss Open 2022 usai menundukkan Prannoy Kumar dari Indonesia, Minggu (27/3/2022).
Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id, - Berikut Biodata Jonathan Christie, juara Swiss Open 2022 usai menundukkan Prannoy Kumar dari Indonesia, Minggu (27/3/2022).
Pebulu tangkis Indonesia, Jonathan Christie berhasil menjadi juara Swiss Open 2022.
Gelar itu diraih usai Jojo (Sapaan akrab Jonathan Christie) berhasil menundukkan perwakilan India Prannoy HS di Stadion Jakobshalle, Swiss.
Jonatan memastikan gelar juara usai menang straight game alias dua gim langsung dengan skor 21-12 dan 21- 18 dalam tempo permainan 47 menit.

Ini merupakan gelar perdana Jonatan Christie setelah terakhir kali menjadi kampiun pada Australian Open 2019.
Lalu seperti apa profil dan biodata sang juara Swiss Open 2022 ini? Berikut SURYA.co.id merangkumnya.
Biodata Jonatan Christie
Jonatahan Christie lahir di Jakarta pada 15 September 1997.
Pria bertinggi badan 179 ini tergabung dalam klub PB Tangkas Intiland.
Jojo, sapaan akrab Jonatan Christie, telah sukses menaklukkan SEA Games 2017 Kuala Lumpur dan Asian Games 2018 Jakarta.
Tetapi, jalan untuk dapat memiliki kesempatan bertanding di ajang multievent tingkat dunia, Olimpiade, telah ditempuh Jonatan jauh sebelum itu.
Jojo pertama kali mendapat gelar juara dalam turnamen BWF Indonesia International Challenge 2013.
Tak tanggung-tanggung, dia menundukkan juara bertahan pemain senior Alamsyah Yunus dengan dua gim langsung 21-17, 21-10 saat dia berusia 15 tahun.
Namun, Jonatan tidak dapat mempertahankan gelar juaranya pada tahun berikutnya, Ia harus mengakui keunggulan pemain asal Korea Lee Hyun Il pada babak final setelah melewati pertarungan sengit lima gim.
Harus puas menjadi runner up, tak membuat Jojo patah semangat.
Dua bulan berselang, Jonatan kembali berhasil naik podium juara di Swiss International Challenge 2014.
Jojo yang saat itu berada di posisi 178 dunia berhasil mengalahkan pemain Hong Kong Ng Ka Long Angus yang saat itu berada di rangking 43 dunia.
Jonatan, yang bergabung di Pelatnas PBSI di Cipayung Jakarta Timur sejak 2013, berpartisipasi dalam tim nasional pada sejumlah kejuaraan, termasuk Piala Sudirman, Kejuaraan Bulu Tangkis Asia dan Piala Thomas.
Pada ajang multievent tingkat Asia Tenggara, SEA Games 2017 bahkan menyumbang raihan emas kontingen Indonesia.
Jonatan mengalahkan pemain dari Thailand, Khosit Phetpradab, dengan skor 21-19, 21-10 dalam waktu 37 menit.
Pada tahun yang sama, Jonatan mengikuti Korea Open 2017, namun kalah dari kompatriotnya Anthony Ginting di partai final.
Keduanya menjalani pertandingan alot dalam pertarungan tiga gim selama 68 menit yang berakhir dengan skor 21-13, 19-21, 22-20.
Satu tahun berselang, Jonatan kembali harus berada di podium kedua saat berhadapan dengan pemain gaek asal China, Lin Dan, pada New Zealand Open 2018.
Namun, Jonatan menunjukkan kemampuannya, saat menjuarai Asian Games 2018, menjawab penantian panjang Indonesia di nomor tunggal putra selama 12 tahun setelah kemenangan Taufik Hidayat pada 2006.
Hal itu mengingatkan ketika Taufik Hidayat bermain untuk terakhir kalinya di Indonesia Open 2013 sebelum gantung raket sebagai atlet bulu tangkis.
Ia menyerahkan raketnya kepada Jonatan yang waktu itu masih junior sebagai simbol estafet, dengan harapan atlet junior lebih berprestasi.
Pada Asian Games 2018, atlet kelahiran Jakarta, 15 September 1997 itu melakoni pertarungan tiga gim yang berlangsung selama 1 jam 13 menit untuk menaklukkan pemain peringkat enam dunia Chou Tien Chen asal Taiwan dengan skor 21-18, 20-22, 21-15.
Pada 2019, Jonatan akhirnya berhasil membawa pulang gelar juara New Zealand Open, sekaligus menjadi gelar juara pertamanya di BWF Tour, setelah mengalahkan pemain asal Hong Kong Ng Ka Long Angus di babak final.
Kembali berhadapan dengan Anthony Ginting di babak final, kini giliran Jonatan membawa pulang gelar juara mengalahkan rekan satu negaranya itu di Australia Open 2019 dalam duel yang berlangsung panjang hingga rubber game.
Berlanjut ke BWF World Tour Super 750, Jonatan harus berpuas diri sebagai runner up di Japan Open 2019 setelah ditundukkan peringkat pertama dunia Kento Momota di laga final.
Pada French Open 2019, Jonatan juga harus legawa menjadi runner up tunggal putra setelah tak mampu bersaing dengan pemain China Chen Long di babak final.
Jonatan dan enam wakil Indonesia lainnya yang berada di tim bulu tangkis untuk Olimpiade Tokyo, yang akan dimulai pada 23 Juli, akan terbang Kamis malam (8/7), menuju Prefektur Kumamoto, Jepang untuk proses adaptasi dan aklimatisasi selama 10 hari sebelum menjejakkan kaki di Tokyo.
Selain dari segi teknis, Jonatan juga mempersiapkan diri dari sisi nonteknis.
Sukses di ajang multievent SEA Games 2017 dan Asian Games 2018 dengan menggondol medali emas tak membuat Jojo jumawa.
Prestasi
Piala Sudirman
Perunggu 2015 Dongguan Beregu campuran
Perunggu 2019 Nanning Beregu campuran
Piala Thomas
Perak 2016 Kunshan Beregu putra
Perunggu 2018 Bangkok Beregu putra
Emas 2020 Aarhus Beregu putra
Asian Games
Emas 2018 Jakarta-Palembang Tunggal putra
Perak 2018 Jakarta-Palembang Beregu putra
Kejuaraan Tim Bulu Tangkis Asia
Emas 2016 Hyderabad Beregu putra
Emas 2018 Alor Setar Beregu putra
Emas 2020 Filipina Beregu putra
Bulu tangkis pada Pesta Olahraga Asia Tenggara
Emas 2015 Singapore Beregu putra
Emas 2017 Kuala Lumpur Beregu putra
Emas 2017 Kuala Lumpur Tunggal putra
Emas 2019 Philippines Beregu putra
Kejuaraan Dunia Junior BWF
Perak 2013 Bangkok Beregu campuran
Perak 2014 Alor Setar Beregu campuran