Berita Tulungagung

Warga Nganjuk Tewas Menggantung di Makam Keramat Nyi Roro Kembang Sore Tulungagung

Seorang warga Kabupaten Nganjuk tewas menggantung di makam keramat Nyi Roro Kembang Sore Tulungagung, Jumat (6/8/2021) pukul 13.30 WIB.

Penulis: David Yohanes | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id/DAVID YOHANES
Petugas mengevakuasi jasad warga Nganjuk yang menggantung di makam keramat Nyi Roro Kembang Sore Tulungagung, Jumat (6/8/2021). 

SURYA.CO.ID | TULUNGAGUNG - Seorang warga Kabupaten Nganjuk tewas menggantung di bangunan makam keramat Nyi Roro Kembang Sore Tulungagung, Jumat (6/8/2021) pukul 13.30 WIB.

Bangunan makam tersebut berada di Gunung Bolo Desa Bolorejo, Kecamatan Kauman. Jasad itu meninggal dalam posisi nyaris duduk, dengan kain mengikat lehernya dan tersambung ke kayu usuk bangunan.

Juru kunci makam, Basuki, mengaku orang itu sebelumnya tidak pernah berziarah ke makam Nyi Roro Kembang Sore.

Dia terlihat naik ke kawasan makam keramat ini tadi pagi dengan celana pendek dan telanjang dada.

“Saya pikir orang gila, karena celananya pendek dan pakaiannya disampirkan di pundak,” terang Basuki, Jumat sore.

Keberadaan orang itu diketahui keponakan Basuki yang akan menyapu area makam.

Saat itu korban sudah menggantung di bagian belakang bangunan.

Temuan ini lalu dilaporkan ke kepala desa setempat, diteruskan ke Polsek Kalangbret Kecamatan Kauman.

“Dia jalan kaki, tidak bawa kendaraan. Dia baru hari ini terlihat di sekitar area makam,” sambung Basuki.

Sementara Wakapolsek Kalangbret, Ipda Untung Kardiyantoro, mengatakan ada identitas yang ditemukan di tubuh korban.

Ia bernama Mohammad Yasin (42), warga Dusun Badong, Desa/Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk.

Korban memanfaatkan celana panjang, baju dan ikat pinggang.

“Posisi korban nyaris duduk di tanah. Kami telah melakukan pemeriksaan bersama Unit Inafis Satreskrim Polres Tulungagung,” terang Untung.

Saat ini polisi masih melakukan proses visum ke tubuh korban.

Karena itu belum diketahui apakah ada tanda-tanda kekerasan di tubuhnya.

Saat ditemukan, kaki korban dalam posisi lurus ke depan, sementara jarak pantatnya ke tanah sekitar 20 centimeter karena menggantung.

Di dekat tubuhnya juga ditemukan bekas dupa yang dibakar serta sesajen.

Jenazah korban dibawa ke Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKF) RSUD dr Iskak Tulungagung.

Baca berita Tulungagung lainnya di SURYA.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved