Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Ada Apa Mimin Istri Muda Yosef Diperiksa Lagi? Polisi Tak Butuh Pengakuan Pelaku Ungkap Kasus Subang

Mimin Mintarsih, saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang kembali diperiksa penyidik di Polres Subang pada Senin (29/11/2021). 

Editor: Musahadah
Kolase tangkapan layar
Yosef Hidayah mengaku stres dan sedang sakit karena kerap difitnah sebagai pembunuh ibu dan anak di Subang. Sedangkan Mimin, istri mudanya tertekan dan tak bisa mencari makan. Terbaru, Mimin, istri muda Yosef kembali diperiksa terkait kasus Subang, pada Senin (29/11/2021). 

SURYA.CO.ID, SUBANG - Mimin Mintarsih, saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang kembali diperiksa penyidik di Polres Subang pada Senin (29/11/2021). 

Pemeriksaan ini membuat istri muda Yosef harus kembali berurusan dengan kasus pembunuhan yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu

Padahal sebelumnya, Mimin sudah merasa lega setelah menjalani pemeriksaan pada akhir Oktober 2021 lalu. 

Di pemeriksaan terbaru ini, dua anak MImin juga turut  dimintai keterangan. 

Hal ini dibenarkan kuasa hukum Mimin, Fajar Sidik. 

Baca juga: Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Sengaja Beri Kesaksian Berbeda Agar Terbagi Kubu? Ini Kata dr Hastry

"Hari ini agendanya ada pemanggilan ke Bu Mimin sama kedua anaknya," ucap Fajar Sidik kuasa hukum Mimin melalui sambungan seluler, Senin (29/11/2021).

Ia masih belum mengetahui tujuan dari Polres Subang memanggil dari kliennya tersebut.

Fajar juga mengatakan, Mimin diminta untuk datang ke Satreskrim Polres Subang, tetapi untuk undangannya langsung dari penyidik Polda Jabar.

"Belum tahu agendanya apa BAP lagi atau gimana kita tunggu saja, tempatnya di Polres. Cuma dari undangannya tetap dari Polda Jabar," katanya.

Sebelumnya, Mimin mengaku sudah lega karena tak lagi dipanggil polisi menjadi saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat. 

Mimin yang sebelumnya banyak dituding terlibat dalam pembunuhan istri pertama Yosef, Tuti Suhartini dan anaknya Amalia Mustika Ratu pun sudah tenang. 

Kondisi terbaru Mimin ini diungkapkan kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat. 

"Kondisinya baik-baik saja sekarang berangsur baik yah secara psikologis saya terakhir mendapatkan kabarnya begitu, mudah-mudahan terus membaik," ucap Rohman di Subang, Rabu (27/10/2021).

Menurut Rohman, dengan tidak adanya pemanggilan kembali terhadap Mimin, membuat kondisi dari kliennya itu merasa lega. Terlebih asumsi liar dari masyarakat sudah berkurang.

"Buk Mimin sudah lega yah apalagi pemberitaan-pemberitaan tentang dia mulai turun, orang-orang sudah tidak sembarangan lagi membuat berita-berita hoax, dan Buk Mimin di lingkungan juga sudah biasa lagi," katanya.

Mimin sudah diperiksa 10 kali atas kasus kematian Tuti dan Amel.

Mimin bahkan pernah menjalani tes detektor kebohongan. 

Mimin menjadi sorotan karena menjadi istri muda Yosef atau madu Tuti Suhartini

Ibu dua anak ini juga diduga pernah berselisih dengan Tuti Dan Amel.

Bahkan, menurut Yoris, anak Tuti, ibu dan adiknya itu pernah dibuat menangis oleh Mimin yang memamerkan kemesraannya dengan sang ayah, Yosef.  

Selain itu, nama Mimin juga dikaitkan dengan konflik di Yayasan Bina Prestasi Nasional yang kini dikelola Yoris, Tuti dan Amel.

Hal ini beralasan karena sebelum dipegang Yoris, Tuti dan Yosef, posisi bendahara lebih dulu dipegang Mimin. 

Namun, tudingan itu dibantah Mimin. 

Dia mengaku menerima keputusan ke luar dari yayasan. 

Di bagian lain,  anak Mimin, Arigi juga dikaitkan dengan kasus ini. 

Gara-gara ada stiker geng motor Bandung, M2R di motor yang ditumpangi.

Kecurigaan tersebut ramai di tudingkan oleh warganet di media sosial Facebook ketika muncul foto seorang anak laki-laki istri muda Yosef, Mimin menumpangi sebuah motor dan terdapat stiker logo M2R. 

M2R merupakan nama sebuah geng motor di daerah Bandung.

Banyak yang menyangka bahwa Arigi seorang anggota dari salah satu gengster.

Arigi pun langsung membantah tuduhan miring tersebut.

"Gak pernah itu, gak bener kok."

"Saya ga pernah masuk gengster atau apa."

"Itu acara roadrace kan ya, saya cuman hadir."

"Lagian itu udah lama banget tahun 2014," ucap Arigi di Subang, Senin (27/9/2021), melansir dari Tribun Jabar dalam artikel 'Update Kasus Subang, Ini Pengakuan Istri Muda Yosef dan Dua Anaknya, Mimin Pernah Urusi Yayasan' 

Setting Kubu-kubuan

Dr Hastry menyebut pembunuh ibu dan anak di Subang paham ilmu forensik, hanya saja terburu-buru.
Dr Hastry menyebut pembunuh ibu dan anak di Subang paham ilmu forensik, hanya saja terburu-buru. (kolase youtube denny darko/tribun jabar)

Belum terungkapnya kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang membuat banyak asumsi beredar. 

Termasuk, kemungkinan para pelakunya sengaja membuat settingan dengan mambagi kubu-kubuan dan memberikan saksi yang berbeda-beda serta berubah-ubah untuk mengecoh polisi. 

Terkait hal ini, dokter ahli forensik Mabes Polri Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti mengatakan kemungkinan itu bisa saja terjadi. 

"Bisa aja disetting karena kejahatan semakin canggih, dan mereka seperti sudah ada perencanaan yang matang," kata dr Hastry dikutip dari channel youtube Denny Darko, Senin (29/11/2021). 

Dr Hastry juga tidak menyangkal ada motif lain di balik pembunuhan yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Bisa jadi motif itu terkait dengan uang dan ekonomi. 

Karena motif itu lah, yang membuat sebenarnya pembunuhan itu hanya menyasar pada seseorang, tetapi akhirnya yang terbunuh lebih dari satu. 

"Mungkin dari dua jenazah, sebenarnya hanya satu. Tapi yang satu, kenapa ikut meninggal padahal bukan TO (target)?

Ya, mungkin waktu itu dia melihat. atau pelakunya pengen menghilangkan jejak sekaligus, biar tidak dikenal," terang dr Hastry.

Menurut dr Hastry, secara teori, pembunuhan berencana lebih dari satu.

"Tapi kalau jenazah dua atau tiga, saya yang sering hadapi kasus, bisa ebih dari satu. Karena korban pasti melakukan perlawanan. Kalau sendiri gak mungkin menyelesaikan, membawa kemana-mana. Minimal ada yang bantu," katanya. 

Polisi Tak Butuh Pengakuan Pelaku

Dokter Hastry memastikan, dalam kasus ini polisi tidak membutuhkan pengakuan pelaku. 

Menurutnya, bukti-bukti ilmiah seperti DNA, tes kebohongan dan tulisan sudah bisa menjerat pelakunya. 

Dalam pengumpulkan bukti ilmiah ini pihaknya juga memprofile pelakunya. '

Salah satunya yakni profil merokoknya.

"Ada orang merokok berbeda-beda. Dari mereknya, cara pegangnya dan dari sisa rokoknya. Kita lihat dan kita profil semua.

KIta amati waktu dia ditanya-tanya, dikasih rokok," ungkapnya. 

Menurut dr Hastry, meski pelak berusaha menghilangkan proifil-nya, hal itu akan susah sekali karena sudah menjadi kebiasaan. 

"kebiasaan itu susah, tak diduga," katanya. 

Menurutnya, dengan mengetahui kebiasaannya maka akan langsung mengerucut. 

"Ada bukti, ada rekamannya, dibandingkan nanti. Dia tidak bisa mengelak lagi. Pasti dimasukkan di BAP," tukasnya. 

Lihat video selengkapnya

Puntung Rokok dan Nasi Soreng

Siapa Jujur dalam Kasus Subang, Yosef atau Danu? Soal Kontroversi Puntung Rokok dan Keluar Dinihari.
Siapa Jujur dalam Kasus Subang, Yosef atau Danu? Soal Kontroversi Puntung Rokok dan Keluar Dinihari. (Youtube Tribunnews)

Seperti diketahui, masalah puntung rokok ini menjadi materi penting yang ditanyakan penyidik ke para saksi termasuk ke Yosef dan Danu pada Jumat (26/11/2021). 

 Ya, pada pemeriksaan ke-16 kalinya kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang , Yosef ditanyai pertanyaan baru terkait nasi goreng dan puntung rokok di TKP.

Selain Yosef, saksi lain yang ditanyai puntung rokok adalah Muhammad Ramdanu (21) alias Danu.

Menyusul pertanyaan nasi goreng dan puntung rokok, pengakuan Danu soal keluar rumah membeli nasi goreng pada pukul 3 subuh di hari kejadian kembali mencuat.

Hal ini diungkap kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat saat diwawancarai beberapa waktu lalu.

Rohman Hidayat mengatakan, saat pemeriksaan penyidik menunjukkan foto meja makan yang terdapat nasi goreng dan makanan lain.

"Terus ditanyakan ke Pak Yosef, pernah nggak waktu berangkat tanggal 17 malam ke rumah Bu Mimin melihat nasi goreng ini? Dan Pak Yosef tidak melihat" ujar Rohman, saat dihubungi, Jumat (26/11/2021).

Terkait puntung rokok, kliennya mengaku ketika pergi ke rumah istri mudanya, asbak di rumah itu masih kosong, tidak ada puntung rokok.

"Penyidik nanya soal asbak. Tapi Pak Yosef bilang kosong. Kan pada waktu itu nerima tamu, tapi tidak lama dan tidak sempat membuang rokok di asbak. Jadi, dia ingat betul bahwa asbak yang di ruang tamu itu kosong pada saat Yosef keluar rumah," katanya.

Dengan pertanyaan menjurus soal kehadiran nasi goreng dan puntung rokok di rumah kasus Subang, diduga ada pihak lain yang datang.

"Bisa jadi ada yang datang ke rumah, tapi pak Yosef tidak tahu," ucap dia.

Terkait puntung rokok di TKP, ternyata selain Yosef saksi lainnya yaitu Danu juga ditanyai soal puntung rokok.

Kendati begitu, tak dijelaskan secara detail oleh pengacara Danu terkait pertanyaan puntung rokok tersebut.

Mendapati Danu ditanyai puntung rokok hingga mencuat temuan nasi goreng di TKP, publik kembali mempertanyakan pengakuan Danu sebelumnya.

Sebelumnya, Danu disebut-sebut sebagai saksi kunci Mr X yang dicurigai karena disebut-sebut DNA-nya berada di TKP.

DNA Danu disebut-sebut berada dalam temuan polisi di TKP.

Mulai ditemukan di puntung rokok hingga jejak Danu yang ada di mobil Alphard, tempat Tuti dan Amalia ditemukan.

Bahkan pada saat polisi melakukan olah TKP, anjing pelacak menggonggong kepadanya.

Kendati begitu, Danu membeberkan alibinya terkait jejaknya ada di TKP karena sempat membantu polisi di TKP sehari setelah penemuan mayat di Subang tersebut.

Danu mengaku diminta membantu polisi kini dikenal sebagai Banpol mulai dari memasang lampu di TKP hingga menguras kamar mandi TKP. (Tribun Jabar)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved