Ini yang Mau Diperbuat Yoris saat Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Tertangkap, Dendam atau Memaafkan?
Yoris yang merupakan anak korban Tuti Suhartini dan kakak korban Amalia Mustika Ratu ternyata sangat ingin bertemu dengan pembunuh ibu dan adiknya
SURYA.CO.ID - Yoris Raja Amanullah mengungkapkan rencananya jika pembunuh ibu dan anak di Subang tertangkap.
Yoris yang merupakan anak korban Tuti Suhartini dan kakak korban Amalia Mustika Ratu ternyata sangat ingin bertemu dengan pembunuh ibu dan adiknya tersebut.
Meski begitu, dia tidak tahu apakah akan memaafkan si pembunuh atau tidak.
"Mau.. mau ketemu. Setelah itu gak tahu deh, tapi pengen ketemu aja," ungkap Yoris dikutip dari channel youtube monogram production.
Saat ditanya apakah dia dendam ke pelaku, Yoris kesulitan menjawabnya.
"Dendam, gimana ya. Kesel, pengen apa sebenarnya ya," katanya.
Baca juga: Isyarat Kasus Subang Segera Terungkap, Cucu Korban Tunjukkan ini, Polisi Ucap: Tunggu Sebentar-lah
DIkatakan Yoris, dia akan menyerahkan itu kepada sang pencipta dengan harapan pelaku mendapat balasan setimpal.
"Kita masih ada Allah, kita masih punya keimanan.
Dendam atau bagaimana, mudah-mudahan Allah yang membalas.
Hukuman setimpal di dunia dan akherat," tukasnya.
Karena saat ini pelaku belum tertangkap, Yoris pun memberikan pesan ke pelaku.
"Bertobatlah sama Allah. semoga pelaku disadarkan, cepat tertangkap oleh pihak kepolisian dan dihukum dengan setimpal, seberat-beratnya," ujarnya.
Diakui Yoris, semasa hidupnya dia sangat dekat dengan kedua korban.
Bahkan dia lebih dekat dengan Tuti dan Amel, dibandingkan dengan sang ayah, Yosef Hidayah.
Karena itu, ketika tahu ibu dan adiknya tewas dibunuh dia langsung syok.
"Pas di TKP, udah ada police line banyak warga.
Kayak mimpi tapi gak mimpi.
Lemes sih," kenangnya.
Diakui Yoris, sang ibu Tuti Suhartini adalah sosok yang penyayang.
"Marah ya marah, seperti ibu-ibu biasa," katanya.
Sementara sosok adiknya adalah periang dan kerap bercanda dengan sang ibu.
Karena itu, meski saat ini kondisinya cukup lelah harus bolak-balik diperiksa polisi, dia tidak mempedulikannya.
"Capek iya, tapi harus terus berjuang demi keadilan mama sama Amel," tukasnya.
Cucu Korban Gambarkan Hal ini
Terpisah, anak Yoris atau cucu korban Tuti yang berusia lima tahun itu tidak mengetahui jika sang nenek dan bibinya tewas terbunuh di dalam rumahnya di daerah CIseuti, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang pada 18 Agustus 2021.
Kini, menjelang dua bulan pembunuhan itu terjadi, anak Yoris justru menunjukkan firasat aneh.
Anak Yoris yang mengaku merindukan nenek dan bibinya itu menggambar nisan neneknya di secarik kertas.
"Tadi malam yah mungkin anak saya itu kan enggak sengaja malam itu dia manggil saya tiba-tiba dia bersama mamahnya lagi ngegambar kaya bikin kuburan neneknya," ucap Yoris di Subang, Rabu (13/10/2021).
"Dari gambarnya anak saya menjelaskan kaya, ada anak saya, istri saya, saya di kuburan yang ada tulisan neneknya, saya juga kaget," katanya.
Diketahui, sosok dari anak Yoris tersebut sangat dekat dengan kedua korban dari perampasan nyawa itu.
Selama hidupnya, Tuti Suhartini sangat perhatian ke cucunya.
Anak Yoris itu kerap dibelikan mukena.
Apalagi di momen Isra Miraj, bocah itu setiap tahunnya selalu diberi perlengkapan mengaji.
Yoris kembali teringat dengan kebaikan ibu dan adiknya, Amalia Mustika Ratu (23) yang juga meninggal secara sadis seperti Tuti.
Selain Tuti, Amalia Mustika Ratu juga sangat menyayangi keponakannya itu.
"Memang semasa hidupnya nenek sama bibinya itu sayang banget sama anak saya. Terlebih sekarang kan mau Isra Miraj kan ya, setiap tahun itu selalu dibelikan seperti mukena ke anak saya," ucap Yoris di Subang, Rabu (13/10/2021).

Bahkan Yoris sempat memimpikan Tuti. Korban kasus Subang yang terjadi pada 18 Agustus 2021 itu mendatangi anak sulungnya melalui mimpi.
Dalam mimpi itu, Tuti menyampaikan pesan untuk Yoris.
"Emang kemarin-kemarin saya juga sempat mimpi mamah minta buat terus jaga keluarga," ungkap Yoris.
Tidak hanya Yoris, istrinya juga mengalami hal yang sama.
Namun, Tuti menyampaikan pesan sedikit berbeda dari mimpi Yoris.
"Dari istri saya juga pernah mimpi sosok mamah, minta suruh jaga saya juga, mungkin seperti itu mimpi sejak kepergian mamah sama Amalia," katanya.
Kasus Subang yang terjadi di Dusun Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang itu sudah berjalan 57 hari per Kamis (14/10/2021).
Yoris masih berharap ada titik terang sehingga pelaku yang menghabiskan nyawa Tuti dan Amalia mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Ya, harapan saya masih sama dari awal, agar kasusnya segera terungkap dan pelakunya dihukum seberat-beratnya," kata Yoris.
Polisi: Tunggu Sebentar lah

Hingga kini, peristiwa meninggalnya Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) masih dalam penyelidikan.
Proses penyelidikan kasus Subang tak hanya dilakukan oleh Polres Subang.
Polda Jabar dan Mabes Polri pun ikut turun tangan untuk mengungkap kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang ini.
Perjalanan kasus Subang sudah hampir dua bulan.
Hingga kini, belum ada tanda-tanda pelaku segera diungkap polisi.
Menurut Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Erdi A Chaniago, para penyidik hingga saat ini masih bekerja melakukan pendalaman.
"Mereka (penyidik) lagi fokus dulu. Mudah-mudahan sebentar lagi," kata Erdi A Chaniago saat dihubungi, Rabu (13/10/2021).
Terkait hasil autopsi kedua, Erdi mengatakan saat ini sudah dikantongi penyidik dan masih dilakukan pendalaman.
Mengenai hasil autopsi, Erdi mengatakan tak bisa diungkapkan ke publik.
"Belum. Tunggu sebentar-lah (pengungkapannya)," katanya.
Sementara itu, Kapolres Subang AKBP Sumarni juga turut mengurai hasil penyelidikan sementara kasus pembunuhan Tuti dan Amalia.
AKBP Sumarni mengatakan hingga kini anggotanya masih bekerja mengungkap kasus tersebut.
"Saat ini kita masih mengumpulkan data, informasi, keterangan dan mengumpulkan alat bukti untuk mengungkap kasus ini," ujar AKBP Sumarni, Selasa (12/10/2021).
Dalam upaya pengumpulan bahan keterangan dan membuktikan kasus tersebut, pihak penyidik sudah memanggil puluhan saksi terkait meninggalnya anak dan ibu di kasus Subang itu.
"Sejauh ini upaya menemukan titik terang kasusnya, ada 54 saksi yang kita periksa," tutur AKBP Sumarni. (Tribun Jabar)