Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

4 Fakta Yayasan Yosef Terbengkalai Akibat Kasus Subang, Nasib Karyawan Tak Jelas, Yoris Banting Stir

Nasib Yayasan Bina Prestasi Nasional  yang berada di Desa Cijengkol, Kecamatan Serangpanjang menjadi tak menentu sejak adanya pembunuhan ibu dan anak

Editor: Musahadah
kolase tribun jabar
Yayasan Bina Prestasi Nasional kini tergantung dari Yosef, sebagai pemiliknya setelah Yoris memilih usaha lain. 

SURYA.CO.ID, SUBANG - Nasib Yayasan Bina Prestasi Nasional  yang berada di Desa Cijengkol, Kecamatan Serangpanjang menjadi tak menentu sejak adanya pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Hal ini  beralasan karena dua pengurus inti yayasan adalah korban pembunuhan tersebut, yakni Tuti Suhartini (bendahara yayasan) dan Amalia Mustika Ratu (sekretaris). 

Sang ketua Yoris Raja Amanullah dan pemilik yayasan Yosef Hidayah pun disibukkan dengan pemeriksaan kasus ini. 

Dari pantauan Tribun Jabar (grup surya.co.id) pada Kamis (14/10/2021),  sama sekali tidak terlhat ada aktivitas siswa di yayasan tersebut.

Tidak ada proses belajar-mengajar di sekolah. Bahkan, terlihat juga gerbang yayasan tersebut masih digembok.

Baca juga: Beda Yosef dan Yoris Sikapi Yayasan yang Terbengkalai karena Kasus Subang, Mimin Ungkap Jasa-jasanya

Ruangan kelas pun tertutup rapat. Bukan hanya itu, rumput-rumput liar terlihat tumbuh menjulang.

Suasana tidak terawat pun dirasakan di tempat tersebut.

Berikut fakta-fakta yayasan Yosef

1. Siswa tak bisa tatap muka

Menurut Rohman Hidayat selaku kuasa hukum Yosef, yayasan sebenarnya tidak terkait apapun dengan peristiwa pembunuhan yang menimpa Tuti dan Amalia sekira dua bulan lalu.

Namun karena kasus tersebut kini tengah jadi sorotan, otomatis sejumlah jadwal terpaksa diundur atau ditunda.

Seperti diketahui, Yayasan Bina Prestasi Nasional milik Yosef ini berkutat pada sekolah swasta besar SMP dan SMK Nasional.

Akibat kasus ini, para siswa di sekolah milik Yayasan pun terlantar.

Padahal sejumlah sekolah lain sudah mengadakan pembelajaran tatap muka (PTM).

 "Persiapan untuk pembelajaran tatap muka (PTM) tidak bisa dilakukan, karena ada masalah ini, para pengurus yayasan diperiksa juga, ini pasti berdampak," ujar RohmanHidayat, dilansir TribunnewsBogor.com dari TribunJabar, Kamis (14/10/2021).

Dikatakan Rohman Hidayat, PTM terhambat lantaran masalah yayasan ikut diperiksa polisi.

"Menurut keluarga Yayasan ini tidak menjadi masalah, proses PTM harusnya bisa berjalan. Selama ini masih daring, persiapan PTM tidak bisa dilakukan, karena Yayasan bersatu dengan TKP," katanya.

Jika kasus ini terus berlarut dalam ketidakpastian, maka PTM di Yayasan milik Yosef bakal terus molor.

2. Nasib karyawan belum jelas 

Menurut Rohman, Yosef terang-terangan mengaku ingin segera kembali mengelola yayasan tersebut jika kasusnya selesai.

"Beliau menyampaikan kepada saya, katanya ingin kembali mengurus yayasan miliknya yang berada di Serangpanjang itu," kata Rohman Hidayat, kuasa hukum Yosef.

Menurut Rohman Hidayat, banyak yang harus diurusi oleh Yosef terkait dengan yayasan tersebut seperti kejelasan dari karyawan-karyawan dan juga pembayaran gaji.

"Karena yayasan itu butuh diurus, terlebih butuh kejelasan dari karyawan-karyawannya seperti harus membayarkan hak mereka," ujarnya.

Yosef pun, kata Rohman, berharap pelaku dari perampasan nyawa istri dan anaknya dapat segera terungkap dalam waktu dekat ini.

"Keluarga dari kemarin sudah menyampaikan ingin segera pelakunya terungkap, karena harus ada kepastian. Kalau sudah ada tersangkanya, beban dia pun tidak terlalu berat, sudah kehilangan anak dan istri, ini tidak mudah," ucapnya.

3. Yoris Mau Banting Stir

Yoris saat mengungkapkan hubungannya dengan ibu dan adik yang menjadi korban pembunuhan di Subang.
Yoris saat mengungkapkan hubungannya dengan ibu dan adik yang menjadi korban pembunuhan di Subang. (kolase tribun jabar/kompas TV)

Beda dengan Yosef, Yoris Raja Amanullah berniat meninggalkan Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Sepeninggal dua keluarga intinya itu, Yoris mengaku kesepian hingga ingin beralih kerja.

Yoris mengaku akan menggeluti dunia perdagangan bersama sang istri, Yanti Jubaedah.

Ia tidak tahu nanti yayasan yang sebelumnya dikelola tersebut vakum atau dilanjutkan pihak lain. 

"(Yayasan sekarang bagaimana ?) vakum deh kayaknya. Saya juga enggak tahu sih ke depannya gimana. Kalau Saya sekarang berencana sama istri mau dagang," ujar Yoris.

Yoris dan istrinya saat ini merasa ketakutan selama pembunuh ibu dan anak di Subang yang menewaskan adik dan ibunya belum tertangkap. Setiap malam, Yoris dan keluarganya gelisah dan pindah-pindah tidur.

Apalagi, Yoris terpukul dengan kepergian Amalia dan Tuti. "Inilah perjalanan hidup Saya. Tapi gimana lagi, Kita harus hadapi. Rasa takut sih ada tapi enggak terlalu besar. Tapi rasa kehilangan Mamah sama Amel aja sih. Biasanya Kita main bareng. Sekarang udah enggak ada," ungkap Yoris.

"Sekarang menutup diri. Kadang Kita enggak berani tidur di rumah kadang. Kadang tidur di saudara, kadang tidur di mertua. Agak takut juga sih. Ketakutan juga," akui Yoris.

4. Mimin Ungkap Jasa-jasanya

Saat ditemui di sebuah kedai kopi di sekitaran Jalancagak, Subang, Selasa (28/9/2021), Mimin mengaku di awal pernikahannya tahun 2009 silam, dia ikut mengelola Yayasan Bina Prestasi Nasional.   

Seperti diketahui, Yosef adalah pendiri yayasan Bina Prestasi Nasional yang bergerak dibidang pendidikan. 

Menurut Mimin, dia lah yang berjuang mati-matian untuk mendirikan sekolah yang dikelola Yayasan Bina Prestasi Nasional

Dikatakan, saat itu yayasan memang sudah ada, namun belum ada sekolahnya.

"Itu sebelum pak Yosef nikah sama saya belum ada sekolah pada  Juni 2009. 

Kami meniti dari nol, sekolah. Kita yang berjuang.

Tahun 2009, kita yang berjuang, cari siswa ke gunung, ke kampung," ungkapnya.

Dia pun menjadi bendahara di yayasan itu selama dua tahun, mulai 2009 hingga 2011. 

Dari situlah kebutuhan ekonomi Mimin dan Yosef terpenuhi. 

Namun, kondisi ini langsung berubah ketika di tahun 2011, yayasan diambilalih oleh istri resmi dan anak Yosef, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Menurut Mimin, pengambilalihan itu atas usulan Yosef.   

"Untuk memperbaiki program-program.

Mungkin saya kurang pengalaman, dalam masalah itu-itu.

Kurang pengalaman.

Setelah itu tidak ikut campur lagi," pungkasnya.

Lalu, bagaimana dengan perasaannya setelah tak lagi memegang Yayasan, Mimin mengaku sudah ikhlas. 

Dengan suara serak-serak dia mengaku hanya menjadi istri kedua. 

"Itu kan anak istrinya, saya istri yang kedua. gak apa-apa saya gak ada masalah," katanya.

Lalu, bagaimana denagn nafkah yang dia terima dari Yosef

Mimin mengaku selama ini dinafkahi seadanya oleh Yosef

"Nafkah seadanya saja dikasih ke saya," tukasnya. 

Istri muda Yosef, Mimin bersumpah tidak tahu menahu soal pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Istri muda Yosef, Mimin bersumpah tidak tahu menahu soal pembunuhan ibu dan anak di Subang. (Cover Youtube)

Kaitan Yayasan dan Pembunuhan di Subang

Dalam pemeriksaan yang ke 9 kalinya, menurut Kuasa Hukum, Rohman Hidayat, Yosef ditanyai mengenai yayasan.

"BAP hari ini ada berita acara tambahan, yang pertama tentang pendirian yayasan," kata Rohman Hidayat.

Yosef memang sebagai pendiri Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Anak pertamanya, Yoris sebagai ketua.

Sedangkan Tuti dan Amalia Mustika Ratu menjabat sekretaris dan bendahara di Yayasan Bina Prestasi.

Selain itu ada juga keponakan Tuti, Danu, yang disebut juga sebagai pengurus yayasan.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Yayasan Yosef Alami Kerugian Imbas Kasus Pembunuhan di Subang, Siswa Terlantar, Gaji Karyawan Mandek

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved