Berita Blitar
Mbah-Mbah di Blitar Nekat Menjahili Anak Tetangga, Terperanjat Ketika Dipergoki Tetangga
Untungnya, sebelum aksi bejat pelaku makin jauh, ada seorang warga melintas yang tak lain tetangga pelaku sendiri
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, BLITAR - Usia semakin menua, namun dorongan hasrat KDS (60) malah semakin besar. Kakek asal Desa Mandesan, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar itu terpaksa berurusan dengan polisi, gara-gara berbuat jahil dengan melakukan pelecehan seksual pada MH (15), anak dari tetangganya sendiri, Sabtu (12/3/2022) lalu.
Kakek dengan empat cucu itu dilaporkan atas tuduhan melakukan perbuatan tidak senonoh terhadap siswi kelas 1 SMP tersebut. Senin (14/3/2022) lalu, KDS mulai menjalani pemeriksaan di Polres Blitar.
"Benar, warga itu sudah diamankan. Awalnya, kasus itu dilaporkan namun karena kasusnya seperti itu (tindak pelanggaran seksual), maka ditangani polres," kata Kapolsek Selorejo, AKP Suhartono, Selasa (15/3/2022).
Awalnya pelaku tidak merencanakan namun diduga ada kesempatan sehingga muncul niatan untuk berbuat tidak pantas. Padahal korban lebih pantas sebagai cucunya karena salah seorang dari empat cucunya itu ada yang sebaya dengan korban. "Bisa (ada kesempatan). Tetapi jangan tanya saya soal detailnya (perbuatannya)," tegas kapolsek.
Kasus yang sempat mengejutkan warga desanya itu bermula ketika orangtua korban membantu di rumah tetangganya yang sedang menggelar hajatan. Dan pelaku juga ikut membantu di rumah tetangga yang akan punya hajatan, Sabtu (12/3) sekitar pukul 21.30 WIB.
"Karena ibunya membantu di rumah tetangganya yang punya hajat, maka korban juga ikut di situ," tutur sumber SURYA.
Karena sudah lewat pukul 21.00 WIB, kemudian korban hendak pulang sebab ibunya masih tinggal di rumah tetangganya. Meski jarak rumahnya dekat namun korban tidak berani pulang sendirian karena jalannya gelap juga sepi.
Tahu korban tidak berani pulang, pelaku mengajak bareng karena sekalian ia juga pulang. "Tidak
tak ada yang curiga meski banyak orang yang tahu. Itu dianggap hal biasa, kalau saling membantu di desa itu," papar Suhartono.
Akhirnya, korban diajak pulang bareng oleh pelaku. Saat pulang itu, korban disuruh berjalan di depan dan pelaku mengikuti di belakangnya, supaya korban tidak takut. Namun entah apa yang merasuk ke otaknya, pelaku mendadak jadi gelap mata.
Bukannya mengamankan korban, ia malah berbuat jahil. Di saat melintas di jalan kampung yang sepi dan gelap atau hanya beberapa meter dari rumah korban, pelaku mendadak merangkul korban.
Bukan hanya itu, tangannya kian liar karena beberapa bagian tubuh korban dipegang. Namun korban tak langsung memberontak sehingga pelaku yang sudah tua itu tidak bisa mengendalikan diri.
Mungkin korban belum sadar akan perbuatan bejat pelaku atau memang belum paham karena usianya masih anak-anak, sehingga pelaku merasa seperti korban tak marah.
Untungnya, sebelum aksi bejat pelaku makin jauh, ada seorang warga melintas yang tak lain tetangga pelaku sendiri. Namun pelaku yang mungkin sudah tidak bisa berpikir jernih, tetap melanjutkan aksinya dan tidak sadar ada orang lain di dekatnya. "Bapak-bapak itu langsung memanggil namanya (pelaku). Lapo kowe iku, kok seperti itu," sapa pria itu.
Teguran tetangganya membuat jantung KDS seperti copot. Saat itulah pelaku yang tua bangka terperanjat kaget dan cepat menghentikan perbuatannya, sehingga korban selamat. Namun entah siapa yang menyebarkannya, sehari kemudian, Minggu (13/3/2022), berita tentang perbuatan pelaku itu sudah menyebar di kalangan warga di kampung itu.
Celakanya, kabar itu juga sampai ke telinga orangtua korban sehingga membuatnya malu dan emosi. Untuk membuktikan kebenaran kabar itu, korban ditanya.
Ternyata korban mengaku kalau saat diantarkan pulang malam itu, pelaku berbuat jahil. Tidak terima dengan anaknya diperlakukan seperti itu, orangtuanya pun melapor ke polisi. *****