Berita Surabaya

Valentine Tak Sekadar Kasih Sayang, Komunitas Rawit : Ada Tanggung Jawab Finansial Anak Muda

Berbeda bagi komunitas Ruang Wong Alit (Rawit) Surabaya yang memaknai hari Valentine bukan sekadar hari kasih sayang.

Penulis: Aqwamit Torik | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa Adjie Kartuji
Adjie Kartuji, pendiri sekaligus ketua RAWIT 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Banyak anak muda yang memaknai tanggal 14 Februari sebagai hari Valentine atau hari kasih sayang.

Namun berbeda bagi komunitas Ruang Wong Alit (Rawit) Surabaya yang memaknai hari Valentine bukan sekadar hari kasih sayang.

Sekadar diketahui, Komunitas Rawit merupakan komunitas yang berdiri sejak 14 April 2021 yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi kelas menengah.

Pendiri sekaligus Ketua Rawit, Adjie Kartuji menyebut kasih sayang dan cinta bukan sekadar perasaan emosional saja, melainkan juga termasuk tanggung jawab terhadap segala hal termasuk juga mengelola keuangan secara pribadi.

“Mengelola keuangan pribadi secara bertanggung jawab sangat penting bagi anak–anak muda, khususnya yang belum menikah, dan ini harus segera dilatih sejak dini,” ungap pria yang akrab disapa Mas Ji itu, Senin (14/2/2022).

Baca juga: Tiga Pengedar Pil Koplo Ditangkap Polisi Nganjuk, Barang Bukti 6.782 Butir Pil Double L

Sebab, Mas Ji melihat banyak anak muda yang kurang cakap dalam mengelola keuangannya, sehingga mereka menghabiskan uang hanya untuk hal yang tak penting.

Hingga akhirnya banyak dari mereka yang terjerat tagihan pinjaman online (pinjol) atau tagihan lainnya.

“Setelah ada penghasilan, kita harus memahami dua hal yaitu pemasukan dan pengeluaran. Karena disinilah kunci utama sukses atau tidaknya kita mengelola keuangan, yaitu jangan sampai pengeluaran kita sama atau bahkan melebihi angka pemasukan yang kita peroleh, Hindari besar pasak daripada tiang,” jelas Mas Ji.

Selain itu, dari keuangan yang didapatkan, wajib disisihkan untuk ditabung, jadi bukan menabung dari uang sisa.

“Karena dengan menabung kita bisa mengantisipasi banyak hal di masa depan,” ujar Mas Ji. Menabung bisa di kisaran 20-40% pendapatan yang kita terima, tambahnya.

Mas Ji menambahkan, generasi muda harus sadar hari Valentine bukan sekadar momen cinta, tapi juga ada tanggung jawab yang wajib diemban, salah satunya adalah mandiri secara finansial.

“Bukan sekadar seberapa banyak yang kita bisa hasilkan dalam sebulan, tetapi berapa banyak uang yang bisa kita selamatkan atau tabung dalam sebulan,” pesannya.

Baca juga: Berdampak Macet, Longsor Jalur Trenggalek-Ponorogo Baru Bisa Dilalui Kendaraan Roda Dua

Pria yang juga pakar di bidang renovasi dan dekorasi rumah itu mengaku sudah terbiasa menabung sejak bekerja dari mulai kelas 1 SMP sampai lulus SMK sebagai penjual koran.

Sekitar tahun 1993 pendapatannya sebagai penjual koran di kisaran Rp 10.000 sampai Rp 15.000 per hari.

Lalu pasca lulus SMK ia bekerja sebagai seorang drafter di sebuah perusahaan konsultan bangunan dan pendapatan atau gaji saya waktu itu Rp 400.000 per bulan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved