Surya Militer
Jenderal Andika Perkasa Berikan Rantis & 64 Honda CRF 150 ke Kodam Cenderawasih, ini Spesifikasinya
Kodam XVII/Cenderawasih baru saja menerima kendaraan dinas berupa kendaraan taktis dan motor Honda CRF 150 L dari Jenderal Andika Perkasa.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Kodam XVII/Cenderawasih baru saja menerima kendaraan dinas berupa kendaraan taktis ( rantis) dan motor Honda CRF 150 L.
Rantis dan motor tersebut merupakan hasil pengadaan kendaraan dinas yang diupayakan Jenderal Andika Perkasa saat masih menjabat KASAD.
Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono dan anak buahnya di Kodam XVII/Cenderawasih menerima tiga Kendaraan taktis Indonesian Light Strike Vehicle (ILSV) J-Forces Armored dan 64 kendaraan motor Honda CRF 150 L.
Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono selaku Pangdam XVII/Cenderawasih telah menyerahkan kendaraan dinas tersebut kepada para anak buahnya.
Baca juga: Ada Pajero Sport & BMW dari 353 Kendaraan Dinas TNI yang Diberikan Jenderal Andika Perkasa ke Papua
Lantas, seperti apa spesifikasi kendaraan dinas pemberian Jenderal Andika Perkasa tersebut?
1. Rantis Indonesian Light Strike Vehicle
Melansir dari Wikipedia, Indonesian Light Strike Vehicle (ILSV) adalah keluarga kendaraan militer ringan yang diproduksi oleh J-Forces (PT Jala Berikat Nusantara Perkasa).
Kendaraan ini pertama kali diperkenalkan di Indo Defence 2014.[2] Ada dua varian utama ILSV APC, yaitu varian 2.5 dan 4.5.
ILSV pada dasarnya berupa rantis 4×4 multirole yang dibangun dari sasis Toyota Hilux Generasi VII.
Selain sasis, komponen lain yang diambil dari Toyota Hilux adalah mesin, drivetrain dan kaki-kaki.
Kaki-kaki hanya diubah seperlunya saja, terutama pada bagian sokbreker tanpa adanya suspension lift kit.
Dengan adopsi mesin dari kendaraan yang ada dinilai akan mempermudah dalam hal suku cadang dan perawatan.
Meski sasisnya mengadopsi kendaraan yang sudah ada, ILSV berwujud sebagai kendaraan yang ideal untuk mendukung misi tempur. Sasis dan kerangka bodi disatukan dengan pengelasan.
Konstruksi bodi ditanamkan dengan cara dilas tanpa ada lagi karet bodi dan baut yang menyatukan antara sasis dan bodi.