Ritual Maut di Pantai Payangan Jember
Terungkap Alasan Bripda Febriyan Duwi Ikut Ritual Ngalab Berkah di Jember, Pesan Terakhir Disorot
Terungkap alasan Bripda Febriyan Duwi nekat ikut ritual maut di Pantai Payangan Jember, Jawa Timur. Pesan terakhir ke istri disorot
Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
Mereka berasal dari beberapa kecamatan di Kabupaten Jember, seperti Sukorambi, Patrang, Ajung, juga Rambipuji.
Mereka berangkat dengan dipimpin oleh ketua kelompok itu, Nh (Nurhasan), warga Desa Dukuhmencek Kecamatan Sukorambi.
Berikut beberapa fakta terbaru yang dikumpulkan Surya.co.id.
1. Proses ritual
Menurut Kapolsek Ambulu AKP Ma'ruf, dari keterangan saksi yang sudah diperiksa terlebih dahulu, ada 20 orang anggota kelompok itu yang turun di tepi pantai.
"Ya di situ, di tepi pantai itu," ujar Ma'ruf kepada Surya, sambil menunjuk titik yang dipakai ritual.
Ke-20 orang itu berdiri dengan siku saling digandengkan.
"Sedangkan yang empat menunggu di atas," imbuhnya.
Keempat orang itu, satu orang sopir yang memang tidak ikut ritual, dan tiga orang petinggi kelompok yang berada kawasan pasir yang lebih atas.
"Saat masih berdiri itulah, ombak besar datang. Waktu kejadian sekitar pukul 00.30 - 01.00 Wib, dini hari tadi," lanjutnya.
2. Istri Bripda Febriyan Duwi lemas
Berkaca-kaca mata Diana, istri Bripda Febriyan Duwi, saat duduk di depan meja petugas TIM Disaster Victim Investigation (DVI).
Dia sejatinya belum percaya, sosok pria yang baru menikahinya setahun lalu, kini tewas dalam ritual berujung maut di Pantai Payangan Jember, Minggu dini hari (13/2/2022).
Febriyan Duwi merupakan anggota Polsek Pujer, Bondowoso.
Pangkatnya adalah seorang bintara.