Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Terungkap Alasan Yoris Tak Hadiri Otopsi Korban Kasus Subang, 3 Kakak Tuti Malah Diperiksa Polisi
Alasan keluarga Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, dua korban pembunuhan di Subang, Jawa Barat, tak hadir saat otopsi jenazah terungkap.
SURYA.CO.ID, SUBANG - Alasan keluarga Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, dua korban pembunuhan di Subang, Jawa Barat, tak hadir saat otopsi jenazah terungkap.
Yoris Raja Amanullah, anak Tuti Suhartini dan kakak Amalia Mustika Ratu mengakui pihak keluarga memang mendapat undangan untuk menghadiri otopsi yang melibatkan tim forensik Mabes Polri tersebut.
Hanya saja, pihaknya tidak mau hadir demi memberikan kesempatan polisi untuk bekerja maksimal.
"Itu kan, kita ingin pihak kepolisian untuk lebih fokus kepada penyelidikan, supaya pelakunya segera cepat tertangkap," katanya.
Yoris menyerahkan sepenuhnya hasil otopsi dan penyelidikan kasus ini kepada pihak polisi.
Baca juga: Mau Damaikan Yosef dan Yoris, ini Sosok Indra Zainal Alim Kades Jalancagak Subang Berikut Kiprahnya
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi A Chaniago, mengatakan, dalam autopsi kedua ini, penyidik mencari kesesuaian antara bukti yang sudah ada dengan penyebab kematian korban.
"Hasil autopsi itu langsung dikirimkan kepada penyidik, jadi kita tidak sembarangan, dari hasil autopsi itu nanti dilaporkan ke penyidik untuk dievaluasi kembali," ujar Kombes Pol Erdi A Chaniago, di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Bandung Selasa 5 Oktober 2021.
Dari autopsi ini, kata dia, diharapkan ada petunjuk baru yang nantinya akan mengarah pada pelaku.
"Jadi sekarang kita fokus mencari petunjuk, kesesuaian dengan penyebabnya, kematiannya, setelah itu baru kita simpulkan rangkaian penyelidikannya, lalu mengarah ke tersangkanya, jadi kita tidak berandai-andai," katanya.
Erdi A Chaniago mengakui ada temuan baru dalam pengungkapan kasus perampasan nyawa anak dan ibu di Subang tersebut.
Dikatakan Erdi, autopsi dilakukan untuk mencocokan dengan bukti dan petunjuk baru yang dimiliki penyidik.
"Jadi, kenapa kita lakukan autopsi lagi, karena kita sedang mencari kesesuaian antara bukti dan petunjuk yang telah kita temukan yang baru dengan penyebab kematian," ujar Kombes Pol Erdi A Chaniago, saat dihubungi Senin 4 Oktober 2021.
Dari autopsi itu, kata dia, diharapkan adanya petunjuk baru terkait penyebab luka pada tubuh korban sebelum meninggal dunia.
"Kita tentunya ingin melihat lagi luka korbannya itu seperti apa. Apakah berasal dari benda tumpul atau benda tajam atau penyebab lainnya," katanya.
Dari autopsi ini, kata dia, nantinya akan ketahuan apakah korban sempat melakukan perlawanan atau tidak.
"Apakah itu ada perlawanan atau tidak, nanti itu kan dari autopsi kelihatan," ucapnya.
Autopsi ini, kata Erdi, dilakukan oleh tim gabungan dari Mabes Polri, Polda Jabar dan Polres Subang. Hanya saja, soal temuan baru kasus Subang itu, Kombes Pol Erdi A Chaniago tidak mengungkapnya.
"Tentunya hasilnya seperti apa, itu masih menjadi konsumsi internal penyidik," katanya.
3 Kakak Tuti Diperiksa
DI bagian lain, penyelidikan kasus pembunuhan ibubdan anak kali ini fokus ke keluarga korban.
Tiga saudara Tuti yakni Yeti Mulyati (60), Ida (58), serta Lilis Sulastri (56) diperiksa kembali tim penyidik Polres Subang pafa Rabu (6/10/2021) sore.
Ketiga perempuan tersebut datang didampingi anggota Polsek Jalancagak, Polres Subang sekitar pukul 17.00 WIB.
Ketiganya datang didampingi oleh anggota dari Polsek Jalancagak menuju ke ruang Kapolres Subang.
Sebelum menyambangi ruangan Kapolres Subang, Lilis sempat mengatakan bahwa dirinya terus berharap agar kasus kematian dari adik serta keponakannya cepat terungkap.
"Semoga cepet selesai, cepet terungkap doakan saja," singkat Lilis, Rabu (6/10/2021).
Menurut Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Erdi A Chaniago, pihaknya tak ingin berandai-andai dalam menungkap pelaku kasus Subang.
"Ya, belumlah (ada tersangka). Jadi, sekarang kami fokus mencari petunjuk-petunjuk, kesesuaian dengan penyebabnya, kematiannya, setelah itu baru kami simpulkan rangkaian penyelidikannya, lalu mengarah ke tersangkanya, jadi kami tidak berandai-andai," ujar Erdi A Chaniago, saat dihubungi Rabu (5/10/2021).
Kondisi TKP Berbeda

Sementara itu, ada yang berbeda dari rumah yang sebelumnya ditinggali dugaan korban pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) di Subang, Jawa Barat.
Garis polisi yang sebelumnya terpasang dua, kini tinggal satu. Rumah tersebut tidak berpenghuni sejak 18 Agustus 2021.
Sebelumnya, di rumah tersebut, jasad Tuti dan Amalia ditemukan. Kedua korban bertumpuk di bagasi mobil Alphard yang diparkir di halaman rumah.
Rumah tersebut masih dipasang garis polisi, berdasarkan pantuan Tribunjabar.id di lapangan pada Selasa (5/10/2021).
Lama tidak dihuni, rumah itu terlihat sangat kotor.
Lalu terparkir satu mobil jenis BMW milik Yoris (34) anak tertua dari korban Tuti.
Rumah tersebut sunyi bila malam hari.
Selain tidak ada yang menghuni, rumah itu juga berjarak agak jauh dari tetangga.
Di bagian samping dan belakang rumah terdapat lahan kosong.
Kebun di bagian belakang rumah cukup luas.
Selama rumah itu tidak dihuni, Yosef tidak tinggal di rumah istri mudanya, Mimin. Dia menetap di rumah adiknya.
Sedangkan Yoris sudah memiliki keluarga sendiri.
Hal tersebut sempat disampaikan kuasa hukum Yosef, Fajar Sidik dan Rohman Hidayat.
"Semenjak kejadian pada tanggal 18 Agustus itu, Bu Mimin tinggal di rumahnya yang berada di Serang Panjang dengan kedua anaknya, sedangkan Pak Yosef tinggal di rumah adiknya," ucap Fajar di Subang, Rabu (22/9/2021).
"Saat ini Pak Yosef tinggal di rumah adiknya, masih di daerah Subang," sahut Rohman Hidayat saat dihubungi TribunnewsBogor.com.
Diketahui Tuti Suhartini (55) dan putrinya Amalia Mustika Ratu (23) sebelumnya ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di dalam bagasi mobil alphard yang terpakir di garasi rumah, Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Subang, Jawa Barat, Rabu (18/8/2021) pagi. (Tribun Jabar/TribunBali)
Baca berita mencari pembunuh ibu dan anak di Subang lainnya di SURYA.co.id