Apotek Online Lifepack
LIFEPACK: Mengenali Jenis-jenis Keputihan Serta Bahaya dan Cara Mengatasinya
Keputihan merupakan kondisi yang sering dialami wanita di mana keluarnya cairan sepyang berasal dari kelenjar kecil yang berada di vagina dan serviks.
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Keputihan merupakan kondisi yang sering dialami wanita di mana keluarnya cairan yang berasal dari kelenjar kecil yang berada di vagina dan serviks.
Melansir Lifepack.id, terjadinya keputihan merupakan hal yang wajar, selama warna, tekstur, dan bau keputihan tersebut masih tergolong normal.
Dengan keluarnya cairan keputihan, maka akan membawa serta sel-sel yang telah menua di organ intim tersebut, sehingga membuat vagina serta saluran reproduksi jadi bersih dan sehat.
Baca juga: LIFEPACK: 6 Cara Meningkatkan Hormon Testosteron Secara Alami
Keputihan juga akan menjaga kelembaban organ intim, serta mencegah dan mengatasi infeksi yang mungkin terjadi di organ tersebut.
Normalnya, keputihan berwarna putih atau bening, dengan tekstur yang elastis, kental, atau terkadang cair.
Walau kadang terasa mengganggu karena meninggalkan bekas di celana, wanita yang tak pernah keputihan malah terbilang tak normal.
Sebagai wanita, sangat penting bagi Anda untuk mengetahui jenis keputihan tersebut, berikut dengan cara mengatasi keputihan yang tak normal.
Kenali Jenis Keputihan dari Warnanya
Keputihan memang wajar terjadi, namun itu berlaku jika kondisi keputihan terbilang normal.
Lalu, bagaimana cara untuk mengetahui keputihan tersebut tergolong normal atau tidak?
Normal atau tidaknya keputihan ini bisa dilihat dari warna dan juga tekstur dari keputihan tersebut.
Berikut adalah penjelasan mengenai keputihan berdasarkan warna yang dimilikinya.
1. Putih
Keputihan normalnya memang berwarna putih, misalnya seperti warna putih telur. Tak jarang, keputihan normal juga berwarna krem dan kuning cerah.
Keputihan yang berwarna putih menandakan wanita tersebut memiliki cairan lubrikasi yang sehat.
Namun, jika keputihan berwarna putih, namun baunya menyengat, kemungkinan terjadi infeksi pada bagian intim.
2. Kuning Pucat hingga Hijau Neon
Warna keputihan yang kuning pucat umumnya tak mengindikasikan adanya keabnormalan.
Biasanya, warna keputihan satu ini muncul karena mengonsumsi makanan atau suplemen tertentu, yang kemudian mempengaruhi warnanya.
Namun, jika keputihan tersebut berwarna kuning gelap, kuning kehijauan, atau hijau neon, maka Anda sebaiknya mengonsultasikannya dengan dokter.
Keputihan dengan warna kuning gelap, kuning kehijauan, atau pun hijau neon umumnya mengindikasikan bahwa adanya infeksi yang terjadi di bagian intim.
Apalagi jika keputihan dengan warna tersebut, bersamaan dengan teksturnya yang begitu kental dan baunya menyengat.
Sebelum infeksinya makin parah, periksakanlah diri Anda ke dokter.
3. Pink atau Merah Muda
Keputihan dengan warna pink atau merah muda juga bisa terjadi. Warna ini biasanya muncul dikarenakan adanya kandungan sedikit darah pada keputihan tersebut.
Umumnya, keputihan dengan warna pink ini terjadi menjelang menstruasi, jadi pada masa munculnya flek.
Tak jarang juga, keputihan dengan warna ini terjadi setelah berhubungan intim, karena adanya iritasi pada vagina.
4. Bening
Keputihan dengan warna bening atau jernih merupakan jenis keputihan yang paling normal.
Tekstur keputihan dengan warna bening ini sendiri sama dengan putih telur yang licin dan agak cair.
Keputihan berwarna bening dengan tekstur yang lebih licin biasanya terjadi menjelang ovulasi, serta selama kehamilan.
5. Abu-Abu
Jenis keputihan dengan warna abu-abu menandakan bahwa keputihan itu tak normal dan tak sehat.
Bahaya keputihan dengan warna ini adalah telah terjadinya infeksi bakteri yang disebut vaginosis bakterialis atau VB.
Jika Anda mengalami keputihan dengan warna ini disertai dengan gejala lain seperti gatal, berbau, dan kemerahan pada vulva, maka segera berkonsultasi dengan dokter.
Cara Mencegah dan Mengobati Jenis Keputihan Abnormal
1. Menggunakan Obat dan Antibiotik untuk Jenis Keputihan Abnormal
Cara mengobati keputihan yang abnormal adalah dengan menggunakan obat atau antibiotik tertentu.
Jika pemicu keabnormalannya adalah infeksi jamur, maka bisa menggunakan obat anti jamur, berbentuk krim atau gel, yang dimasukkan ke dalam vagina.
Jika pemicunya adalah infeksi bakteri, maka bisa diobati dengan menggunakan antibiotik dalam bentuk pil atau krim.
2. Hanya Bersihkan Bagian Luar Vagina
Banyak wanita yang salah kaprah dalam membersihkan organ intimnya.
Membersihkan organ intim cukup di bagian luarnya saja, dengan menggunakan air hangat dan sabun dengan bahan yang ringan dan lembut.
Tak perlu membersihkan bagian dalam organ intim, karena tubuh sudha secara otomatis membersihkan bagian dalam ini sendiri.
3. Hindari Penggunaan Dalaman yang Ketat
Tahukah Anda bahwa dalaman yang ketat dan tak menyerap keringat merupakan salah satu pemicu keputihan yang abnormal.
Dalaman yang ketat membuat organ intim menjadi lembab, lalu kemudian menjadi tempat tinggal yang disukai oleh jamur.
Oleh sebab itu, pakailah dalaman yang longgar, serta terbuat dari bahan yang nyaman, agar kondisi organ intim tetap sehat dan bersih.
Sebagai seorang wanita, sangat penting untuk mengetahui jenis keputihan, yang bisa dilihat dari warna keputihan tersebut.
Warna keputihan bisa menjadi tanda, apakah keputihan tersebut normal atau abnormal.
Jika kiranya warna keputihan abnormal terjadi pada Anda, maka jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter, agar bisa diresepkan obat atau antibiotik untuk mengatasinya.
“Keputihan abnormal/yang tidak normal, bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan pada organ reproduksi, dari mulai masalah infeksi bakteri, virus dan jamur, bahkan bisa menjadi pertanda gejala kanker, konsultasikan segera ke dokter apabila mengalami keputihan abnomal.” tambah dr. Amanda Ismoetia, tim dokter Lifepack.
Anda dapat berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter melalui aplikasi Lifepack yang dapat diunduh melalui Play Store dan App Store.
Anda juga dapat membeli obat secara mudah dan bebas antre.