Berita Blitar

Ngotot Minta Dicarikan Jodoh di Blitar, Pria Banyuwangi Tega Hantam Kepala Saudaranya dengan Besi

pelaku tak mengurungkan niat kejinya. Ia malah kalap dan menghantamkan lempengan besi ke kepala Korban berkali-kali.

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Deddy Humana
surya/imam taufiq
Kapolres Blitar, AKBP Adhitya Panji Anom menggelar jumpa pers usai menangkap pelaku pembunuhan, Jumat (13/8/2021). 

SURYA.CO.ID, BLITAR - Emosi yang tak terkendali menjadi petaka dalam perselisihan sesama kerabat di Dusun Krajan, Desa Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar, Kamis (12/8/2021) lalu.

Nur Huda (35), seorang nelayan asal Banyuwangi menjadi korban sia-sia akibat menjadi sasaran tindak kekerasan yang dilakukan Iskandar (30), saudaranya sendiri. Pembunuhan itu dipicu ketidaksabaran pelaku yang menagih janji kepada korban agar segera dicarikan istri.

Nur Huda dan Iskandar yang masih terhitung satu keluarga dari Dusun Krajan, Desa Tapanrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, dan sama-sama bekerja sebagai nelayan di Kabupaten Blitar.

Namun dini hari itu, keduanya terlibat pertengkaran dan berujung meninggalnya Nur Huda setelah kepalanya dihantam lempengan besi oleh Iskandar.

Kabar tewasnya Nur Huda seketika membuat heboh warga sekitar dini hari itu. Korban tidak bisa bertahan dengan luka parah di kepalanya, dan meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit (RS).

Diperkirakan korban kehabisan darah akibat luka yang cukup parah. Kasus ini pun ditangani polisi, dan pelaku sudah diamankan. "Kami perkirakan korban meninggal karena kehabisan darah mengingat lukanya cukup parah," kata Kapolres Blitar, AKBP Adhitya Panji Anom, Jumat (13/8/2021).

Dari keterangan warga, Panji menuturkan, kejadian itu berlangsung Kamis (12/8/2021), sekitar pukul 00.30 WIB. Itu terjadi di rumah Sunarto (53), warga Dusun Krajan yang juga menjadi juragan atau pemilik perahu nelayan.

Selama ini korban dan pelaku memang bekerja sebagai nelayan dengan menjalankan perahu milik Sunarto. Tetapi malam itu kedua pria tersebut sudah terlibat cek-cok meski Sunarto tak mendengarnya meski tinggal serumah.

Informasinya, pelaku tidak kerasan bekerja sebagai nelayan sehingga sempat protes ke korban. Sebab ia berdalih awalnya ia bekerja karena diajak oleh korban.

"Kalau korban sudah lama bekerja sebagai nelayan ikut bosnya itu (Sunarto). Namun kalau pelaku baru lima hari bekerja karena diajak korban, yang baru pulang sambang dari rumahnya (di Banyuwangi)," paparnya.

Pelaku memang bekerja di rumah Sunarto karena diajak korban. Saat itu, korban pulang lima hari ke Banyuwangi kemudian kembali ke rumah Sunarto, dengan mengajak pelaku.

Korban bermaksud baik karena ingin menolong pelaku agar punya pekerjaan. Selain itu korban pernah menjanjikan, kalau pelaku sudah punya penghasilan sendiri, maka akan dicarikan jodoh (istri) di Blitar.

Pelaku yang masih lajang awalnya menurut, namun ternyata ia temperamental dan tidak sabaran. Karena baru tiga hari melaut, pelaku sudah tak sabar dan menagih janji ke korban soal mencarikan istri.

Pelaku juga mengaku akan pulang ke Banyuwangi karena merasa tidak kerasan bekerja di Blitar. "Ucapan pelaku semula tak ditanggapi oleh korban. Namun korban sempat berang karena upayanya tidak dihargai," terang Panji.

Setelah bertengkar, korban tetap menahan diri dan masuk ke kamarnya untuk tidur. Namun bukannya sadar, pelaku malah mengambil lempengan besi bekas peralatan perahu saat melaut.

Dan ia kembali dan masuk ke dalam kamar tidur korban dengan menenteng lempengan besi itu. "Saat pelaku masuk ke dalam kamar itu, korban sudah merebahkan tubuhnya. Entah sudah tidur atau belum namun posisi korban sudah tidur telentang," paparnya.

Melihat korban dalam posisi seperti itu, pelaku tak mengurungkan niat kejinya. Ia malah kalap dan menghantamkan lempengan besi ke kepala Korban berkali-kali.

Informasinya sampai lima kali, hingga membuat korban mengalami luka para di bagian kepala. "Korban hanya bisa mengerang kesakitan saat dianiaya seperti itu," paparnya.

Rupanya kegaduhan dari kamar tidur korban terdengar sampai ke kamar tidur sebelah, yang dihuni oleh Samsudin (24), sesama buruh nelayan di rumah Sunarto.

Mendengar kegaduhan yang disertai suara jeritan korban, Samsudin langsung melompat bangun dari tempat tidurnya. Begitu berada di kamar korban, ia kaget karena melihat korban sudah terluka parah di kepalanya.

Sunarto dan keluarganya, juga kaget karena tak menyangka ada kejadian seperti itu. Saat itu pelaku masih di dalam kamar sambil membawa lempengan besi.

"Saat itu juga, warga langsung berdatangan dn langsung menangkap pelaku. Pelaku juga tidak kabur dari TKP sampai diserahkan ke polisi," ungkapnya. ****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved