Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Update Yosef Tes Kebohongan2 Kali, Istri Muda Sekali, Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengerucut

Yosef menjalani tes kebohongan 2 kali pada Kamis dan Jumat, 16-17 September 2021. Polda Jabar klaim kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang mengerucut

Editor: Iksan Fauzi
Cover Youtube
Pendiri Yayasan Bina Prestasi Nasional, Yosef didampingi pengacaranya saat menjalani pemeriksaan dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang. Yosef menjalani tes kebohongan dua kali. 

SURYA.co.id | CIBINONG - Pendiri Yayasan Bina Prestasi Nasional, Yosef (55) menjalani tes kebohongan dua kali pada Kamis dan Jumat tanggal 16-17 September 2021.

Tak hanya Yosef, istri mudanya juga mengikuti tes kebohongan yang dilakukan oleh penyidik Mabes Polri. Namun, beda dengan Yosef, istri mudanya, Mimin hanya menjalani sekali saja.

Dalam artikel di bawah ini juga menyampaikan pernyataan dari Polda Jabar. Pernyataan tersebut terkait pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Amalia Mustika Rati (23) dan Tuti Suhartini (55) sudah mengerucut.

Pengerucutan itu didasarkan pada bukti-bukti yang telah dikumpulkan oleh penyidik Mabes Polri yang membantu Polda Jabar dan Polres Subang menguak kasus pembunuhan di Subang.

Kendati demikian, Polda Jabar belum menyebut nama calon tersangka meski telah mengumpulkan bukti-bukti hingga menelisik dugaan konflik di Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Adapun saksi yang telah diperiksa hingga saat ini ada 26 orang. Namun, dari jumlah saksi itu, Yosef paling banyak diperiksa polisi, yakni sembilan kali. Tak hanya itu, Yosef dan istri mudanya, Mimin pun mengikuti tes kebohongan pada Senin (20/9/2021). 

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Erdi A Chaniago mengatakan, pihaknya masih terus berupaya mengungkap dalang di balik tewasnya korban.

"Kasus yang di Subang masih dalam penyelidikan, tapi kita sudah mengerucut. Kemudian sudah di-backup Mabes Polri, Bareskrim, lalu tim Labfor sudah bekerja, begitu juga sudah di-backup oleh Polda Metro," kata Kombes Pol Erdi A Chaniago di sela-sela kegiatannya saat menghadiri press rilis di Mapolres Bogor, Selasa (21/9/2021).

Dia menjelaskan bahwa penyelidikan masih terus dilakukan demi mengungkap kasus tewasnya Tuti dan Amalia. Baik penyelidikan secara konvensional maupun mencari jejak digital pelaku.

"Ini sekarang sudah bekerja, secara konvensional maupun kita mencari jejak digital yang diduga dilakukan oleh para pelaku. Sudah ada beberapa keterangan-keterangan yang mungkin sangat membantu dalam proses penyelidikan, jadi sedang didalami," ujarnya.

Meski begitu, sementara ini polisi sama sekali sekali belum menyinggung sosok pelaku di balik kasus pembunuhan ini.

"Masalah sudah mulai mengerucut ini adalah pembuktian-pembuktiannya, jadi kita belum bisa menyampaikan ada orang per orang yang kita curigai, tidak. Tapi dalam pembuktiannya, kita mengerucut mungkin dari radius sekian menjadi lebih dekat lagi dengan adanya bukti-bukti yang sudah kita kumpulkan," ungkapnya.

Yosef dan istri muda jalani tes kebohongan

Sementara itu, untuk mengungkap kasus pembunuhan di Subang, Bareskrim Mabes Polri menggunakan alat tes kebohongan untuk memeriksa Yosef dan istri mudanya. Tak cuma sekali, Yosef diperiksa menggunakan alat tes kebohongan dua kali, pada Kamis dan Jumat tanggal 16-17 September 2021. 

Kuasa hukum Yosep, Rohman Hidayat mengungkapkan materi pemeriksaan dengan alat tes kebohongan tersebut. 

"Iya diperiksa oleh Bareskrim pakai alat tes kebohongan. Secara eksplisit ditanya apakah Pak Yosef melakukan atau menyuruh melakukan perampasan nyawa. Itu pertanyaan mendasarnya," kata Rohman Hidayat, kuasa hukum Yosef saat ditemui di Jalan LLRE Martadinata Bandung, Senin (20/9/2021).

Cerita pada Rohman, Yosef mengaku menjawab semua pertanyaan penyidik Bareskrim Polri yang menggunakan alat tes kebohongan tersebut.

"Keterangan mereka ke sana, baik Pak Yosef dan Bu Mimin, mereka itu tidak pernah melakukan atau menyuruh melakukan perampasan nyawa. Jadi, kaitan hasilnya silakan tanya ke penyidik. Untuk hasil tes saya belum tahu," ucapnya. 

Pemeriksaan Yosef dan Mimin itu sendiri dilakukan terpisah dan tidak dilakukan di kantor polisi.

"Bahwa hari Kamis dan Jumat pak Yosef diperiksa, tempatnya tidak di kantor polisi, di luar. Karena memang orang Bareskrim langsung yang memeriksanya, diperiksa gunakan alat tes kebohongan," ujar Rohman Hidayat.

Pemeriksaan tes kebohongan itu ternyata membutuhkan waktu lama untuk memastikan Yosef benar-benar menyampaikan hal sebenarnya atau tidak.

"Pak Yosef melaluinya hari Kamis, dari Magrib sampai jam 21.00 kemudian dilanjutkan Jumat setelah jumatan," kata Rohman Hidayat.

Selesai melakukan pemeriksaan dengan alat tes kebohongan pada Yosef, Bareskrim juga melakukan hal yang sama pada Mimin.

"Kemudian Bu mimin, di tes kebohongan juga, di tes nya hari Sabtu dari Jam 10-12an itu sudah selesai," kata Rohman.

Cerita Yosef pada Rohman, Yosef ditanya seputar kejadian perampasan nyawa Amalia dan Tuti. Dia tidak mengetahui alasan di balik penggunaan alat tes kebohongan untuk Yosef dan Mimin.

"Alasannya saya tidak tahu, tapi yang pasti memakai alatlah karena saya juga tidak masuk, menurut keterangan Pak Yosef pada saat itu dia dites kebohongan pakai alat yang di tempel di dada dan tangan, itu update terkhir," kata dia. 

Danu Menginap 3 Hari di Kantor Polisi

Muhammad Ramadanu alias Danu mengaku diperiksa 8 kali oleh polisi. Gara-garanya terdapat DNA Danu di TKP pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat. (tangkapan layar Kompas TV)

Sementara itu, fakta baru terungkap dari sosok Muhammad Ramdanu alias Danu, saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.

Ternyata Danu yang ternyata keponakan dari korban Tuti Suhartini dan sepupu Amalia Mustika Ratu ini pernah diminta polisi menginap 3 hari selama proses pemeriksaan. 

Dan hingga kini Danu sudah menjalani pemeriksaan 7 hingga 8 kali di Polres Subang.

Hal itu diakui Danu seperti dikutip dari Kompas TV, Senin (20/9/2021). 

Diakui Danu, di pemeriksaan awal dirinya ditanyai soal jaket Yosep (suami Tuti Suhartini) yang dikenakan saat pembunuhan Tuti dan Amalia pertama kali diketahui.

Untuk diketahui, Yosep adalah orang pertama yang melapor bahwa Tuti dan Amalia hilang dari rumah.

Belakangan diketahui bahwa Tuti dan Amalia dibunuh seseorang dan jasadnya ditaruh di bagasi mobil Alphard yakni pada 18 Agustus 2021.

"Yang pagi-pagi ke TKP itu setelah ke rumah. Kan Pak Yosef pakai jaket pas tanggal 18 itu, pas ke sana udah enggak pakai jaket. Diminta keterangannya itu doang," ungkap Danu.

Setelah pemeriksaan itu, Danu lalu diperiksa lagi. 

Bahkan ada pemeriksaan yang digelar marathon mulai pukul 14.00 hingga 24.00 WIB. 

Danu juga pernah diminta menginap tiga hari di kantor polisi. 

"Sempat (menginap). diperintah (polisi). Ada surat tanda tangan, menginap sementara.

Menginap 3 hari berturut-turut," akunya. 

Disinggung terkait tudingan dari pihak Yosep bahwa dia memiliki akses keluar masuk rumah korban, Danu menanggapi santai. 

Ia membantah atas tuduhan yang menyebutkan memiliki akses keluar masuk rumah korban.

"Tanggapan saya silahkan saja, soalnya saya enggak punya salah apa-apa di kasus ini.

Memang saya enggak punya akses masuk juga ke rumah itu," ucap Danu kepada Tribun, Minggu (19/9/2021).

Menurut Danu, saat ini banyak tuduhan bahwa ia memiliki akses keluar masuk kediaman korban.

Ia menanggapinya dengan santai, sebab, tidak mengetahui hal tersebut.

"Dugaan mereka, dugaan bahwa Danu pegang kunci rumah itu misalkan sok aja Danu mah pasrah aja, emang sejak pertama juga saya enggak pegang kunci, enggak memiliki akses juga," katanya.

Dengan demikian, ia berharap untuk kasus ini segera terungkap dan tidak ada tuduhan-tuduhan kembali kepada dirinya.

"Semoga kasus ini cepat terungkap aja, mudah-mudahan polisi cepat menangkap pelaku sebenarnya," ujar Danu.

Danu menambahkan ia sering datang ke rumah korban apabila dipanggil dan disuruh oleh korban.

"Kalau ke rumah (korban) itu saya enggak langsung masuk buka pintu gitu, biasanya dipanggil terus disuruh, memang kunci juga enggak sama Danu, kalo ada perintah baru saya langsung datang," ucap Danu saat ditemui Tribun di Dusun Jalancagak, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Minggu (19/9/2021).

Dengan demikian, ia sangat membantah atas tuduhan yang menyebutkan bahwa dirinya memiliki akses keluar masuk langsung dari rumah kedua korban.

"Itu enggak bener, kalo yang terbaru-baru ini mah Danu pegang kunci mah itu yang SMK bukan kunci rumah. Kalau itu (kunci rumah) memang Danu enggak pegang sama sekali," katanya.

Dapat diketahui, Danu sendiri merupakan staf tata usaha dari yayasan Bina Prestasi Nasional yang dimiliki oleh Yosef. (TribunBogor/TribunJabar)

Baca berita seputar pencarian pembunuh ibu dan anak di Subang lainnya di SURYA.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved