KPK

Pimpinan KPK Raker di Hotel Mewah Yogyakarta, ICW Ungkit Helikopter Firli, Mobil Mewah dan Gaji Naik

Pimpinan KPK raker di hotel mewah di Yogyakarta, ICW langsung ungkit helikopter ditumpangi Firli Bahuri, rencana beli mobdin mewah dan kenaikan gaji.

Editor: Iksan Fauzi
Kolase KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA/Dokumentasi/MAKI
Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron dan Alexander Marwata saat menemui wartawan di lokasi rapat kerja Hotel Sheraton Yogyakarta, Jumat (28/10/2021). Foto kanan : Ketua KPK Firli Bahuri menumpangi helikopter dalam perjalanannya di Sumatera Selatan, Sabtu (20/6/2020). 

SURYA.co.id | YOGYAKARTA - Ramai-ramai membahas pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) rapat kerja (raker) di hotel mewah di Yogyakarta, ICW langsung ungkit pemborosan era Firli Bahuri.

Indonesia Corruption Watch (ICW) langsung mengungkit pelanggaran etik yang dilakukan Ketua KPK, Firli Bahuri saat menggunakan helikopter saat perjalanan ke Sumatera Selatan tahun lalu.

Tak hanya itu, rencana pimpinan KPK membeli mobil dinas mewah dan berencana menindaklanjuti kenaikan gaji juga tak luput dari sorotan. 

Kini, KPK raker di hotel mewah Yogyakarta. ICW pun menyatakan, bahwa tindakan tersebut sebagai pemborosan. Adapun pemborosan disebut ICW terjadi sejak era Firli Bahuri.

Namun, pihak KPK bukannya tanpa alasan menggelar raker dua hari di hotel Mewah mulai Rabu (27/10/2020). 

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan pemilihan tempat pada pelaksanaan raker kali ini bukanlah sebuah keputusan yang tanpa alasan dan dasar pertimbangan.

"Kenapa harus jauh-jauh dilakukan di Yogya Pak? Perlu diketahui, kami ini bagian dari struktur kewarganegaraan yang menggunakan APBN," ujar Nurul Ghufron saat ditemui di lokasi raker, Jumat (28/10/2021).

Nurul Ghufron menyampaikan, fungsi dari APBN adalah distribusi. Sehingga uang yang dikumpulkan dari rakyat harus juga didistribusikan seluas-luasnya kepada rakyat.

"Kalau kemudian hanya kami belanjakan di Jakarta, maka kemudian daerah-daerah tidak akan kemudian mampu menyerap atau menggunakannya. Oleh karena itu kami selenggarakan di Yogyakarta," tuturnya.

Menurutnya, mengelar rapat kerja di luar kota bukan kali pertama dilakukan. KPK tahun sebelumnya mengelar raker memilih tempat di Bandung.

"Tahun akan datang mungkin di tempat lain yang berbeda. Itu semua untuk mendistribusikan agar dana atau keuangan negara bisa terserap di daerah-daerah," urainya.

Sementara itu, Pimpinan KPK lainnya, Alexander Marwata menambahkan, pemerintah mempunyai program penyelamatan ekonomi nasional dalam rangka pandemi Covid-19.

Salah satu sektor yang didorong adalah pariwisata.

"Saya kira Yogya menjadi salah satu tempat tujuan wisata. Ini menjadi pertimbangan kami memutuskan kegiatan dilakukan Yogya, sekali lagi ini rencana kerja yang sudah kami susun jauh-jauh hari, bukan dadakan," tandasnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal KPK Cahya Harefa mengklaim bahwa rapat ini dilakukan untuk harmonisasi regulasi dan penyempurnaan struktur organisasi guna mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi KPK.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved