Pembunuhan ibu dan Anak di Subang
3 FAKTA TERBARU Kasus Subang: Pelaku Diduga Masih di Sekitar TKP, Danu Sindir Bos yang Jerumuskannya
Berikut update fakta terbaru seputar kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau kasus Subang. Pelaku Diduga Masih di Sekitar TKP.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Berikut update fakta terbaru seputar kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau kasus Subang.
Kepala Desa Jalancagak, Indra Zaenal, baru-baru ini mengungkapkan dugaannya terkait pelaku yang merenggung nyawa Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Indra mensinyalir pelaku tidak jauh berada di sekitar TKP.
Sementara itu, saksi kasus Subang, Muhammad Ramdanu alias Danu tiba-tiba memberikan pengakuan mengejutkan.
Ia menyinggung sosok si bos yang bermuka dua dan orang polos alias cupu.
Akibat kepolosannya dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, si cupu pun merasa dijerumuskan oleh bosnya.
Berikut rangkuman fakta terbarunya.
1. Pelaku Diduga Masih di Sekitar TKP
Warga Kampung Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, tempat kasus Subang terjadi, banyak yang masih khawatir karena pelaku masih bebas berkeliaran.
Hal itu diungkapkan Kepala Desa Jalancagak, Indra Zaenal.
Indra mensinyalir pelaku tidak jaug berada di sekitar TKP.
"Terakhir itu ada warga yang melaporkan ke Kantor Desa mereka (warga Ciseuti) masih merasakan waswas karena dari informasi melalui konten Youtube yang disinyalir pelaku itu tidak jauh berada di lingkungan situ," ucap Indra saat dihubungi melalui sambungan seluler, Jumat (11/2/2022).
Seperti dilansir dari Tribun Jabar dalam artikel 'KASUS SUBANG Hari Ke-178: Pelaku Masih Gentayangan, Warga Khawatir, Lakukan Ini di Sekitar TKP'.
Menurut Indra, dengan adanya hal tersebut kegiatan siskamling warga Kampung Ciseuti lebih diperketat terutama di sekitaran TKP Tuti dan Amalia ditemukan meninggal secara mengenaskan itu.
"Pihak pemerintahan Desa hanya mengeluarkan kebijakan untuk lebih waspada aja siskamling jangan sampai kendur, kita hanya bisa mengupayakan itu," katanya.
2. Danu Merasa Dijerumuskan Si Bos
Saksi kasus Subang, Muhammad Ramdanu alias Danu tiba-tiba memberikan pengakuan mengejutkan menyinggung sosok bermuka dua dan orang polos alias cupu.
Akibat kepolosannya dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, si cupu pun merasa dijerumuskan oleh bosnya.
Setelah terjerumus, si cupu ditinggal sendirian dengan masalah yang pernah dilakukan karena perintah si bosnya.
Seperti diketahui, pada awal kasus Subang ini berjalan, Danu dan Yoris Raja Amanullah masih satu paket kuasa hukum.
Namun, setelah Polda Jabar merilis sketsa terduga pembunuh korban Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, Yoris menyeberang ke kubu Yosef Hidayah.
Tak lama ini, ayah Danu, Surono juga mengungkapkan, anaknya pernah dua kali diperintah oleh Yoris memantau TKP pembunuhan.
Akibat menuruti perintah Yoris, yang dilakukan Danu pun dijadikan bahan pemeriksaan oleh penyidik. Di antaranya, masuk ke dalam TKP hingga membersihkan bak mandi.
Danu sebelumnya bekerja sebagai staf di Yayasan Bina Prestasi Nasional yang diketuai oleh Yoris. Semenjak pisah kuasa hukum, Danu memilih keluar dari yayasan tersebut.
Danu pun memilih menjadi Youtuber dan bekerja di tempat kerja Youtuber Heri Susanto.
Berikut cerita Danu yang tiba-tiba menyinggung orang bermuka dua dan si cupu saat berbincang dengan Youtuber bernama Yahya Muhammed di kanal Youtube FAKTUIL, dikutip Sabtu 12 Februari 2022.
Dalam tayangan tersebut awalnya Danu tampak ceria menjadi moderator dalam bincang-bincangnya tersebut.
Kemudian raut wajah mendadak berubah saat itu melontarkan pertanyaan.
“Apa sih kendala orang yang bermuka dua?,” ujar Danu bertanya.
“Bermuda dua, contoh nih, saya ke Danu cari muka, kemudian ke dia cari muka lagi tapi jelek-jelekin Danu,” jelas Yahya.
Lantas, Yahya membeberkan pengertian orang bermuka yang ditanyakan Danu tersebut.
Setelah dijelaskan Danu tampak belum puas.
Ia mengaku masih ingin sharing mengenai hal lainnya.
Danu pun kembali meminta tanggapan soal cerita Si Cupu yang diperalat atasannya.
“Jadi satu orang dikategorikan Cupu, diperalat, dia ke sana sini dan dia juga tidak memikirkan apa yang telah terjadi oleh dirinya,”
“Ini mah benar-benar real ya, ini mah satu kejadian dia itu kecelakaan tapi dia berhura-hura,”
“Pertanyaannya, apakah Si Cupu ini memang tidak mampu lah, tapi Si Bosnya cuek-cuek aja dengan apa yang telah terjadi pada Si Cupu ini gitu, hingga khirnya Si Cupu sendiri,” papar Danu.
“Kesimpulannya, menurut Abang orang seperti itu gimana sih?”
“Apakah dia harus secuek itu kepada Si Cupu atau karyawan lah gitu,” tanya Danu.
Bingung dengan pertanyaan Danu, Yahya mengonfirmasi terlebih dahulu pengertian dari Cupu yang dimaksud Danu.
Yahya menjelaskan setahu dirinya Cupu menunjukkan kepribadian seseorang yang polos.
Menurutnya akibat dari polos seseorang bisa terjerumus karena terlalu tulus membantu tanpa memikirkan dirinya sendiri.
“Intinya seperti halnya polos lah ya, langsung mengerjakan tanpa berpikir dua kali,”
“Sehingga akhirnya ketika ada sebuah kecelakaan atau apa itu dibebankan kepada Si Cupu itu,” jelasnya.
Lantas, Yahya memberikan nasihat dari cerita Danu tersebut agar Si Cupu mulai belajar dari hal tersebut.
“Orang yang menjadi Cupu mulai dari sekarang harus bisa berpikir dua kali,” ujarnya.
Kemudian Danu menyahut mengambil pelajaran bahwa seseorang berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak.
Setelah itu, Yahya juga membeberkan tanggapan untuk atasan yang menyuruh atasan.
Dari bincang-bincang Danu bertanya Si Cupu dan atasan tersebut warganet menduga Danu bermaksud menceritakan pengalamannya sendiri.
“Saya sangat paham arah pembahasan ini, Mantab betul kang Yahya Muhammed jg dik Danu,” tulis seorang warganet.
Warganet pun memberikan komentar dan memberikan dukungan kepada Danu.
3. Pengacara Yosef Singgung soal Musuh Berbahaya
Pengacara Yosef Hidayah dan Yoris Raja Amanullah, Rohman Hidayat yang menyinggung soal musuh paling berbahaya dalam kasus Subang.
Hal ini berkenaan dengan tanggapan dirinya sebagai kuasa hukum yang dilematis mendampingi saksi atau jika klien berbohong.
Hal ini diungkapkan Rohman Hidayat saat berbincang dengan Kepala Desa Jalan Cagak, Indra Zaenal di kanal Youtubenya, dikutip Kamis, (10/2/2022).
Dalam kesempatan itu, Rohman Hidayat, kuasa hukum Yosef tersebut terang-terangan menyinggung jika kliennya berbohong dalam menyampaikan keterangan sebagai saksi.
Rohman mengatakan menghadapi kasus menurutnya musuhnya bukan berseberangan dengannya.
Menurutnya sejatinya musuhnya yang dianggap paling berbahaya itu tak lain kliennya yang berbohong atau tak jujur.
“Buat saya, musuh pengacara itu bukan lawannya yang di seberang atau siapa pun,”
“Tapi, musuh yang paling berbahaya itu adalah kliennya yang tidak jujur, kliennya yang berbohong, yang bicaranya sepotong-sepotong,” papar Rohman Hidayat.
Demikian, Rohman menjelaskan sebelum dirinya menerima suatu perkara ia memastikan terlebih dahulu bahwa kliennya itu benar dengan keterangannya.
Lanjut ia menjelaskan jika nantinya konteks keterangannya benar atau salah, ia pun akan memperjuangkannya secara baik.
Menurutnya jika ada yang disembunyikan oleh kliennya maka hal itu yang bisa membuatnya bahaya.
Oleh karena itu, ia mengatakan paling penting kliennya itu jujur.
Namun ia menambahkan adapun seandainya kliennya salah jika kliennya jujur memberikan keterangan menurutnya masih mudah untuk memberikan pembelaan.
Saat disinggung seandainya Yosef kliennya dalam penetapan tidak terlibat, Rohman mengaku tentunya ia akan bersyukur.
Namun, jika situasi sebaliknya jika kliennya ditetapkan sebagai tersangka, ia pun akan tetap mendampinginya.
Ia mengaku secara profesi dirinya akan tetap bertanggung jawab.
“Kalau pun misalnya klien saya yang pelakunya, masalah pembelaan itu bukan masalah menang dan kalah, tapi benar dan tidak benar,” ujarnya.(*)