Travel

Camping di Bukit Krapyak Mojokerto, Berpetualang Sembari Nikmati Keindahan Kaki Gunung Welirang

Bukit Krapyak, lokasi wisata dengan suguhan suasana pegunungan ini bisa menjadi spot camping seru.

Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa Bukit Krapyak Horisontal
Suasana camping di Bukit Krapyak lereng Gunung Welirang Kabupaten Mojokerto. 

Untuk mencapai puncak Bukit Krapyak, pengunjung harus berjuang sedikit keras.

Camping Ground di Bukit Krapyak, Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto
Camping Ground di Bukit Krapyak, Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto (Foto Istimewa Bukit Krapyak Horisontal)

Ada lebih dari 500 anak tangga yang harus didaki. Kondisinya akan sedikit licin jika musim hujan.

Namun di antara anak tangga sudah disiapkan pegangan buat para pengunjung.

Ditengah mendaki menuju bukit krapyak para pengunjung juga disajikan pemandangan alam kaki gunung Welirang yang eksotis, serta pengunjung juga dapat melihat pemukiman di Kabupaten Mojokerto dari atas ketinggian kurang lebih 1050 Mdpl.

Jika berencana wisata bareng keluarga, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

Baca juga: Khofifah : Penanganan Warga Terpapar Omicron di Malang Cukup PPKM Mikro Skala RT

Selain kondisi cuaca, alangkah baiknya melengkapi logistik atau makanan pribadi.

Apalagi di Kawasan Bukit Krapyak tidak menyediakan perlengkapan camping, sehingga harus membawa perbekalan sendiri.

"Untuk Kawasan campground sangat worth it, tempatnya luas. Kalau ke sini cuaca cerah pemandangannya luar biasa. Kelihatan puncak Gunung Welirang," kata Maulana, pengunjung Bukit Krapyak.

Untuk menikmati keindahan dari Bukit Krapyak, dikenakan biaya parkir Rp 10 ribu.

Camping Ground di Bukit Krapyak, Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto
Camping Ground di Bukit Krapyak, Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto (Foto Istimewa Bukit Krapyak Horisontal)

Kemudian di pintu masuk kita akan dimintai identitas serta membayar biaya masuk per orang Rp 10 ribu yang sudah termasuk bermalam dengan mendirikan tenda atau camping.

Pengelola Bukit Krapyak Ismi mengatakan, lokasi wisata ini mulai dibuka untuk wisatawan sejak awal 2019.

Sebelumnya akses hanya untuk masyarakat yang ingin berziarah ke Makam Sunan Pangkat.

Hingga saat ini area makam pun tak pernah sepi peziarah setiap hari. Lambat laun, pembenahan area dilakukan masyarakat dan komunitas APPALA (Arek Padusan Pencinta Alam).

Merekalah yang turun naik ke lokasi untuk merawat serta berusa berinovasi untuk mengembangkan lokasi.

Mereka menambah spot baru yaitu camping ground di area Bukit Krapyak.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved