Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Yoris Curigai Yosef dan Mulyana Sejak Awal Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Karena Benda Ini
Anak pertama korban Tuti Suhartini, Yoris Raja Amanullah ternyata mengungkapkan kejanggalan kepada sikap ayahnya, Yosef Hidayah dan pamannya, Mulyana.
SURYA.co.id - Anak pertama korban Tuti Suhartini (55), Yoris Raja Amanullah (34) ternyata mengungkapkan kejanggalan terhadap sikap ayahnya, Yosef Hidayah dan pamannya, Mulyana.
Kejanggalan tersebut sudah pernah disampaikan kepada penyidik. Namun, oleh penyidik tidak dimasukkan ke dalam berita acara perkara (BAP).
Padahal, kejanggalan dan kecurigaan Yoris itu sempat membuat Kapolres Subang, AKBP Sumarni syok mendengarnya.
Kepada penyidik, Yoris pernah mengungkapkan kejanggalan tentang perintah Mulyana untuk membawa mobil Yaris dan sejumlah barang ke sebuah tempat.
Seperti diketahui, pada saat kejadian, mobil Yaris milik Yoris terarkir di halaman rumah Tuti bersebelahan dengan Alphard tempat jasad Tuti dan Amalia Mustika Ratu ditemukan.
Hal itu diungkapkan oleh pengacara Yoris, Achmad Taufan saat memberikan klarifikasi terkait simpang siur pembunuhan di Subang, terutama terkait barang bukti dan penerobosan tempat kejadian perkara (TKP).
Baca juga: Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Bikin Pusing Polisi, Pengamat Sarankan Cari Motif Lain Saksi
Taufan membeberkan bahwa banyak hal janggal saat Yoris diminta mengambil barang di TKP. Bahkan, Yoris mengaku saat menjalani pemeriksaan membuat Kapolres Subang syok dan tak menyangka.
Achmad Taufan menyampaikan klarifikasinya itu melalui kanal Youtube Misteri Mbak Suci, Selasa (16/11/2021).
Taufan mengatakan, bahwa memang Yosef dan sang adik, Mulyana masuk ke TKP. Hal itu yang kemudian membuat keluarga Yoris dari keluarga Tuti mulai curiga.
Diakui oleh Yoris, kala itu ia juga berada di TKP lantaran diminta untuk mengambil mobil. Yoris bersama Yosef dan Mulyana kemudian mendatangi kediaman Wak Lilis.
Dijelaskan oleh Taufan, Yoris mengaku pernah disuruh oleh Mulyana untuk membawa mobil Yaris dari TKP dan dibawa ke sebuah daerah. Mobil tersebut diminta untuk dibawa ke rumah keponakan Yosef.
"Saat itu Pak Mul suruh mobil dibawa ke suatu daerah, di rumah keponakan pak Yosef untuk diamankan," kata Taufan.
Permintaan itulah yang kemudian mengantarkan kecurigaan keluarga. "Muncul kecurigaan dari keluarga," lanjut Taufan.
Baca juga: Perintah Kapolda Jabar Irjen Suntana ke Serse: Cepat Ungkap Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Tidak dimasukkan BAP
Sementara itu, diakui oleh istri Yoris Yanti, ia juga pernah menceritakan soal mobil yang diamankan ke sebuah daerah tersebut pada penyidik. Namun justru hal itu tidak dimasukkan ke dalam BAP.
"Yanti pernah menceritakan pada penyidik, namun tidak dimasukkan dalam BAP," jelasnya.
Padahal menurut Yanti, harusnya kesaksiannya itu bisa jadi bukti apabila Mulyana mengelak hal tersebut.
Achmad Taufan sendiri mengatakan bahwa Yoris juga pernah menceritakan terkait mobil Yaris itu pada Kapolres Subang.
Entah mengapa, reaksi Kapolres Subang justru kaget dan syok mendengar pengakuan Yoris.
Baca juga: Calon Tersangka Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Tak Kunjung Diungkap, Ini Saran Pengamat ke Polisi
"Yoris pun pernah menceritakan terkait Kanit Pak Taryono, menyuruh mengambil dan membawa mobil Yoris kepada Kapolres Subang dan Kapolres Subang pun kaget, syok mendengarnya," kata Taufan.
"Dan Kapolres Subang pun kaget syok mendengarnya," ucap Taufan.
Taufan mengatakan hal ini menjadi janggal lantaran mobil Alphard tempat jasad korban ditemukan langsung dibawa ke Polsek Jalancagak.
Sedangkan beberapa barang lainnya justru dititipkan ke Yoris terlebih dahulu.
"Teman-teman ini kejadian yang memang dialami oleh klien kami Pak Yoris, kejanggalan kami kenapa mobil atau barang itu diperintahkan dibawa duulu oleh Yoris, padahal Alphard langsung dibawa oleh Polsek Jalan Cagak," terangnya.
Pihak kuasa hukum Yoris pun lantas berharap agar kepolisian bertindak profesional memeriksa kejanggalan kejanggalan tersebut.
"Kami berharap penyidik benar-benar profesional dan memeriksa kejadian yang sebenar-benarnya," sambungnya.
Diketahui, kasus tewasnya Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu hingga kini kian tak menemui ujung.
Kedua korban ditemukan di Jalan Cagak Subang Jawa Barat pada 18 Agustus lalu.
Namun hingga hampir 3 bulan berlalu, siapa pelaku pembunuhan sadis tersebut belum juga diketahui.
Kapolda minta penyidik gerak cepat
Penyelidikan kasus Subang kini sudah melewati dua kapolda.
Seperti diketahui kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang itu terjadi saat Polda Jabar dipimpin Irjen Ahmad Dofiri.
Kini posisi Kapolda Jabar sudah beralih ke Irjen Suntana.
Irjen Suntana kini turut berkomentar mengenai kasus pembunuhan ibu dan anak di subang yang menimpa Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
"Dari hasil tempat kejadian perkara (TKP), kita masih memerlukan waktu, tapi saya minta ke reserse untuk cepat mengungkap karena itu menyangkut integritas Polri juga," ucap Irjen Suntana di Mapolda Jabar, Senin (15/11/2021).
Dia ingin anak buahnya, termasuk Kapolres Subang AKBP Sumarni bekerja keras agar bisa mengungkap pelaku perampasan nyawa itu.
Dikatakan Irjen Suntana, hingga saat ini anggota di lapangan masih melakukan proses untuk mengungkap pelaku.
"Karena mengungkap kasus itu kadang bisa satu hari, kadang lama" ujar Irjen Suntana.
Ia mencontohkan, kasus yang pernah ditanganinya saat menjabat sebagai Wakapolda Metro Jaya.
"Sebagai contoh, ada kasus di Pulomas Jakarta, ada beberapa jenazah yang dikurung di dalam WC, dan itu bisa diungkap dalam beberapa hari," katanya.
Namun ada juga kasus-kasus tertentu yang membutuhkan waktu berhari-hari karena tingkat kesulitannya.
"Ada kasus tertentu juga yang pembuktiannya harus hati-hati, karena konsekuensi dalam menetapkan tersangka itu hati-hati," tambahnya.
Untuk kasus Pulo Mas sendiri polisi cepat mengungkap karena terdapat CCTV di lokasi kejadian.
Bahkan detik-detik perampokan berujung maut itu terekam jelas dari CCTV yang terdapat di dalam rumah. (TribunVideo)