Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
UPDATE KASUS SUBANG, Pengakuan Yoris Digaji Rp 12 Juta Berbuntut Panjang, 2 Pejabat Pemda Terseret?
Pengakuan Yoris soal gaji yang didapat dari yayasan BIna Prestasi Nasional menjadi sorotan khusus.
SURYA.CO.ID - Belum diungkapnya pelaku dan dalang pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, membuat kasus ini semakin melebar.
Kini, yayasan Bina Prestasi Nasional yang didirikan Yosef Hidayah disorot banyak pihak bahkan menjadi petisi di platform change.org.
Pengakuan Yoris soal gaji yang didapat dari yayasan BIna Prestasi Nasional menjadi sorotan khusus.
Seperti diketahui, saat diwawancara di acara Aiman yang tayang di Kompas TV empat bulan lalu, Yoris awalnya menceritakan hubungan dengan ayahnya, Yosef yang kurang harmonis.
"Karena kalau ketemu, papa minta uang," aku Yoris.
Pernyataan Yoris ini membuat heran AIman karena selama ini Yoris sebagai pemilik yayasan dan memiliki aktivitas yang cukup bonafid, bermain golf.
Baca juga: TERBARU KASUS SUBANG, Prediksi Kubu Danu Soal Pembunuhan Berencana dan Komitmen Kapolda Jabar
Pancingan Aiman ini akhirnya membuat Yoris mengaku jika setelah yayasan dipegang, Yosef tidak mendapat apapun.
"Waktu terakhir-terakhir yang mengelola saya sama amel (korban Amalia Mustika Ratu dan mama (korban Tuti Suhartini).
(Yosef) hanya sebatas mengontrol," aku Yoris.
Yoris juga mengungkapkan jika selama ini Yosef tidak mendapat apapun dari yayasan.
"Sudah di cut sama mama, karena papa itu boros. Cuma kalau papa minta uang sedikit untuk transport dan baju, dari mama," katanya.
Untuk biaya hidup Yosef dengan istri muda, Yoris mengaku tak tahu menahu.
Sementara saat disinggung pendapatannya di yayasan, tanpa ragu-ragu Yoris mengaku setiap bulannya mendapat gaji Rp 12 juta karena dia sebagai ketuanya.
Sedangkan Tuti dan Amel masing-masing digaji Rp 10 juta.
Pengakuan Yoris tentang gaji pengurus yayasan ini akhirnya berbuntut panjang.