Berita Blitar

Kisah Hariyadi, 20 Tahun Tekuni Profesi Pandai Besi di Kota Blitar, Pesanan Hingga China

Hariyadi: Pandai besi sudah ada sejak zaman dulu. Ini merupakan kebudayaan nenek moyang yang harus dilestarikan

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Samsul Hadi
Hariyadi menunjukkan pedang katana hasil karyanya, Selasa (8/3/2022). 

Harga jual perkakas produksinya juga bervariasi tergantung model dan bahannya. 

Untuk perkakas standar untuk pertukangan dan pertanian, dia jual mulai Rp 100.000 sampai Rp 250.000.

Sedang untuk perkakas pisau hias seperti duplikat katana, golok, pedang, dan pisau tradisional biasanya dijual mulai Rp 1 juta sampai Rp 3 juta. 

"Harganya tergantung bahan dan tingkat kesulitan pembuatannya," ujarnya. 

Bagi Hariyadi, profesi sebagai pandai besi bukan hanya sekedar menjadi pekerjaan untuk mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga. 

Lebih dari itu, dia juga ingin melestarikan kebudayaan nenek moyang terdahulu yang membuat kerajinan sebagai pandai besi

Menurutnya, profesi pandai besi sudah dikenal sejak zaman kuno. 

"Pandai besi sudah ada sejak zaman dulu. Ini merupakan kebudayaan nenek moyang yang harus dilestarikan," katanya.

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved