Oknum TNI Tembak Brimob
BENARKAH Oknum TNI Pratu Riyan Nekat Tembak Mati Brimob karena Depresi? ini Penjelasan Pengamat
Pengamat Militer Khairul Amin memberikan penjelasan terkait penyebab oknum TNI, Pratu Riyan, nekat menembak anggota Brimob di Maluku.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id, MALUKU - Pengamat Militer Khairul Amin ikut angkat bicara terkait insiden oknum TNI, Pratu Riyan, nekat menembak anggota Brimob di Maluku.
Seperti diketahui, Pratu Riyan diduga depresi karena mendapat kabar orang tuanya sedang sakit.
Setelah mendapat kabar tersebut, Pratu Riyan marah dan langsung menuju gudang senjata dan insiden penembakan itupun terjadi.
Khairul Fahmi mengatakan, depresi sangat mungkin dialami oleh seorang prajurit.
“Itu manusiawi,” ujarnya, Kamis (17/3/2022).
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Depresi, Pratu R Tembak Rekan dan Anggota Brimob, Pengamat Sebut TNI Perlu Intensifkan Pembinaan Mental Prajurit'.
Menurut Direktur Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) ini, depresi bisa jadi tak hanya dipicu persoalan keluarga.
Apalagi bagi seorang prajurit BKO (Bantuan Kendali Operasi).
“Itu enggak mudah. Prajurit keluar dari lingkungan induknya, lalu ditempatkan di lokasi yang mungkin ada keterbatasan fasilitas dan sarana.
Belum lagi dia berjauhan dengan keluarga dalam waktu panjang. Ini bisa memicu depresi,” ucapnya.
Khairul menuturkan, seorang prajurit harus memiliki kesiapan mental.
Oleh karena itu, ia berpandangan bahwa TNI perlu lebih mengintensifkan pembinaan mental prajurit.
“Selain itu, harus ada catatan atau riwayat kejiwaan semacam medical record.
Catatan itu menunjukkan kondisi prajurit mulai dari awal bergabung sampai kondisi terkini,” ungkapnya.
Riwayat kejiwaan itu bisa digunakan sebagai acuan bagi seorang prajurit, apakah ia layak mendapatkan penugasan ke daerah operasi atau daerah konflik tidak.