Berita Lamongan

Briket Arang Kayu Produksi Sambeng Lamongan Tembus Pasar Luar Negeri

Berawal dari coba-coba, produk briket arang warga Lamongan ini laris di pasar luar negeri.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Hanif Mashuri
Brikat arang kayu produksi warga Sambeng Lamongan siap dikirim ke negara Timur Tengah, Jumat (10/12/2021). 

SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Arang kerap dipandang sebelah mata untuk takaran bisnis, bahkan tidak diminati di pasar dalam negeri.

Namun di tangan Budi Santoso, warga Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan, arang itu bisa menjadi peluang besar bisnisnya.

Ia memang tidak menjual arang begitu saja, Budi mengolahnya menjadi produk briket dan mempunyai nilai jual hingga ke manca negara.

Bagaimana mulanya? Berawal dari coba-coba, produk briket arang warga Lamongan ini laris di pasar luar negeri. Namun lantaran keterbatasan alat produksi, membuat Budi Santoso tidak bisa memenuhi semua pesanan briket arang dari luar negeri.

Budi Santoso sudah membuktikan, meski produksi briket arang kayunya tidak diminati di dalam negeri, tapi ia mampu mengekspor produk briketnya ke pasar internasional. Ia mampu mengekspor briket arang kayunya ke pasar Timur Tengah.

"Briket arang ini masih belum diminati dalam negeri, jadi selama ini produk saya kirim ke luar negeri," kata Budi Santoso saat berbincang dengan wartawan, Jumat (10/12/2021).

Semula, ia memulai bisnisnya hanya membuat arang kayu. Atas saran beberapa temannya agar Budi bisa mengembangkannya menjadi sesuatu yang mempunyai nilai jual tinggi, Budi kemudian merintis jalan bisnis baru yang masih senafas dengan bisnis arang kayu. Yaitu briket arang kayu untuk memenuhi pasar ekspor atau luar negeri, terutama negara-negara Timur Tengah.

"Saya memulai usaha arang kayu sekitar 3-4 tahun yang lalu, kemudian untuk briket arang kayu ini baru sekitar 2 tahun yang lalu langsung ekspor, " ungkapnya.

Sejak awal membuat briket arang kayu ini, Budi memang menyasar pasar luar negeri.

Kini, Budi dengan dibantu sejumlah karyawannya bisa memproduksi sebanyak 3 ton briket arang kayu dan sekali kirim ke Timur Tengah setidaknya 2 kontainer setiap bulan.

"Saya awalnya usaha arang kayu, nah atas saran teman-teman lalu memulai usaha membuat briket," ungkapnya.

Pengalaman membuat briket arang, Budi mengaku memperoleh dari Pati Jawa Tengah. Artinya belajar dari seorang pengusaha di Jawa Tengah.

Kini, briket Budi telah merambah sejumlah negara di antaranya adalah Lebanon, Qatar dan beberapa negara lainnya.

Ia pun bersyukur, usaha briketnya ini mampu memberikan lapangan kerja untuk warga di sekitar.

"Alhamdulillah bisa membantu warga sekitar tempat tinggal saya di sini," ungkapnya.

Diakuinya, bisnis ekspor briket arang kayu ini dihadapkan mahalnya biaya pengiriman melalui kapal ke luar negeri. Dengan terpaksa, ia harus menyesuaikan dengan harga briket produksinya agar tidak bisa mahal, menyeimbangkan dengan biaya ekspor.

Ia juga berharap ada pembinaan dari pemerintah terkait usaha yang ia geluti agar bisa terus berkembang.

Kepala Disperindag Lamongan, Mohammad Zamroni saat dikonfirmasi SURYA.CO.ID mengaku bangga karena produk briket arang kayu dari Lamongan bisa menembus pasar dunia.

Menurut Zamroni, pihaknya akan memberi pembinaan lebih lanjut terkait pasar-pasar yang potensial dan membawa produk-produk ini dalam kesempatan yang lebih luas.

Pada hari ini, Budi mengekspor briket arang kayu sebanyak 2 kontainer.

"Kita harus bangga, karena produk kita laku keras di luar negeri," katanya.

Pemerintah daerah Lamongan akan terus mendorong usaha-usaha kecil untuk lebih dikenal dan membawa produk-produk ini di luar negeri.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved