TNI AD dan Pasukan Amerika Unjuk Kekuatan Alutsista di Garuda Shield, Ada Helikopter Apache & Roket
TNI AD dan pasukan Amerika unjuk kemampuan Alutsista dalam latihan bersama Garuda Shield. Ada Helikopter Apache hingga Roket.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - TNI AD dan pasukan Amerika unjuk kemampuan Alutsista dalam latihan bersama Garuda Shield.
Tak tanggung-tanggung, helikopter serang Apache hingga roket dengan berbagai jenis pun dikerahkan.
Seperti diketahui, Jenderal Andika Perkasa saat ini tengah menggelar latihan perang antara TNI AD dan angkatan darat Amerika Serikat atau US Army.
Latihan perang bernama Garuda Shield tersebut digelar di 3 lokasi, salah satunya adalah di Baturaja.
Melansir dari laman kodiklat-tniad.mil.id, Komandan Kodiklatad, Letjen TNI AM. Putranto mendampingi Commander of 25th Infantry Division, Brigadier General Joseph A. Ryan meninjau puncak Latma Garuda Shield di Pusat Latihan Tempur Kodiklatad Baturaja.
Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Kerahkan Mobil Ambulans Canggih untuk Dukung Garuda Shield TNI AD-US Army
Materi latihan kali ini adalah Combine Armed Live Fire Exercise (CALFEX).
Bertempat di ketinggian titik tinjau daerah latihan Puslatpur, Letjen TNI AM. Putranto dan Commander of 25th Infantry Division menyaksikan langsung manuver gabungan antara pasukan TNI AD dan US Army yang secara taktis mendekati sasaran dan menghancurkannya dalam babak-babak serangan.
Diawali dengan 4 helikopter serbu AH-64 Apache milik TNI AD and 2 milik US Army yang melaksanakan air insertion lalu menembakkan misil Hellfire, rudal dan munisi 30 mm ke sasaran.
Kesenjataan Armed melanjutkan bantuan tembakan dengan menggunakan Multiple Launcher Rocket Systems milik TNI AD yaitu ASTROS dan HIMARS milik US Army.
Selain itu dilibatkan juga Meriam KH 178 milik TNI AD dan M 119 US Army sebagai tembakan konsolidasi.
Setelah bantuan tembakan diberikan maka dengan gerakan taktis satu Batalyon Infanteri menyerang sasaran dengan formasi dua kompi pasukan Infanteri TNI AD dan satu Kompi US Army didukung oleh satu Kompi Bantuan yang terdiri dari gabungan pasukan kedua Angkatan Darat.
Dalam serangan ini pun pasukan Infanteri kedua negara mengkombinasikan serangan dengan menggunakan senjata perorangan dan senjata kelompok seperti mortir 60 mm, 81mm dan 120 mm serta Senapan Mesin Ringan (SMR).
Dari Latma terbesar yang pernah diselenggarakan antara TNI AD dan US Army ini terlihat jelas bahwa kemampuan manuver prajurit dan alutsista TNI AD di medan latihan dapat mengimbangi pasukan dengan kekuatan militer terbesar di dunia tersebut.
Profesionalitas prajurit TNI AD dan pasukan dari 25th Infantry Division US Army yang terdeskripsikan dalam pelaksanaan latma ini menunjukkan bahwa kedua kekuatan Angkatan Darat siap menjaga kedaulatan masing-masing negara di kawasan Indo Pasifik.