Update Rencana Kominfo Soal Set Top Box (STB) Gratis Warga Miskin, Akan Ada Program Tukar Tambah?
Berikut update rencana Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) terkait Set Top Box (STB) gratis untuk warga miskin.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Ia menambahkan, sesuai dengan Undang-Undang Cipta Kerja, Peraturan Presiden, dan Peraturan Menteri, pelaksanaan ASO di Indonesia dilakukan paling lambat 2 November 2022.
"Namun dengan mengingat luasnya negara kita dan kompleksitas luasnya masalah, maka Kominfo melakukan analog switch off secara bertahap," kata Johny.
Kesiapan STB Gratis Warga Miskin
Sementara itu, anggota Komisi I DPR RI, Christina Aryani mendukung keputusan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menunda penghentian siaran TV analog.
Christina Aryani juga membeberkan kesiapan penyediaan Set Top Box (STB) di pasaran, termasuk STB gratis untuk warga miskin.
Christina Aryani mengatakan, kebijakan itu akan berdampak pada masyarakat di tengah pandemi jika tetap dilanjutkan.
"Di saat hampir seluruh energi bangsa terarah pada upaya melawan pandemi Covid 19, keputusan mematikan siaran TV analog yang punya dampak besar pada masyarakat kita tentunya membutuhkan pertimbangan teramat matang," kata Christina dalam keterangannya, Selasa (10/8/2021).
Politisi Golkar itu juga mengatakan, Komisi I telah memeriksa kesiapan penyediaan STB sebagai alat konversi yang diperlukan bagi TV analog untuk dapat menangkap siaran digital.
Namun kenyataannya, kata dia, banyak pemangku kepentingan yang belum siap menyediakan alat tersebut.
Di sisi lain, Christina berpandangan, televisi merupakan salah satu kanal informasi resmi yang berperan dalam upaya mengatasi pandemi.
Untuk itu, dia mempertanyakan dampak yang akan terjadi jika siaran televisi analog kemudian dihentikan.
Kemudian, ia mengingatkan pemerintah untuk mempertimbangkan bahwa televisi merupakan bagian dari hiburan masyarakat di tengah pandemi.
Terlebih di masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), televisi merupakan sumber hiburan bagi sebagian besar masyarakat.
"Sejak awal kami sudah menyampaikan keraguan kesiapan kita untuk sepenuhnya melakukan migrasi ke siaran digital," tutur Christina.
Di sisi lain, ia mengatakan, penundaan ini menjadi kesempatan bagi para pemangku kepentingan untuk lebih masif melakukan sosialisasi program ASO.