Apotek Online Lifepack

LIFEPACK: Mengenal Pemeriksaan HbA1c Untuk Mengukur Rata-rata Kadar Gula Darah 3 Bulan Terakhir

Pemeriksaan HbA1c merupakan salah satu pemeriksaan yang umum digunakan untuk mendiagnosis pasien prediabetes atau diabetes.

Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Musahadah
Freepik by v.ivash
Foto ilustrasi 

SURYA.CO.ID - Pemeriksaan HbA1c merupakan pemeriksaan darah sederhana yang dapat mengukur rata-rata kadar gula darah Anda selama 3 bulan terakhir.

Pemeriksaan ini merupakan salah satu pemeriksaan yang umum digunakan untuk mendiagnosis pasien prediabetes atau diabetes.

Melansir Lifepack.id, pemeriksaan HbA1c akan mengukur persentase sel darah merah yang memiliki hemoglobin yang berikatan dengan gula.

Baca juga: LIFEPACK: Waktu dan Jenis Cek Gula Darah Untuk Penderita Diabetes Melitus

Saat gula memasuki aliran darah, gula akan menempel pada hemoglobin (protein yang ada di dalam sel darah merah).

Pada kondisi normal, setiap orang memiliki sedikit gula yang berikatan dengan hemoglobin.

Ketika seseorang memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi, gula yang berikatan dengan hemoglobin juga akan semakin banyak.

Hemoglobin yang berikatan dengan gula akan disebut dengan hemoglobin A1c (HbA1c).

Selain itu, pemeriksaan ini juga digunakan untuk membantu pasien dan petugas kesehatan untuk melihat respon tubuh terhadap terapi yang diberikan.

Salah satu hasil terapi diabetes dilihat melalui respon pasien untuk mencapai dan mempertahankan kadar HbA1c dalam batas normal.

Baca juga: LIFEPACK: Gigi Busuk Akibat Diabetes, Berikut 6 Gejala dan Cara Pencegahannya

Kapan Pemeriksaan HbA1c Perlu Dilakukan?

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyarankan pemeriksaan HbA1c dilakukan pada pasien untuk mendiagnosis kondisi prediabetes atau diabetes mellitus.

Serta untuk memantau respon terapi pada pasien dengan DM. Anda akan disarankan untuk melakukan pemeriksaan ketika:

● Usia diatas 45 tahun tanpa faktor resiko DM

● Usia dibawah 45 tahun dengan berat badan berlebih (Indeks Massa Tubuh/IMT ≥ 23 kg/m²) yang disertai 1 atau lebih faktor resiko untuk terjadinya DM

● Jika sedang menjalani terapi untuk DM

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved