Kuliner
Uri-Uri Budaya Jawa, Warung Merah Putih Usung Joglo, Pawon, hingga Kandang Sapi ke Surabaya
Pengunjung menikmati aneka menu dengan suasana bangunan lama di "Waroeng Joglo Merah Putih" Surabaya.
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Parmin
Kemudian ada Pawon yang artinya dapur dan tentunya langgar atau mushola sebagai tempat sholat.
"Dengan adanya ini, kami juga ingin menguri-nguri budaya Jawa. Kalau kesini tidak hanya makan di warungnya, namun juga bisa menikmati suasana khas Jawa ini," tambah Suryani.
Sementara untuk pengelolaan warung, giliran Darmanto yang bertugas termasuk sebagai chef.
Menu-menu yang disajikan, diolah secara tradisional dari tangan Darmanto dibantu 8 waitres.
"Sajian menu juga khas Jawa. Seperti olahan lodeh, olahan sayur asem, bayam, tempe, tahu, ayam, dan lainnya," jelas Darmanto.
Selain menu utama, juga ada menu camilan, seperti pisang godok, kacang godong, ketela godok dan sejenisnya. Juga wedang uwuh, teh dan kopi khas Warung Merah Putih.
"Kami buka mulai pukul 07.00 WIB untuk melayani pengunjung yang ingin sarapan mungkin, sampai malam pukul 22.00 WIB, yang mungkin ingin nongkrong sambil nyamil," jelas Darmanto.
Kapasitas tempat duduk di area ini, bisa menampung 100 orang. Namun untuk standing atau tamu berdiri bisa mencapai 200 orang.