Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
UPDATE PEMBUNUHAN SUBANG: Siapa Youtuber yang Diperingatkan Yosef saat Deadline Pengungkapan Pelaku?
Jelang deadline pengungkapan pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang oleh pihak kepolisian, Yosef justru harus berurusan dengan seorang youtuber.
Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Jelang deadline pengungkapan pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang oleh pihak kepolisian, Yosef justru harus berurusan dengan seorang youtuber.
Bahkan, Yosef sampai memberi peringatan keras kepada sang Youtuber, yang disebut selalu menjelek-jelekan dirinya.
Tak hanya memberi peringatan, Yosef juga akan memberi tindakan tegas seperti, melaporkan sang Youtuber ke pihak kepolisian karena membuatnya terganggu dengan konten yang menyudutkan.
Baca juga: AKHIRNYA Polisi Berhasil Tangkap 5 Tersangka Kasus Pembunuhan di Subang, Inilah Motif Sebenarnya
"Banyak Youtuber-youtuber yang membuat fitnah-fitnah kepada saya terutama kepada keluarga saya, nanti akan saya laporkan kalo masih terus membuat fitnah kepada saya," ucap Yosef, dikutip dari Tribun Jabar dalam artikel "UPDATE Kasus Subang, Yosef Mulai Meradang, Peringatkan Keras untuk Youtuber yang Sering Sudutkan Dia".
Menurut Yosef, hal tersebut tentunya menjadi beban dirinya karena selalu menyudutkan ia maupun keluarganya.
Maka dari itu, ia peringatkan kepada konten Youtube untuk tidak memberkan asumsi-asumsi liar kepada masyarakat.
"Yang menyerang saya terus nanti akan saya laporkan itu saya tidak akan segan-segan. Soalnya itu sudah menjadi beban sekali buat saya itu begitu berat sekali disudutkan," katanya.
Selain itu, Yosef melanjutkan, hal seperti itu nantinya akan membalikan semuanya kepada kenyataan yang dimana bahwa ia tidak sama sekali terlibat atas kematian dari Tuti Suhartini (55) serta Amalia Mustika Ratu (23).
"Mungkin secepatnya pelakunya ditetapkan oleh penyidik pihak kepolisian percaya nya saya sepenuhnya," ujar Yosef.
Seperti diketahui, deadline pengungkapan pembunuh ibu dan anak di Subang sudah hampir habis.
Warganet kemudian banyak bertanya mengenai kemampuan pihak kepolisian dalam mengungkap siapa dalang di balik kasus yang sudah berjalan selama lima bulan ini.
Diberitakan sebelumnya, ibu dan anak yakni Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan tewas di dalam bagasi mobil mereka, pada 18 Agustus 2021.
Kasus ini menjadi perhatian karena lamanya pengungkapan.
Padahal, pihak kepolisian telah mendapatkan sejumlah petunjuk termasuk menyebar sketsa terduga pelaku.
Kapolda Jawa Barat Inspektur Jendral Suntana sempat menargetkan untuk mengungkap kasus tersebut pada awal 2022.
"Untuk kejadian di Subang, mohon doanya. Target saya awal tahun ini (2022). Penyidik sedang mengumpulkan fakta-faktanya, mohon kesabarannya. Saya berkomitmen terhadap kasus ini," ujar Suntana, di Mapolda Jabar, Rabu (29/12/2021).
Kenapa polisi sulit mengungkap kasus Subang?
Banyak pihak yang bertanya, kenapa polisi terlihat begitu kesulitan mengungkap kasus pembunuhan di Subang.
Dir Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Komisaris Besar Polisi Yani Sudarto, pada Desember 2021 sempat mengatakan, ada dua alat bukti yang belum dapat dipastikan oleh penyidik dalam kasus pembunuhan itu.
"Kenapa kasus ini tingkat kesulitannya sangat tinggi, karena sampai saat ini penyidik belum dapat memastikan dua alat bukti," ucap Yani di Mapolda Jabar, Kamis (30/12/2021).
Seperti diketahui, kasus ini telah diambil alih Polda Jabar sejak tanggal 15 November 2021.
Pelimpahan kasus dilakukan untuk mengefisiensikan waktu penyidikan dan penyelidikan kasus.
Apa yang sudah dilakukan polisi?
Yani mengatakan, pihaknya telah melakukan langkah-langkah penyidikan.
Mulai dari olah tempat kejadian perkara sebanyak lima kali, otopsi jasad korban sebanyak dua kali, hingga pemeriksaan terhadap 69 saksi.
"Saksi 69 yang sudah diperiksa 15, di antaranya dari keluarga, 11 saksi yang saat itu melintas di TKP, 32 saksi untuk menentukan alibi. Sedangkan 11 saksi lain tidak berhubungan dengan peristiwa, tapi diambil keterangannya," ucap Yani.
Penyidik juga telah memeriksa tujuh saksi ahli. Selain itu, penyidik telah menganalisis kamera pengawas atau CCTV di jalan sepanjang 50 kilometer di sekitar TKP.
Upaya terakhir, polisi memeriksa saksi potensial untuk mendapatkan sketsa wajah dari terduga pelaku pembunuhan.
Sketsa wajah terduga pelaku juga sudah disebar ke seluruh kantor kepolisian di Indonesia.
Kondisi Keluarga Danu Makin Parah
Sejak Muhammad Ramdanu alias Danu ditetapkan menjadi saksi dan dituduh terlibat oleh berbagai pihak, kondisi keluarganya justru makin parah tiap harinya.
Hal itu seperti yang diungkapkan Ayah Danu, Surono, dalam tayangan Youtube Heri Susanto, Rabu (26/1/2022).
Dalam tayangan itu, Surono membeberkan kondisi keluarganya yang sesungguhnya setelah adanya kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang itu.
Surono mengatakan kondisi keluarganya dalam keadaan sehat, tapi ia mengungkap kondisi istrinya kurang baik-baik saja.
Ia mengatakan belakangan sejak Tuti meninggal dalam kasus Subang, istrinya sakit-sakitan.
Uwa Ida, ibu Danu itu sedang berjuang untuk bisa sembuh seperti dulu.
“Alhamdulillah sehat, walaupun ada sedikit perasaan yang kurang enak, tapi dia semangat buat sembuh,” ujar Surono.
Surono tak menampik kondisi ibu Danu sejak kematian Tuti seringkali menjadi lemas karena pikiran.
“Iya ada sedikit sakit. Ya dari pertama kejadian itu sampai sekarang bawaannya lemas.”
“Mungkin kepikiran, ditinggal adiknya dan keponakannya,” ujar Surono.
Surono menjelaskan, kondisi kakak Tuti itu juga menurun karena juga mengkhawatirkan anaknya, Danu.
Danu menjadi saksi kasus Subang yang kerap kali tertuduh sebagai pelaku.
Karena hal itu, menurut Surono, pikiran istrinya itu berpengaruh pada kesehatannya.
Kemudian, Surono yang bertemu dengan Youtuber Heri Susanto itu mengatakan pihaknya berterima kasih.
Ia berterima kasih lantaran telah mendampingi Danu, anak satu-satunya sejak kasus Subang mencuat.
Bahkan sejak dekat dengan Heri Susanto, diketahui Danu kerap tinggal di rumah Youtuber tersebut.
Heri Susanto mengaku juga khawatir terhadap orang tua Danu.
Namun ia menjelaskan membiarkan Danu tinggal di tempatnya untuk memberikan rasa aman dan nyaman.
Terlebih, menurut Heri, jika ada kebutuhan pemeriksaan lainnya, pihaknya siap membantu Danu.
Heri mengaku dia mendampingi Danu karena juga mendapat amanat dari kuasa hukumnya untuk membimbing pemuda 22 tahun tersebut.
Namun, sebagai etika, pihaknya meminta izin kepada orangtua Danu untuk bertanya bila ada keberatan.
Menanggapi hal itu, Surono mengatakan justru dirinya khawatir jika Danu terus berada di rumah.
“Justru kalau di rumah saya khawatir, di rumah dia enggak ada teman, sedangkan dia mau main.”
“Kalau mau ke warnet nanti takut kenapa-kenapa,” ujar Surono.
Kemudian, ayah Danu itu mengaku justru berterima kasih kepada Heri dan tim lainnya yang telah membantu anak sematawayangnya itu.
Surono mengaku bersyukur karena di tempat Heri, Danu bisa mendapatkan banyak ilmu, terawasi hingga mendapat uang jajan.
Ia mengaku di rumah, dia hanya bisa mengingatkan Danu soal ibadah atau makan saja.
Sementara di tempat Youtuber tersebut, Surono merasa Danu mendapatkan rasa aman.
Surono juga menyinggung banyak perubahan yang dialami anaknya itu hingga bisa membuat Youtube sendiri.
Demikian Surono bersyukur karena kini anaknya itu bergaul dengan orang yang berilmu.