Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Solusi Kriminolog untuk Kasus Pembunuhan di Subang, Sebut Ada Kelemahan di Digital Forensik
Kriminolog Unpad Yesmil Anwar, mengakui banyak kesulitan yang dihadapi pihak terkait dalam mengungkap pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
Yesmil pun mendukung langkah bersinergi tersebu.
Namun, bagaimana pun tetap harus didukung dengan sarana pra sarana yang menunjang.
"Ya, itu bagus sekali. Itu menunjukan polisi antusias mengungkap ini, tapikan apa yang dimaksud bantuan itu, apakah orang atau sarana prasarana, karena itu dibutuhkan juga."
"Yang jelas agak sulit kalau melakukan penyelidikan dan penyidikan tanpa bantuan digital forensik," kata Yesmil.
BIN Ikut Tangani Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Berlarutnya kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat membuat Badan Intelijen Negara (BIN) turun tangan.
Hal ini diketahui saat pemeriksaan Muhammad Ramdanu alias Danu, saksi kunci kasus pembunuhan yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu itu di Polres Subang, Kamis (28/10/2021).
Keterlibatan BIN ini diungkapkan Achmad Taufan Soedirjo, kuasa hukum Danu seusai pemeriksaan.
"Kami mengapresiasi penyidik polres, penyelidikannya detail sekali. Tadi pagi dihadiri perwakilan Mabes Polri, dari BIN juga ada," ungkap Achmad Taufan Soedirjo.
Taufan juga mengungkapkan, sebelum dimulai penyidikan sudah ada dari Mabes Polri menyampaikan beberapa hal atau pesan-pesan terkait etika-etika dalam penyelidikan.
"Intinya kasus ini diatensi langsung oleh pusat," katanya.
Dalam pemeriksaan Danu sendiri memakan waktu sekira 9 jam, mulai pukul 10.45 WIB.
Ada 17 pertanyaan yang diajukan kepada Danu yang terkait penegasan dari berita acara pemeriksaan (BAP) sebelumnya.
"Seputar BAP sebelumnya, terkait kronologis sebelum kejadian. Belum ada pertanyaan baru.
Mungkin klarifikasi, pertanyaan yang sebelumnya kurang detail. tadi didetailkan," ungkapnya.