Surya Militer

KRI Teluk Sampit 515 Dihapus KSAL dari Daftar Kapal Perang TNI AL, ini Spesifikasi dan Misi-misinya

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono segera menghapus KRI Teluk Sampit 515 dari daftar kapal perang TNI AL.

Dinas Penerangan Koarmabar
KRI Teluk Sampit 515 Dihapus KSAL dari Daftar Kapal Perang TNI AL, simak Spesifikasi dan Misi-misinya. 

SURYA.co.id - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono segera menghapus KRI Teluk Sampit 515 dari daftar kapal perang TNI AL.

Laksamana Yudo akan segera meminta persetujuan DPR terkait hal itu.

Melansir dari Wikipedia, KRI Teluk Sampit 515 adalah kapal perang milik TNI AL) bernomor lambung 515 yang diproduksi oleh perusahaan Korea Selatan, Korea SB & Eng., Masan, dan Korea Tacoma SY, Chinhae pada tahun 1981.

Setelah masuk ke Indonesia, kapal perang tersebut dinamai dengan nama "Teluk Sampit" yang diartikan sebagai nama teluk dari Kabupaten Kotawaringin, Kalimantan Tengah.

KRI Teluk Sampit (515) merupakan kapal perang yang bertipe kapal pengangkut tank (Landing Ship Tank (LST)) yang dapat mengangkut berbagai keperluan logistik, seperti perlengkapan dan peralatan perang dan tank serta dapat mengangkut tentara infanteri.

KRI Teluk Sampit (515) termasuk dalam tipe kelas Teluk Semangka beserta dengan lima kapal lainnya, seperti KRI Teluk Semangka (512), KRI Teluk Penyu (513), KRI Teluk Mandar (514), KRI Teluk Banten (516), dan KRI Teluk Ende (517).

Tipe kelas Teluk Semangka dibagi menjadi dua, yakni tipe standar dan tipe komando.

KRI Teluk Sampit (515) termasuk dalam tipe standar beserta dengan Teluk Semangka (512), KRI Teluk Penyu (513), dan KRI Teluk Mandar (514). KRI Teluk Sampit (515) beserta tipe kelas Teluk Semangka berada dibawah pembinaan Satfib (Satuan Kapal Amfibi).

KRI Teluk Sampit (515) memiliki panjang kapal sebesar 100 m x 15,4 m x 4,2 meter dan mempunyai bobot kosong 1.800 ton dan bobot penuh 3.770 ton dengan kapasitas yang bisa dibawa sebesar 725 ton.

Konsumsi bahan bakar KRI Teluk Sampit (515) per harinya sebesar 20 ton untuk bahan bakar solar dan 800 liter minyak pelumas.

KRI Teluk Sampit (515) tidak memiliki hanggar untuk helikopter, tetapi memiliki dek helikopter di buritan serta dapat membawa 4 unit Landing, Craft, Vehicle, and Personnel (LCVP atau Higgins boat).

KRI Teluk Sampit (515) memiliki senjata utama tiga pucuk meriam Bofors kaliber 40 mm (terdapat dua di haluan dan satu pucuk ditempatkan pada buritan) yang memiliki kubah pelindung, dua pucuk meriam 20 mm buatan Rheinmetall, dan dua pucuk senapan mesin berat kaliber 12.7 mm.

Misi-misi yang pernah dilaksanakan oleh KRI Teluk Sampit (515) antara lain:

1. Pembelajaran Siswa SDN 29 Kota Bima Ikmal Tanjung

KRI Teluk Sampit (515) mendarat di kota Bima pada tanggal 25 Januari 2018 dan membawa siswa-siswa dan guru untuk mengikuti pembelajaran mengenai kapal perang tersebut pada tanggal 26 Januari 2018.

Siswa dan Guru diberikan pembelajaran dan pengarahan mengenai isi dek KRI Teluk Sampit (515), seperti kabin, ruang kemudi, ruang senjata, ruang piket, dan ruang radio oleh kapten kapal.[7]

2. Pengangkutan Warga Pulau Bawean

Pengangkutan warga pulau Bawean dilakukan oleh KRI Teluk Sampit (515) sebagai misi kemanusiaan dikarenakan kapal KM Harapanku Mekar terhantam ombak, sehingga kapal tersebut tidak bisa mengangkut warga pulau Bawean dan menahan warga pulau Bawean sejak 8 Februari 2008.

Pengangkutan dimulai sejak tanggal 23 Februari 2008 dari jam 17.45 WIB dengan mengangkut penumpang sebanyak 585 penumpang dewasa dan 45 anak-anak, membawa 7 unit sepeda motor, dan sayur-mayur.[4] Pengangkutan diperkirakan akan sampai di Pulau Bawean sekitar 13 - 14 jam dengan kecepatan 11 knot atau 22 kilometer perjam, dimulai dari perkiraan jam 17.00 WIB hingga sampai jam 07.00 WIB keesokan harinya.

3. Pengangkutan Beras ke Maluku Tenggara Barat

Pengangkutan dan pengiriman beras oleh KRI Teluk Sampit (515) ke Saumlaki, ibu kota kabupaten Maluku Tenggara Barat (sekarang Kabupaten Kepulauan Tanimbar) dilaksanakan atas perintah Komando Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IX/ Ambon Antongan Simatupang.

Tujuan pengiriman beras tersebut dikarenakan untuk mengatasi kelangkaan bahan pokok di kabupaten Maluku Tenggara Barat.

Pengangkutan dan pengiriman beras tersebut dilaksanakan pada tanggal 13 Maret 2018 dengan membawa 150 ton beras kualitas medium dan medium plus dan dijadwalkan sampai Saumlaki pada tanggal 16 Maret 2018.

Beras tersebut terdiri dari beras bulog 50 Kg sebanyak 2.001 karung dan beras bulog 15 Kg sebanyak 3.331 karung.

Pada saat KRI Teluk Sampit (515) sampai di Saumlaki, kapal tersebut dihadiri oleh Ketua Komisi C DPRD Maluku Anos Jermias; Wakil Komandan Lantamal IX Kolonel Marinir Imam Sopingi; Para Asisten Danlantamal IX; Komandan KRI Teluk Sampit – 515 Mayor Laut (P) Cokorda G.P.P; dan Perwakilan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Ambon.

Pengangkutan dan pengiriman beras ke Saumlaki tidak hanya dilakukan oleh KRI Teluk Sampit (515) saja, melainkan dilakukan juga oleh KRI Teluk Banten (516) dengan membawa 300 ton beras dari Surabaya.

4. Doa Bersama

Doa bersama dilakukan pada tanggal 2 Januari 2018 oleh Komandan KRI Teluk Sampit (515) Satuan Kapal Amphibi (Satfib) Koarmatim Mayor Laut (P) Cokorda Gede Parta Pemayun, S.H., M.Sc., M.Tr (Hanla) bersama seluruh prajurit yang bertempat di Long Room Bintara KRI TSP - 515 Satfibarmatim yang sandar didermaga Dermaga C Selatan Koarmatim, Ujung, Surabaya.

Doa bersama dilakukan untuk menjalin keakraban dan doa bersama agar diberikan berkah kesehatan, keselamatan dan kesuksesan selama tahun 2018.

Diketahui, Laksamana Yudo Margono segera meminta persetujuan DPR RI untuk menghapus KRI Teluk Sampit-515 dari jajaran alat utama sistem persenjataan (alutsista) matra laut.

Pengajuan ini dilakukan setelah Presiden Joko Widodo menyepakati menghapus dan melelang eks KRI Teluk Penyu 513, KRI Teluk Mandar 514, dan KRI Teluk Sampit-515. Yudo mengtakan bahwa permintaan persetujuan ini akan dilakukan dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi I DPR RI.

“Kemarin sudah banyak disetujui dan kita tinggal melelang saja karena sudah melalui persetujuan.

Besok juga ada RDP (rapat dengar pendapat) tentang persetujuan satu KRI lagi, KRI Teluk Penyu atau Sampit gitu kemarin. Besok akan ada,” kata Yudo di Markas Besar TNI Angkatan Laut (Mabesal), Jakarta, Rabu (23/3/2022).

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'KSAL Minta Persetujuan DPR Hapus KRI Teluk Sampit-515'.

Yudo menjelaskan, prosedur penghapusan KRI sendiri berawal dari proses pengajuan TNI AL kepada Panglima TNI.

Selanjutnya, Panglima TNI mengajukan ke Kementerian Pertahanan.

Kemudian, Kementerian Pertahanan mengajukan ke Kementerian Keuangan dan Kementerian Keuangan mengajukan ke Presiden.

Yudo mengatakan, setelah pengajuan disetujui Presiden, nantinya Presiden akan mengembalikan kembali ke instansi di bawah untuk melakukan proses berikutnya.

Yudo menuturkan, nantinya nilai harga pelelangan KRI tersebut akan ditentukan oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).

Sementara, TNI AL sendiri hanya membantu proses pelelangannya.

“Dari Angkatan Laut hanya membantu saja dalam proses pelelangannya dan itu sudah sesuai prosedur semua,” terang eks Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I tersebut.

Ia memastikan bahwa kapal-kapal yang akan dihapus tersebut merupakan kapal yang sudah berumur.

“Tentunya kapal-kapal yang sudah kita evaluasi, sudah tua umurnya, sudah tidak bisa beroperasi lagi, ini kita ajukan untuk untuk dilakukan dispossed (penghapusan),” imbuh Yudo.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengeklaim bahwa kekuatan TNI Angkatan Laut tidak berkurang menyusul dijualnya KRI Teluk Penyu-513 dan KRI Teluk Mandar-514.

Dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI, Prabowo mengaku bahwa pemerintahan Joko Widodo dan DPR RI memberi "dukungan politik yang luar biasa" penuh penguatan TNI, termasuk AL, dalam hal pengadaan alutsista.

"Insya Allah dalam waktu yang bisa kelihatan, bahwa TNI akan menjadi sangat kuat di Asia Tenggara. Angkatan Laut kita akan kembali jaya di samudera," kata Prabowo saat sidang, Kamis (27/1/2022).(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved