Virus Corona di Surabaya

Update Virus Corona di Surabaya 5 Juli 2021 Tambah 66 Kasus, 697 Warga Meninggal dalam Sebulan

Berikut update virus corona ( COVID-19) di Surabaya dan Jawa Timur hari ini, Senin 5 Juli 2021. 697 warga meninggal dalam sebulan, ini langkah Pemkot

Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
infocovid.jatimprov.go.id
Update virus corona di Surabaya dan Jawa Timur, Senin 5 Juli 2021 

Penulis: Alif Nur | Editor: Adrianus Adhi

SURYA.CO.ID - Berikut update virus corona ( COVID-19) di Surabaya dan Jawa Timur hari ini, Senin 5 Juli 2021.

Kasus COVID-19 di Surabaya dan Jawa Timur masih mengalami lonjakan pada awal Juli.

Kini penambahan kasus harian kembali menembus angka 1000 di Jatim.

Melonjaknya kasus harian di Surabaya dan Jawa Timur membuat angka kematian akibat COVID-19 turut bertambah.

Baca juga: Ramai Cari Susu Beruang, Diklaim Bisa Tangkal Covid, Ini Kandungan Sebenarnya, Simak Kata Pakar UGM

Melansir laman infocovid19.jatimprov.go.id, Jatim mendapat tambahan 1468 kasus baru.

Wilayah dengan kasus harian tertinggi terjadi di Kabupaten Situbondo dengan 153 kasus dan Kabupaten Sumenep dengan 83 kasus.

Sedangkan Kota Surabaya mendapat 66 kasus baru.

Penambahan kasus baru juga diimbangi dengan pasien yang dinyatakan sembuh.

Kendati demikian, kini jumlah pasien yang sembuh lebih sedikit dibandingkan kasus harian baru.

Sebanyak 801 pasien dinyatakan terbebas dari virus corona di Jawa Timur.

Sementara itu sebanyak 101 dinyatakan meninggal dunia, 2 di antaranya terjadi di Surabaya.

Berikut update selengkapnya.

Update Virus Corona di Jatim

Konfirmasi : 178725 (+1468)
Aktif : 10264 (566)
Sembuh : 155288 (+801)
Meninggal : 13173 (+101)

Update Virus Corona di Surabaya

Konfirmasi : 25672 (+66)
Aktif : 750 (27)
Sembuh : 23513 (+37)
Meninggal : 1409 (+2)

KONFIRMASI BARU (+1468)

+153 KAB. SITUBONDO, +83 KAB. SUMENEP, +77 KOTA MADIUN, 
+69 KAB. BANYUWANGI, +66 KOTA SURABAYA, +65 KAB. LAMONGAN, 
+60 KAB. SIDOARJO, +57 KAB. BONDOWOSO, +56 KAB. PONOROGO,
 +51 KAB. JOMBANG, +49 KAB. MAGETAN, +48 KAB. BANGKALAN, 
+45 KAB. NGANJUK, +42 KAB. JEMBER, +39 KAB. PASURUAN, 
+38 KAB. BLITAR, +38 KAB. MOJOKERTO, +37 KAB. NGAWI, 
+35 KOTA MALANG, +34 KOTA MOJOKERTO, +33 KAB. KEDIRI, 
+31 KAB. TRENGGALEK, +30 KOTA PASURUAN, +27 KAB. PACITAN, 
+24 KOTA BLITAR, +23 KOTA BATU, +20 KOTA KEDIRI, 
+20 KAB. TULUNGAGUNG, +20 KAB. MALANG, +19 KAB. LUMAJANG, 
+18 KAB. SAMPANG, +17 KAB. PROBOLINGGO, +15 KAB. PAMEKASAN, 
+9 KAB. BOJONEGORO, +7 KAB. GRESIK, +6 KAB. MADIUN, +5 KOTA PROBOLINGGO, +2 KAB. TUBAN,

Untuk mengantisipasi lonjakan korban meninggal akibat COVID-19, pemkot Surabaya membuat peti mati gratis untuk warganya.

Bahkan kasus meninggal akibat COVID-19 di Surabaya dikabarkan mengalami peningkatan signifikan.

Sementara itu, hingga kini, pemrintah masih memberlakukan PPKM darurat untuk menekan gelombang COVID-19 di Indonesia.

Sebulan 697 Warga Surabaya Meninggal karena Covid, Pemkot Bantu Buatkan Peti Mati Gratis

Pemkot Surabaya membantu membuatkan peti mati gratis bagi warga yang keluarganya  meninggal  karena covid.

Saat ini Pemkot mencatat angka kematian karena covid Juni hingga awal Juli 2021 ini sudah 697 orang.

Tingginya angka kematian ini berakibat antrian pemulasaran jenazah di rumah sakit. Banyak jenazah menginap di RS. Begitu juga kebutuhan ketersediaan peti mati.

"Pemulasaraan antre, petinya antre. Sampai kita buat peti di Balai Kota Surabaya untuk membantu," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Minggu (4/7/2021).

Begitu kematian covid dalam sebulan mencapai 500, maka secara otomatis ketersediaan peti juga harus ada dengan jumlah yang sama.

Hal ini sebagaimana prosedur dalam protokol kesehatan bahwa yang meninggal karena Covid harus dimakamkan menggunakan peti mati.

"Bayangkan kalau selama 30 hari sudah 500 (meninggal), peti ini juga harus tersedia. Siapa yang beli peti? Mosok wong Suroboyo wes susah terus cari peti baru untuk dimakamkan (masak orang Surabaya sudah susah cari peti baru untuk dimakamkan)," tuturnya.

Pemkot akan mati-matian menangani covid. Berbuat apa pun apa pun untuk membantu korban. Termasuk membuat peti di halaman belakang balai kota.

TPU Keputih sendiri saat ini digunakan untuk pemulasaran jenazah karena di rumah sakit kondisinya overload.

Selain membuat peti mati, lapangan tembak yang berada di Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Akan dijadikan sebagai rumah sakit untuk merawat warga yang akan isolasi mandiri.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara menyampaikan, bahwa data Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya per tanggal 2 Juli 2021 mencatat total100 jenazah yang dimakamkan secara prokes.

Rinciannya, sebanyak 55 jenazah dimakamkan di TPU Keputih, 22 di TPU Babat Jerawat, 4 di Krematorium dan 19 di pemulasaran.

“Jadi per tanggal 2 Juli 2021 saja ada total 100 jenazah yang harus dimakamkan secara prokes. Sehingga hal ini juga membuat para petugas pembuatan peti jenazah di pemkot kewalahan,” kata Febriadhitya.

Menurutnya, banyaknya jenazah yang harus dimakamkan secara prokes tentunya harus diimbangi dengan ketersediaan peti mati.

Ini sebagaimana SOP protokol kesehatan bahwa jenazah yang meninggal karena Covid-19 harus dimasukkan ke dalam peti agar tidak menular.

"Jadi pembuatan peti di halaman belakang balai kota itu sifatnya darurat untuk membantu biar cepat. Karena di TPU Keputih saat ini juga digunakan untuk pemulasaran jenazah,” katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved