Sambang Kampung

Menilik Kampung Sambikerep, Salah Satu Penghasil Semanggi Terbesar di Kota Surabaya

Kampung Semanggi yang terletak di Kelurahan Bringin, Kecamatan Sambikerep, hingga saat ini masih menjadi salah satu penghasil semanggi di Kota Surabay

Penulis: Zainal Arif | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Zainal Arif
Petani memanen hasil tanaman semanggi di kawasan RT 5 RW 5 Kelurahan Bringin, Kecamatan Sambikerep, Kota Surabaya, Senin (28/2/2022). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Kampung Semanggi yang terletak di Kelurahan Bringin, Kecamatan Sambikerep, hingga saat ini masih menjadi salah satu penghasil semanggi di Kota Surabaya.

Di mana kampung ini memiliki puluhan petani yang berhasil membudidayakan tanaman semanggi di lahannya masing-masing.

Satu di antaranya ialah perempuan paruh baya bernama Titik (60 tahun). Sudah satu tahun Titik melakukan budidaya tumbuhan yang berkembang biak dengan cara merambat ini.

Ia setiap harinya bercocok tanam di lahan miliknya seluas 30 m2 di kawasan RT 5 RW 5 Kelurahan Bringin, Kecamatan Sambikerep.

Titik mengaku, telah meraih banyak pundi-pundi rupiah dari menjual hasil panen semangginya.

"Bertahun-tahun saya menjadi petani padi namun hasilnya tidak seberapa jika dibandingkan dengan sSemanggi. Bahkan panen semanggi ini lebih cepat (15 hari), jika dibandingkan padi (100 hari). Dalam sebulan saya bisa meraih penghasilan hingga Rp 7 juta," ujar Titik kepada SURYA.co.id, Senin (28/2/2022).

Selain menguntungkan, menanam dan merawat semanggi juga dikatakan Titik tidak sulit.

Semanggi dapat berkembang biak dengan cepat terutama apabila dirawat dan diberi pupuk.

"Kalau saya pasti saya beri pupuk, kemudian memastikan air lancar dan tanah dalam kondisi lembab sehingga semanggi akan berkembang dengan sendirinya," ujarnya.

Ia mengatakan bibit semanggi bisa didapatkan dari lahan yang sudah jadi atau mendapatkan di tempat lain.

Yang terpenting, tumbuhan semanggi yang dicabut masih ada akarnya.

Setelah dibersihkan, bibit disemai dengan cara diletakkan secara bergerombol dengan jarak sekitar 30-40 cm (seperti menanam rumput).

Menurut Titik, ada hal yang juga perlu diperhatikan saat setelah selesai panen semanggi. Yakni, batang tanaman semanggi harus diratakan kembali atau ditekan agar tunas muda kembali rata dan mudah dipanen.

"Jadi tidak perlu menanam kembali karena akan tumbuh tunas muda baru," jelasnya.

Dikarenakan mayoritas warga Kampung Semanggi ialah seorang pedagang semanggi, ia tak pernah kesulitan untuk menjual hasil panen semangginya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved