KKB Papua
Kondisi Terkini Iptu Anton Setelah Dihujani Peluru KKB Papua, Masih Trauma dan Terbayang-bayang
Berikut kondisi terkini Iptu Anton Tonapa, salah satu anggota Polri yang pernah merasakan dihujani peluru oleh KKB Papua.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Penghargaan lain dari Kapolri yang sangat berkesan bagi Anton adalah kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) menjadi setingkat lebih tinggi dari pangkat lama.
Walaupun sesungguhnya, ia berharap agar seluruh anggota tim yang terlibat dalam insiden tersebut diberi kemudahan atau percepatan untuk naik pangkat.
Anton merasa keberhasilannya merupakan buah dari kerja sama tim yang tidak mungkin dapat ia lalui sendiri.
Iptu Anton Tonapa berpesan kepada seluruh TNI dan Polri untuk tetap semangat dalam menjalani latihan agar terbiasa dengan situasi apapun di lapangan.
Perjuangan Anton beserta timnya telah menunjukkan bahwa Polri sebagai penegak hukum tidak pernah gentar mempertahankan NKRI dan melakukan tindakan terhadap KKB Papua.
Ia berharap generasi muda dapat meneruskan semangat perjuangan para TNI dan Polri dalam mempertahankan keutuhan Indonesia.
Cerita Iptu Anton Tonapa Hadapi Keberingasan KKB Papua
Iptu Anton merupakan Perwira Pertama (Pama) SDM Polda Sulawesi Selatan.
Ia pernah menjadi komandan Tim (Dantim) Bravo 9 Belukar dan tertembak ketika terjadi kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
“Saya datang ke Papua untuk menjaga NKRI,” tutur Anton dengan tegas, melansir dari ANTARA, Minggu (29/8/2021).
Pada mulanya, tim yang dipimpin Anton merupakan tim evakuasi.
Akan tetapi, terjadi perubahan strategi tepat satu hari, yakni pada tanggal 26 April 2021 sebelum tim gabungan TNI-Polri mengeksekusi rencana penindakan mereka terhadap KKB Papua.
Perubahan rencana tersebut mengakibatkan Tim Bravo 9 Belukar yang semula merupakan tim evakuasi menjadi tim penindak.
Hal ini bertujuan untuk menggantikan dua Tim Nanggala dan satu Tim Belukar yang telanjur diketahui KKB Papua.
Sebelumnya, ketiga tim tersebut merupakan tim penindak.