Nasib 3 Oknum TNI Keji yang Tabrak Sejoli di Nagreg Lalu Tenggelamkan di Sungai, Ini Penampakannya
Begini lah nasib 3 oknum TNI AD keji yang menabrak sejoli di Nagreg lalu menenggelamkan ke sungai hingga tewas.
Handi dan Salsa mengalami kecelakaan di wilayah Nagreg, Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/12/2021).
Beberapa hari kemudian, jenazah keduanya ditemukan di Sungai Serayu di wilayah Cilacap dan Banyumas, Jawa Tengah.
Dalam perjalanan kasus ini, oknum TNI diduga terlibat.
Karena pelaku diduga anggota TNI, maka Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bandung menyerahkan kasus ini kepada Polisi Militer Kodam (Pomdam) III/Siliwangi.

Saat Hidup Saat Ditenggelamkan ke Sungai
Terungkap oknum TNI AD ini yang menabrak sejoli lalu membuang korban ke sungai dalam kondisi hidup, hingga akhirnya ditemukan tewas.
Sejoli yang menjadi korban tabrak lari itu adalah Handi Saputra (16) dan Salsabila (14). Mereka ditabrak di Jalan Raya Nagreg, Bandung pada Rabu 8 Desember 2021 sekitar pukul 15.30 WIB.
Oknum TNI AD itu membuang jasad sejoli itu di Sungai Serayu, namun di titik berbeda. Pelaku melakukannya pada Sabtu (11/12/2021)
Dari hasil autopsi, Handi sebenarnya selamat dalam kecelakaan tersebut. Namun, Handi akhirnya meninggal dunia setelah pelaku menenggelamkan.
Jasad Handi ditemukan di Sungai Serayu Banyumas tiga hari kemudian. Hal itu diungkap oleh ahli forensik Kombes Pol dr Sumy Hastry Purwanti.
Sementara Salsabila ditemukan di Sungai Serayu Cilacap.
Di sisi lain, dr Hastry mengungkap hasil autopsi keduanya. Handi disebut masih hidup ketika dibuang ke sungai. Sementara Salsabila sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Baca juga: ORANG KAYA Di Medan Hajar Siswa Penghafal Alquran, Terungkap di CCTV Minimarket, Polisi Kejar Pelaku

"Jadi kami lakukan pemeriksaan pertama di Polres Cilacap dan di Polres Banyumas," tutur dr Hastry dikutip dari YouTube tvOneNews, Jumat (24/12/2021).
"Dari luka di kepala sesaat setelah kejadiaan korban (Salsabila) langsung meninggal karena ada patah tulang terbuka di kepala, sedangkan yang di Banyumas (Handi) diotopsi kita temukan tanda tenggelam di saluran nafas atas sampai paru-paru," sambungnya.
dr Hastry meyakinkan Handi meninggal dunia bukan karena kecelakaan, tapi tenggelam.