Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

TERBARU KASUS SUBANG: Danu Blak-blakan Peran Saksi Wahyu dan Alasannya Sempat Vakum dari Youtube

Update kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang kali ini membahas tentang pengakuan terbaru Muhammad Ramdanu alias Danu.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Youtube/Yahya Mohammed
Muhammad Ramdanu alias Danu, satu di antara saksi mata dari kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang. Ia baru-baru ini Blak-blakan Peran Saksi Wahyu dan Alasannya Sempat Vakum dari Youtube. 

SURYA.co.id, SUBANG - Update kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang kali ini membahas tentang pengakuan terbaru Muhammad Ramdanu alias Danu.

Danu baru-baru ini membeberkan peran salah satu saksi bernama Wahyu dalam kasus Subang.

Selain itu, Danu juga menjelaskan alasannya beberapa saat vakum mengunggah video di channel youtube-nya.

Hal ini terungkap dalam tayangan di channel youtube Heri Susanto.

Dalam tayangan tersebut, Heri awalnya menyampaikan pertanyaan banyak netizen soal mengapa Danu kini semakin jarang bikin konten.

"Banyak yang menanyakan kenapa Danu sekarang jarang bikin konten." Ujar Heri.

Danu kemudian menjelaskan bahwa ia sempat sakit demam beberapa hari.

Setelah sembuh, Danu disibukkan dengan kegiatannya belajar editing konten.

"Setelah sakit demam, saya sedang belajar editing konten." ujar Danu.

Danu juga mengaku saat itu ia sedang sibuk memasarkan tanah yang sedang dijual dan belajar bisnis properti lainnya.

Video inipun banjir dukungan netizen.

"Semangat Danu, semoga terus maju dan bertambah ilmu per middle-man an atau bidang pemasaran property. Do'a terbaik buat Danu, semoga bisa meng-haji kan kedua orang tua"

"Tetap semangat Danu, Tangan Tuhan selalu menopangmu Dan memberi mu kekuatan, bersyukur Danu dikelilingi orang2 baik dan tulus mendampingmu, God bless you all"

"Syukurlah Danu sudah sehat lagi, kedepannya harus selalu hati² dan jaga kesehatan ya."

>>>Berikut video selengkapnya

Danu juga memberikan pengakuan terbaru di channel youtube Freddy Sudaryanto Sport.

Danu membeberkan peran salah satu saksi yakni Wahyu.

Dijelaskan, sehari setelah pembunuhan itu terjadi atau tanggal 19 Agustus 2021 pagi dia berada di pos ronda. 

Setelah itu dia turun ke rumah bibinya, Wak Lilis. 

Di rumah Lilis itu lah dia bertemu Yoris Raja Amanullah, anak korban Tuti Suhartini

Saat itu Yoris memerintahkan Danu menjaga TKP atau rumah sang ibu.  

Mendapat tugas itu, Danu langsung meminta ada yang menemaninya. 

"Setelah kang Yoris katakan seperti itu. (Saya bilang) A; boleh gak sama pak wahyu. Ya sok ae nu," ujar Danu menirukan ucapan Yoris yang membolehkan dia mengajak Wahyu untuk ikut menjaga TKP. 

Saat Danu menuju ke TKP, dia melihat Wahyu menuju ke rumah Lilis yang saat itu masih ada Yoris. 

Tiba di TKP, Danu awalnya mau memarkir motornya di depan rumah Tuti, namun karena kondisinya miring akhirnya dia parkir di SMA Jalancagak. 

Setelah memarkir motor di SMA Jalancagak, Danu langsung menuju ke warung serabi di dekat TKP untuk sarapan. 

Selesai sarapan dia menuju ke depan SMA lagi untuk memantau dituasi hingga pukul 12.00 WIB.

Setelah itu datanglah oknum banpol yang meminta dia untuk masuk ke TKP guna membersihkan bak mandi. 

Disinggung keberadaan Kosasih dan Opik yang juga berada di depan SMA Jalancagak, Danu mengaku tak tahu siapa yang menyuruhnya. 

Dia hanya mengakui jika cuma Wahyu yang diminta dia untuk menemani.   

Sebelumnya, Wahyu sempat dikabarkan menghilang. 

Bahkan tim kuasa hukum Yosef mencurigai Wahyu karena tiba-tiba mengundurkan diri sebagai kepala SMK Bina Prestasi Nasional.   

Wahyu juga sudah diminta keterangan polisi dalam kasus ini. 

Terakhir, Wahyu kembali diperiksa pada (30/11/2021) di Polres Subang bersama dengan dua saksi lainnya.

Wahyu saat itu diperiksa bersama Opik dan Kosasih.

Polisi Beber Progres Penyelidikan

Sementara itu, Polda Jawa Barat (Jabar) telah memberikan keterangan terbaru terkait update kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Komisaris Besar Polisi Ibrahim Tompo, penyelidikan kasus Subang ini semakin mendalam.

Tompo menyebut pihaknya telah membentuk tim khusus untuk mengungkap pembunuh Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

"Jadi terkait (kasus) Subang, kita bentuk tim khusus untuk menangani kasus dan pengungkapan kasus pembunuhan di Subang ini," ucap Tompo, melansir dari Kompas.com dalam artikel 'Masih Misteri, Polisi Bentuk Tim Khusus Ungkap Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang'.

Ratusan saksi telah diperiksa, sejumlah barang bukti pun telah didapatkan, akan tetapi polisi belum menemukan titik terang siapa pelaku pembunuhan itu.

Kendati begitu polisi terus lakukan pemeriksaan mendalam terhadap kasus ini.

"Pemeriksaan dilakukan semakin mendalam terhadap beberapa saksi dan alat bukti," Kata Tompo.

Ditanya soal pengusutan Danu yang membersihkan kamar mandi di tempat kejadian perkara (TKP), Tompo belum dapat menjelaskan perihal kejadian itu.

"Kalau merupakan data teknis, termasuk info yang dikecualikan," ucapnya.

Seperti diketahui, Kapolda Jabar Irjen Suntana sudah memerintahkan jajarannya untuk mengebut proses pengungkapan kasus Subang.

Pihaknya pernah menargetkan bahwa kasus tersebut akan terungkap pada awal 2022.

Namun hingga saat ini, pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang masih misteri.

Meski begitu, Satuan Reser Kriminal Umum Polda Jabar masih berupaya melakukan pengungkapan siapa pembunuh anak dan ibu tersebut.

Kasus ini telah diambil alih Polda jabar sejak tanggal 15 November 2021.

Pelimpahan kasus ini bertujuan untuk mengefisiensikan waktu penyidikan dan penyelidikan kasus.

Segala petunjuk dan bukti yang bersifat konvesional yang dapat membantu penyidikan bakal disandingkan secara digital.

Direktorat Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Polisi Yani Sudarto mengatakan bahwa mulai dari olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi sudah mengambil langkah-langkah penyidikan diantaranya olah TKP sebanyak 5 kali, autopsi 2 sebanyak dua kali, dan telah memeriksa saksi sebanyak 69 orang.

Selain itu, polisi pun telah memeriksa 7 saksi ahli dan melakukan analisa terhadap kamera pengawas atau closed cicuit televisi (CCTV) di 40-50 titik lokasi sepanjang 50 km.

Diberitakan sebelumnya, dugaan pembunuhan Tuti (55) dan anaknya Amelia Mustika Ratu (23) di Subang terungkap dari laporan suami korban yang melihat kondisi tak wajar di kediamannya.

Suami melihat ceceran darah lantai rumahnya sampai ke arah mobil itu. Ia kemudian menelusuri ceceran tersebut hingga ke mobil dan menemukan anak dan istrinya yang sudah tak bernyawa di dalam bagasi mobil Alphard.

Kaget dengan kondisi tersebut, ia kemudian melaporkannya ke kepolisian setempat.

Polisi kemudian ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan olah TKP, menyelidiki dugaan pembunuhan tersebut.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved