Surya Militer
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Berbelasungkawa, 13 Orang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa baru-baru ini menyampaikan rasa belasungkawanya kepada militer India.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
"Kami sudah menandatangani kenaikan pangkat luar biasa almarhum Sersan Dua Putra Rahaldi yang berasal dari Aceh. Kenaikan satu tingkat lebih tinggi menjadi Sersan Satu Anumerta," kata Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di sela kunjungan, di Surabaya, Sabtu (4/12/2021).
Serda Putra Rahaldi merupakan tentara asal Sumeulue, Provinsi Aceh dan dimakamkan di kampung halamannya setelah jasadnya dibawa dari Papua.
"Saat ini, korban telah dievakuasi dan telah diterbangkan untuk dimakamkan di daerah asal, di (Kabupaten) Simeulue," kata Andika Perkasa.
Serda Putra Rahaldi gugur setelah diserang di dekat Koramil Suru-suru.
Saat itu, Serda Putra Rahaldi dan Praka Suheri sednag ambil air di bak penampungan tidak jauh dari Pos Ramil Suru-suru.
Penyerangan terhadap dua anggota TNI itu terjadi sekira pukul 13.45.
Keduanya ditembak oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Andika Perkasa sedih dan marah serta menyesalkan atas peristiwa tersebut.
Apalagi, itu dilakukan saat situasi normal.
"Kami sangat menyesalkan, anggota kami yang bertugas di Pos Koramil Persiapan Suru-Suru itu sedang beraktivitas normal. Namun, mungkin telah direncanakan (oleh kelompok bersenjata) tindakan yang kemudian merenggut nyawa," kata Panglima.
Kata Andika Perkasa, seharusnya kemanusiaan harus dikedepankan. Apapun alasannya.
"Apapun alasan dan tujuannya, di Indonesia ini harus mengedepankan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan," tegas Jenderal Andika.
Yang bikin nyesek, peristiwa penyerangan itu terjadi justru saat dua anak buahnya itu sedang tidak bersenjata.
"Melainkan, beraktivitas normal. Melakukan aktivitas yang dilakukan oleh semua orang-orang, mengambil air," katanya.
Baginya, itu melecehkan nilai kemanusiaan.