Ritual Maut di Pantai Payangan Jember
NASIB Nurhasan Ketua Ritual Maut Pantai Payangan Jember, Istri Muda dan Anak Tiri Tewas, Bisa Dibui
Begini lah nasib Nurhasan, sosok ketua di balik ritual maut di Pantai Payangan Jember, Jawa Timur yang menewaskan 11 orang.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Musahadah
"Nah ini kesehatan secara fisik maupun batin. Bermacam-macamlah alasan orang yang datang dan bergabung," beber Hery.
Kebanyakan, pengikut Hasan dulunya adalah seorang pasien. Banyak pasien mengaku sembuh setelah datang ke Hasan. Keberhasilan itu sering diceritakan pasien-pasien ke orang lain. Sehingga cukup banyak yang tertarik menjadi pengikutnya.
Baca juga: MASA LALU KELAM Korban Ritual Maut Pantai Payangan Jember Terungkap, Ibu: Dia Dapat Ketenangan Hati
"Kemudian mereka yang sembuh itu memberikan testimoni kepada satu atau dua orang, sehingga kemudian ikut" sambung Hery.
Pada prosesnya, tak hanya orang yang sakit yang datang ke Nurhasan.
Mereka yang punya masalah ekonomi hingga masalah keluarga pun mendatanginya.
Masalah ekonomi itu antara lain ada yang ingin kaya.
Tak cuma mengobati, Nurhasan ternyata juga memberikan ilmu kepada pasiennya yang kemudian dia angkat sebagai pengikutnya.
Bagi pengikut yang dinyatakan lulus, maka dia sudah bisa mengobati pasien lain.
Seperti Sofiana Nazia (22) murid Nurhasan yang sudah empat tahun masuk di padepokan itu.
Sofiana menjadi korban tewas dalam ritual maut tersebut.
Dewi Soleha (48), ibu Sofiana mengatakan, awal sang anak masuk kelompok ini karena ingin mencari ketenangan hati.
"Katanya mau mencari ketenangan hati, mau berubah," ujar Dewi Soleha, Senin (14/2/2022).
Dewi menuturkan, anaknya sempat menjadi remaja yang nakal. Dia mengkonsumsi minuman keras, seperti arak.
"Terus orangnya juga keras, tidak nurut sama saya. Dari situ, dia ingin berubah, terus diajak temannya untuk ikut kelompok itu supaya bisa berubah," kata Dewi.
Ketika ikut kelompok itu, kata Dewi, anaknya memang berangsur berubah.