Oknum TNI Tembak Brimob
BENARKAH Oknum TNI Pratu Riyan Nekat Tembak Mati Brimob karena Depresi? ini Penjelasan Pengamat
Pengamat Militer Khairul Amin memberikan penjelasan terkait penyebab oknum TNI, Pratu Riyan, nekat menembak anggota Brimob di Maluku.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Ia menyampaikan, institusi TNI harus peka terhadap kesehatan mental prajurit.
“Saya kira bukan hanya pimpinan TNI di level atas, terutama di level bawah yang berhadapan dengan prajurit. Harus peka,” tuturnya.
Kepekaan ini harus ditumbuhkan lantaran potensi depresi bagi seorang prajurit selalu ada.
“Ini butuh kedisplinan dan pemantauan dari waktu ke waktu,” jelasnya.
Bila kondisi ini diremehkan, padahal si prajurit sudah menunjukkan gejala awal depresi, hal ini dapat membahayakan keselamatan dirinya sendiri maupun orang lain.
“Mereka kan membawa senjata, sehingga risiko seperti ini harus diwaspadai.
Bagaimana pun, tentara yang depresi apalagi saat bersenjata, akan sangat membahayakan,” tandasnya.
Perintah Komandan Brimob Setelah Anak Buahnya Tewas
Kepala Satuan Brimob Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Guntur, memberikan perintah terkait insiden penembakan yang menimpa anak buahnya.
Seperti diketahui, Seorang anggota Brimob berinisial Bharaka FA tewas ditembak oleh Pratu Riyan, oknum Satgas TNI BKO Batalion Arhanud 11/Wira Bhuana Yudha, Rabu (16/3/2022) dini hari.
Bharaka FA tewas ditembak saat sedang melintas di depan pos Satgas Desa Liang, Kecamatan Teon Nila Serua, Kabupaten Maluku Tengah.
Mengetahui anak buahnya menjadi korban penembakan, Kepala Satuan Brimob Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Guntur langsung mendatangi markas Batalion B di Kabupaten Maluku Tengah.
“Saya hadir di batalion ini intinya dalam upaya untuk menenangkan anggota,” kata Guntur, Rabu (16/3/2022).
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Anak Buahnya Tewas Ditembak Oknum TNI, Komandan Brimob: Semua Harus Tahan Diri'.
Dalam pertemuan tersebut, Guntur mengimbau seluruh anak buahnya di wilayah tersebut untuk dapat menahan diri.