Oknum TNI
5 Fakta Kekejian Kolonel P dan 2 Oknum TNI AD Buang Sejoli ke Sungai, Jenderal Andika Perkasa: Pecat
Inilah 5 fakta kekejian Kolonel P dan 2 oknum TNI AD berpangkat kopda setelah membuang sejoli korban kecelakaan di Nagreg, Kabupaten Bandung.
SURYA.co.id | JAKARTA - Inilah 5 fakta kekejian Kolonel P dan 2 oknum TNI AD berpangkat kopral dua (kopda) setelah membuang sejoli korban kecelakaan di Nagreg, Kabupaten Bandung ke sungai.
Atas kekejian itu, Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa pun telah memerintahkan kepada anak buahnya untuk memberikan hukuman maksimal dan hukuman tambahan, yakni pemecatan.
Jenderal Andika Perkasa menilai, kelakuan ketiga oknum TNI AD itu sudah keterlaluan. Bagaimana tidak, setelah menabrak sejoli Handi Saputra dan Salsabila, bukannya menolong malah membuang ke sungai Serayu.
Seperti diketahui, Handi dan Salsabila merupakan korban kecelakaan. Tubuh mereka berada di kolong mobil yang ditumpangi Kolonel P dan dua oknum TNI AD.
Sejumlah saksi mata melihat, ketiga oknum TNI AD itu turun dari mobil. Kolonel P terlihat berteriak kepada dua oknum TNI AD, yaitu kopda DA dan kopda Ahmad.
"Bawa ke rumah sakit," teriak Kolonel P seperti penuturan seorang saksi.
Faktanya, mereka bukannya membawa korban ke rumah sakit, malah membuangnya ke sungai Serayu, Jawa Tengah. Handi ditemukan di wilayah Banyumas, sedangkan Salsabila di Cilacap.
Baca juga: TERUNGKAP Aksi Keji OKNUM TNI AD Tabrak Sejoli Lalu Tenggelamkan Korban ke Sungai hingga Tewas
Dikutip dari TribunJabar.id, ini fakta-fakta kekejian Kolonel P dan dua oknum TNI AD yang menyebabkan dua nyawa melayang:

1. Tubuh Salsabila di kolong mobil
Benturan dari kecelakaan tersebut terdengar jelas sehingga mengagetkan SI (25), seorang saksi, saat sedang mengisi bensin.
Setelah selesai, saksi ini pun menghampiri lokasi kejadian.
Saat itu kondisi warga sekitar histeris lantaran melihat seorang korban yang diketahui Salsabila tak sadarkan diri di dalam kolong mobil.
"Ada ibu-ibu, teriak-teriak sambil nangis, 'itu Bila (Salsabila) anaknya itu'. Kalau posisi Handi itu kolong depan," ujarnya.
2. Setelah menabrak, pelaku evakuasi korban

SI (25) seorang saksi mengatakan, dia melihat secara langsung proses evakuasi korban.