Berita Madiun

Jaga Ketersediaan Air Tanah, Bupati Madiun Tanam Pohon di Lereng Gunung Wilis

Dalam rangka memperingati Hari Air Dunia Tahun 2022, Forkopimda Kabupaten Madiun menanam beranekaragam macam pohon di lereng Gunung Wilis.

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Sofyan Arif Candra Sakti
Bupati Madiun, Ahmad Dawami Menanam Pohon Durian di Kecamatan Kare dalam Rangka Memperingati Hari Air Dunia ke 30 Tahun 2022, Kamis (24/3/2022). 

SURYA.CO.ID, MADIUN - Dalam rangka memperingati Hari Air Dunia Tahun 2022, Forkopimda Kabupaten Madiun menanam beranekaragam macam pohon di Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Kamis (24/3/2022).

Nampak Bupati Madiun, Ahmad Dawami sangat antusias menanam pohon Durian Musang King di area lahan terbuka di lereng Gunung Wilis tersebut.

Penanaman pohon ini, kata Kaji Mbing, sapaan akrab Ahmad Dawami, merupakan bentuk mitigasi bencana hidrometeorologi terutama banjir dan tanah longsor.

"Ketika kita sudah memahami bahwa bencana terjadi disebabkan karena dua hal, yaitu karena alam dan karena tangan manusia. Makanya kita tinggal menjalankan bagaimana pencegahannya," kata Kaji Mbing, Kamis (24/3/2022).

Mitigasi ini, menurut Kaji Mbing sangat penting karena jika bencana alam terjadi maka kerugiannya akan berdampak pada sejumlah sektor mulai dari ekonomi, sosial kultural, infrastruktur dan lainnya.

Selain itu, reboisasi juga bertujuan untuk menjaga ketersediaan air tanah bagi masyarakat.

Mengingat banyaknya manfaat yang didapatkan, penanaman pohon ini akan dilakukan secara berjenjang. Mulai dari tingkat kabupaten, lalu tingkat kecamatan hingga tingkat desa dengan skala prioritas daerah rawan bencana.

"Kondisi hutan (sekarang), memang ada beberapa titik yang harus terus dilakukan penanaman. Kita tidak harus menunggu penanaman dari Perhutani tapi bagaimana kita mengerakkan masyarakat," lanjut kader Nahdlatul Ulama ini.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun, Zahrowi mengatakan, dalam reboisasi ini bibit yang digunakan adalah tanaman produktif buah-buahan.

"Ada 12.400 bibit pohon, jenis pohonnya ada durian ada kelengkeng ada alpukat kemudian jambu biji, jeruk dan juga sengon," kata Zahrowi.

Penanaman pohon ini dilakukan di hulu-hulu sungai yang ada di Kabupaten Madiun, terutama di lereng Gunung Wilis dan Gunung Pandan. 

Selain itu, reboisasi juga dilakukan di daerah rawan bencana terutama banjir dan longsor berdasarkan peta rawan bencana BPBD Kabupaten Madiun.

"Kami pusatkan di Kecamatan Kare sebanyak 5.400 bibit, sisanya di wilayah hulu lain di Batok, Kecamatan Gemarang," lanjutnya.

Pemilihan jenis tanaman buah-buahan tersebut, menurut Zahrowi sudah dibicarakan terlebih dahulu dengan warga sekitar dengan mengutamakan fungsinya sebagai penyimpan air.

"Selain pengamanan sumber mata air, pohon-pohon tersebut secara ekonomi juga bisa berbuah sehingga bisa dimanfaatkan masyarakat," pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved