Surya Militer

4 Pernyataan Tegas Brigjen TNI Junior Tumilaar Setelah Viral Surati Kapolri: Saya Tak Butuh Viral

Berikut pernyataan-pernyataan tegas Brigjen TNI Junior Tumilaar setelah aksinya menyurati Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, menjadi viral.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Kompas TV dan Tribun Manado
Brigjen TNI Junior Tumilaar (kanan) dan Suratnya untuk Kapolri Listyo Sigit Prabowo (kiri). Simak Pernyataan Tegas Brigjen TNI Junior Tumilaar Setelah Viral Surati Kapolri. 

"Bukan saya ingin populer, tidak. Saya bukan butuh viral, saya enggak butuh, nanti ditawarkan jabatan, tidak," kata Brigjen Junior kepada Kompas TV, Sabtu (9/10/2021).

2. Sadar telah melanggar

Brigjen Junior menyadari tindakannya menyurati Kapolri merupakan pelanggaran. Namun demikian, ia meyakini hal itu dilakukannya semata-mata hanya demi bangsa dan negara.

"Saya sudah perkirakan saya melanggar, saya sadar itu. Tapi demi negara ini boleh saja kan saya melakukan suatu hal yang lebih besar," ucap Brigjen Junior.

Ia pun tak masalah jika dirinya yang harus menjadi korban dengan dicopot dari jabatannya. Menurutnya, berkorban itu hal yang biasa dalam sebuah pertempuran.

"Tentara rakyat itu harus tahu bahwa nanti suatu saat akan berkorban. Berkorban itu biasa. Kalau korbannya saya pribadi, ya harus," ujarnya.

3. Siap menanggung risiko

Brigjen Junior pun mengaku sudah mengetahui akan risikonya ketika menyurati Kapolri.

Dia pun mengaku siap menjalani risikonya.

"Hal yang dilakukan saya menyurati Kapolri sudah pasti ada risikonya. Saya siap melaksanakan (risiko) itu. Ya, (sudah memperhitungkan akan risikonya saat menyurati Kapolri)," tuturnya.

4. Alasan membela Babinsa

Walau begitu, bukan tanpa alasan dirinya membela Babinsa dan masyarakat hingga menyurati Kapolri.

Hal itu, kata dia, dilakukan karena dirinya merasa resah terkait hilangnya tata kehidupan masyarakat karena tergusurnya permukiman warga.

"Ingat yang digeser itu satu kampung. Di situ sudah ada adat istiadat. Tata kehidupan masyarakat habis itu. Bubar itu masyarakat," ucapnya.

Menurut Brigjen Junior, hal itu telah menghapus adat istiadat masyarakat yang sudah ada sejak jaman nenek moyang.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved