Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Warga yang Ditanya-tanya Polisi Mulai Takut Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Datang ke Lokasi Lagi

Ketakutan mulai menghantui warga di sekitar lokasi pembunuhan ibu dan anak di Subang, khususnya bagi yang sering ditanya-tanya polisi.

Editor: Iksan Fauzi
Cover Youtube
Sejumlah polisi datang ke TKP pembunuhan ibu dan anak di Subang. 

SURYA.co.id | SUBANG - Ketakutan mulai menghantui warga di sekitar lokasi pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, khususnya bagi yang sering ditanya-tanya oleh polisi. 

Ya, mereka takut terhadap pembunuh ibu dan anak di Subang karena pelakunya belum ditangkap. Hari ini adalah hari ke-28 pascaditemukannya jasad Amalia Mustika Ratu (23) dan Tuti Suhartini (55).

Warga yang kerap didatangi polisi takut jika tiba-tiba pelaku datang ke lokasi lagi. Namun, warga tak bisa berbuat apa-apa. Mereka mengaku tidak mengetahui peristiwa saat kejadian. Mereka tahu setelah ramai di lokasi kejadian.

Hingga hari ke-28, polisi belum berhasil menemukan siapa pelaku pembunuhan. Polisi masih terus mengumpulkan barang bukti dan keterangan saksi.

Sudah ada 25 saksi yang telah diperiksa Polres Subang. Namun, tersangka pembunuhan tak kunjung ditemukan. Bahkan, tim penyidik Mabes Polri juga turut membantu mengungkap kasus tersebut.

Seorang warga bernama Sakur mengaku masih terganggu. Ia merasakan, banyak warga sekitar juga merasa terganggu. "Tapi mau diapain lagi," katanya pasrah.

Sakur juga mengaku sering ditanya-tanya polisi. Karena itu, ia juga takut tiba-tiba pelaku datang lagi.

Berkat Kunci Otomatis Alphard, Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Gagal Buang Korban ke Tempat Lain

"Ya begitu, takut (pelaku datang)" katanya.

Mengerucut, Danu dan Yosef diperiksa intensif

Kini, saksi yang dipanggil mengerucut kepada tiga saksi. Satu saksi bukan dari keluarga inti, yakni Danu. Dua saksi dari pihak keluarga inti, yakni Yosef (55) dan Yoris (34).

Yosef merupakan ayah dari korban, Amalia Mustika Ratu selaku anak dan suami dari Tuti Suhartini.

Yoris adalah kakak kandung Amalia atau anak dari pasangan Tuti dan Yosef. Sedangkan orang ketika bukan dari keluarga inti adalah Danu.

Danu merupakan keponakan dari Tuti. Danu juga menjadi pengurus Yayasan Bina Prestasi Nasional yang dimiliki oleh Yosef.

Yayasan itu diketuai oleh Yoris, sementara Amalia Mustika Ratu menjabat sebagai bendahara. Adapun polisi saat ini fokus menyelidiki yayasan yang diduga ada hubungannya dengan pembunuhan Tuti dan Amalia.

Danu dan Yosef telah diperiksa tim penyidik Mabes Polri pada Senin (13/9/2021). Sebetulnya, di hari yang sama, Yoris juga dipanggil untuk diperiksa.

Namun, Yoris yang datang ke Mapolres Subang didampingi istrinya mengaku sedang sakit hingga minta izin terlebih dahulu untuk pulang. Hingga saat ini, penyidik belum memeriksa Yosri lagi.

Kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat menuturkan bahwa kliennya menjalani pemeriksaan terakhir pada Senin (13/9/2021). Pemeriksaan itu merupakan pemeriksaan kesembilan yang dijalani oleh Yosef.

Rohman mengatakan, kliennya ditanyai Berita Acara Pemeriksaan (BAP) tambahan. Pemeriksaan tersebut di antaranya terkait pendirian yayasan, kemudian aktivitas kliennya sebelum kejadian hingga soal kepemilikan rumah.

"BAP hari ini ada berita acara tambahan, yang pertama tentang pendirian yayasan. Yang kedua tentang aktivitas dari klien kami sebelum kejadian dan pada saat setelah jenazah ditemukan di TKP," kata Rohman, Selasa (14/9/2021).

Rohman menambahkan, ada setidaknya 16 pertanyaan yang ditanyakan kepada kliennya dalam pemeriksaan kesembilan tersebut.

"Tadi kurang lebih 16 pertanyaan. Kalau daritadi jam 03.00 ya, tapi sempet berhenti dulu kemudian disambung lagi," imbuhnya.

Fokus kepolisian juga tekait yayasan milik Yosef.

"Ditanya soal yayasan awal mula berdirinya bagaimana, kepengurusannya gimana dan peran-perannya seperti apa. Seputar itu," ucap dia.

Rohman lantas menuturkan, pada pemeriksaan tersebut, saksi lain yang juga diperiksa adalah Danu.

"Sejauh ini pemeriksaan terhadap saksi memang pada orang terdekat dari korban. Tapi ada satu lagi yang dimintai keterangan tapi di luar keluarga yakni Danu," kata Rohman Hidayat saat dihubungi Tribun pada Rabu (15/9/2021).

Yayasan yang menaungi SMK swasta di Subang itu didirikan oleh Yosef.

"Danu orang yayasan. Kemarin turut diperiksa sampai dini hari bareng pak Yosef," katanya.

Meski begitu, Rohman tak menjelaskan, apa alasan Danu juga diperiksa bersama Yosef.

Diketahui, nama Danu juga belakangan menjadi sorotan lantaran ia disebut mempunyai akses kunci rumah korban.

Rohman menuturkan bahwa Danu menjadi satu-satunya orang lain yang memiliki kunci rumah korban kecuali yosef, kedua korban, dan juga Yoris, anak pertama Yosef.

"Pak Yosef kepada saya berbicara bahwa salah satu dari keluarga korban itu yang memiliki akses datang ke rumah selain kedua korban, yakni anak tertuanya Yoris dan pak Yosef sendiri," ucap Rohman Hidayat saat ditanya wartawan dikantornya, Rabu (1/9/2021).

Diakui Rohman, sosok Danu juga kerap berkunjung pada malam hari ke kediaman korban.

"Saksi lainnya itu sering datang ke rumah malam-malam, saya kurang tau jelas memang sudah biasa aja bahwa D (Danu, red) sering datang ke rumah, itu menurut keterangan Yosef, ya," ujar Rohman Hidayat.

Satu bulan pembunuh ibu dan anak di Subang belum terungkap

Sudah hampir satu bulan lamanya, kasus pembunuhan Subang masih belum juga menemui titik terang.

Total ada 25 saksi yang sebelumnya dimintai keterangan polisi untuk mengungkap kasus ini.

Dari 25 saksi tersebut, penyelidikan sudah mengerucut hingga kini menyisakan dua orang saksi yang bolak-balik diperiksa kepolisian.

Dua saksi tersebut juga ditanyai soal dugaan yang sama yang diduga mengarah pada motif pembunuhan, yakni Danu dan Yosef.

Dikutip dari Kompas.com, pada 26 Agustus lalu, Kapolres Subang AKBP Sumarni menuturkan bahwa jumlah saksi dalam kasus tewasnya Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) sebanyak 25 orang.

Para saksi tersebut di antaranya adalah keluarga dan juga orang terdekat korban, seperti kakak korban, anak korban, hingga suami korban, Yosef.

Kemudian saksi di lokasi kejadian seperti warga sekitar juga turut dimintai keterangan kepolisian.

Selain itu, istri muda Yosef dan dua anaknya juga menjadi saksi dalam kasus ini.

Selain itu, belakangan, ada nama baru yang juga turut diperiksa kepolisian adalah sosok Danu, merupakan keponakan korban.

Tim penyidik Bareskrim Mabes Polri turun tangan

Bareskrim Polri turun tangan ke Subang atas kematian anak dan ibu di Desa Jalan Cagak Kecamatan Jalan Cagak yang jasadnya ditemukan pada 18 Agustus 2021.

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian Djajadi menyampaikan penyidik Bareskrim Polri telah berada di Subang untuk membantu penyelidikan kasus tersebut.

"Iya, tim asistensi dari Bareskrim sudah disana untuk membantu melakukan penyelidikan," kata Andi saat dikonfirmasi, Selasa (14/9/2021).

Andi menerangkan penyidik nantinya akan menganalisa dan evaluasi terkait penyelidikan sementara yang dilakukan oleh Polres Subang dan Polda Jabar.

"(Penyidik) menganalisa semua informasi yang sudah diperoleh oleh Polres Subang dan Polda Jabar," katanya.

Dikutip dari Kompas TV, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago mengakui kasus perampasan nyawa Amalia dan Tuti di Subang mendapat atensi dari Bareskrim Polri.

"Memang sudah ada atensi dari pimpinan di pusat sehingga sekarang ada penguatan-penguatan dalam mem-'back-up' pengungkapan kasus pembunuhan ini," kata Kombes Pol Erdi A Chaniago Erdi di Bandung, Selasa (14/9/2021).

Menurut Erdi, tim dari Bareskrim Polri akan membantu proses penyelidikan, baik secara konvensional, manual, maupun digital.

"Kita mengerucutkan saksi-saksi, yang sekiranya memang akan mengarah kepada ditemukannya tersangka, sekarang sedang didalami," ucap Erdi.

Diberitakan sebelumnya, Erdi menyebut bahwa hasil uji di Laboratorium Forensik Polri sudah diterima penyidik Polres Subang. Sebagai tindak lanjut atas hasil tersebut, polisi memeriksa sejumlah saksi.

Salah satunya Yosef dan anaknya, Yoris hingga Danu, pengurus Yayasan Bina Prestasi Nasional. Yosef merupakan ayah dari Amalia dan suami dari Tuti.

Meski begitu, Erdi menjelaskan, hingga saat ini para saksi yang diperiksa tetap bersifat koordinatif dalam memenuhi sejumlah panggilan pemeriksaan oleh polisi.

"Bukan berarti yang bersangkutan dipanggil terus akan dijadikan tersangka, tidak, tetapi ada pengembangan-pengembangan informasi," tutur dia. (Kompas TV)

Baca berita lainnya seputar pencarian pembunuh ibu dan anak di Subang lainnya di SURYA.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved