Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
UPDATE POLEMIK SKETSA KASUS SUBANG: Danu Malam-malam Telepon Pengacara dan Nangis karena Ulah Yoris
Berikut update terbaru soal polemik sketsa sosok pelaku kasus Subang, Muhammad Ramdanu atau Danu kena imbasnya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Berikut update terbaru soal polemik sketsa sosok pelaku kasus Subang, Muhammad Ramdanu atau Danu kena imbasnya.
Diketahui, nasib Danu begitu miris semenjak pihak kepolisian merilis sketsa wajah pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Sketsa sosok pembunuh Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu itu menuai polemik dari kubu Danu dan kubu Yoris - Yosef.
Danu kerap dituding menjadi sosok yang mirip dengan sketsa sosok pelaku.
Kuasa hukum Danu, Achmad Taufan baru-baru ini mengungkap curhatan kliennya soal kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Rupanya Danu merasakan kesedihan yang luar biasa setelah mengetahui sketsa wajah pelaku pembunuhan tersebut.
Tak hanya gara-gara sketsa, Danu juga sampai menangis kala mendengar kabar sepupunya, Yoris memilih untuk pecah kongsi darinya.
Setelah Yoris memilih untuk pecah kongsi dan bergabung ke tim Yosef, Danu langsung menelepon pengacaranya sambil menangis.
"Malam ini Saya sudah bersama Danu. Danu ini orang baik. Danu ini orang yang sangat polos.
Sejak Yoris mencabut kuasa. Malamnya Danu telepon Saya. Mencurahkan semua isi hatinya.
Dia nangis tersedu-sedu sama Saya. Kejadian Yoris mencabut kuasa itu benar-benar membuat Danu terpukul lah," ungkap Achmad Taufan, melansir dari TribunnewsBogor.com dalam artikel 'Saya Ketakutan' Kata Danu Usai Sketsa Pembunuh Amel Terkuak, Pengacara Tak Terima Tuduhan Tim Yosef'.
Karenanya, Achmad Taufan pun langsung menenangkan Danu.
"Bukan karena Danu kesepian. Tapi karena Danu, perasaan Danu pada saat hati Kami merasa dizolimi, Danu itu hatinya tergerak dan dia berkali-kali minta maaf ke Saya.
Saya sampaikan kejadian ini adalah kejadian biasa," pungkas Achmad Taufan.
Tak cuma menceritakan soal kondisi psikis Danu, Achmad Taufan juga menkritik ucapan kuasa hukum Yosef dan Yoris, Rohman Hidayat.
Seperti diketahui, Rohman Hidayat beberapa waktu lalu menyinggung soal sosok di sketsa wajah pelaku pembunuhan.
"Saya berpendapat bahwa sketsa wajah terduga pelaku yang dirilis Polda Jabar ada saksi yang cocok dari saksi yang diperiksa berlarut-larut serta yang memberikan keterangan yang berubah-ubah," ucap Rohman Hidayat kepada TribunJabar.id belum lama ini.
Menurut Rohman, ia berpendapat terkait dengan sketsa wajah terduga pelaku yang masih berada di lingkaran saksi.
"Jadi begini, saya berpendapat berdasarkan fakta-fakta yang ada kemudian saksi-saksi yang berada disekitar saya melihat identifikasi sketsa itu yang disampaikan oleh Polda saya meyakini itu sudah berhubungan dengan saksi-saksi," kata Rohman Hidayat.
Meski Rohman Hidayat tak menyebutkan secara gamblang, kuasa hukum Danu rupanya merasa keberatan dengan pernyataan itu.
Sebab menurut Achmad Taufan, Rohman Hidayat seperti sedang menuduh Danu.
Seperti diketahui, Danu adalah saksi yang sempat diperiksa berkali-kali oleh polisi.
"Kita enggak usah berdrama lah. Langsung saja, Kang Rohman ini menuduh klien Saya. Perlu Kita cermati bahwa Polda sudah menyampaikan tentang sketsa dan mempunyai ciri-ciri.
Dari ciri-ciri di Polda saja itu bukan Danu. Kalau Danu dari awal disinyalir melakukan hal ini, sangat mudah Polda untuk segera menetapkan Danu sebagai tersangka," ungkap Achmad Taufan.
Kecewa dengan ucapan Rohman Hidayat, Achmad Taufan pun menegaskan bahwa Danu hingga saat ini masih berstatus sebagai saksi.
"Itu statement bukan statement seseorang yang memiliki kepribadian baik.
Bukan statement seorang pengacara yang bisa menjaga situasi profesionalisme sebagai advokat. Perlu diingat bahwa status Danu sebagai saksi," kata Achmad Taufan.
Danu tak punya kemeja kotak-kotak

Achmad Taufan menekankan, berdasar pengakuannya, Danu tak memiliki kemeja kotak-kotak.
"Motif baju kotak-kotak itu, Danu juga kami konfirmasi tidak punya, sktesa itu kami sih tidak mau berdebat di sketsa yah," kata Achmad Taufan.
Dilihat dari perawakannya, Danu sendiri tak berkulit putih.
Secara kasat mata, tampak wajah Danu memiliki bekas jerawat.
Malahan dari keterangan Taufan, Danu sendiri memiliki banyak luka di bagian tangan dan kakinya.
Taufan menerangkan luka di sejumlah bagian tubuh Danu memang terbilang banyak.
Mulai dari di kaki hingga tangan.
"Luka itu banyak yah, lama yah, luka di kaki, di tangan," kata Achmad Taufan.
Menurutnya, luka itu diakibatkan kulit Danu yang sensitif.
"Danu agak sensitif, kalau garuk-garuk sedikit bisa luka. banyak bekas luka," katanya.
Dari 10 ciri yang dirilis Polisi, satu diantaranya adalah usia.
Polisi merilis usia pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang diperkirakan 30 tahun.
Sementara Danu, saat ini masih berusia 21 tahun.
"Kami meyakini Danu bukan pelaku. Danu memang diarahkan untuk di posisi ini. Sepinter-pinternya Danu gak mungkin dia bisa melakukan pembunuhan dengan sadis, dihilangkan sidik jari, dibawa digotong ke mobil Alphard, kami sangat mengenal klien kami, kami yakin dia bukan pelaku," kata Achmad Taufan dikutip dari akun Youtube Tribunnews Bogor.
Terbaru, Taufan berharap Polisi dapat kembali merilils sketsa wajah pelaku tampak dari depan.
"Adanya progres polisi di sketsa menurut kami satu kesyrukuran, kami berharap dari sketesa ada lagi nih yang lebih jelas lagi. karena sketesa juga masih dari samping dan belakang, kami berharap ada tampak muka biar bisa ketahuan siapa orang tersebut," kata Taufan dikutip dari Youtube Heri Susanto.
Meski dihujani tudingan yang menyebut Danu mirip dengan sketsa pelaku kasus Subang, Achmad Taufan mengaku masih sangat santai.
"Kami lebih santai, lebih slow, karena jauh sekali dari yang diasumsikan oknum yang mengarah ke klien kita," kata Taufan.
Taufan menegaskan pihaknya enggan balik menuduh pihak yang menyudutkan Danu.
Ia kini justru memperdalam analisis soal sosok pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu.
"Menurut kajian kami, pelaku sangat profesional, dan pelaku ini kami setuju pelaku ini dari luar. Berarti kan ada yang suruh. Siapa yang suruh pelaku, tujuannya apa, motifnya apa, ini yang kami harapkan polisi segera mengungkap itu," kata Achmad Taufan.
Sementara Danu, mengaku kini hanya bisa berpasrah diri.
"Seolah seperti menuduh, Demi Allah saya tidak melakukannya, saya serahkan aja ke Allah, biar Allah yang menentukan," kata Danu dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Youtube Yahya Muhammad.(*)