Virus Corona di Jember

Langkah Antisipasi RS dr Soebandi Jember terkait Tingkat Keterisian Kamar Tidur RS hampir Penuh

Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember terus menambah jumlah tempat tidur untuk pasien Covid-19.

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Parmin
Foto: rsd dr soebandi jember
RSD dr Soebandi Jember mendirikan tenda IGD Covid-19 di pelataran rumah sakit, Senin (5/7/2021). 

SURYA.co.id | JEMBER -  Beberapa langkah antisipasi terus dilakukan Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember guna memenuhi jumlah tempat tidur atau  Bed Occupancy Rate (BOR) untuk pasien Covid-19.

Hal ini seiring meningkatnya jumlah pasien covid-19 di Jember. Bahkan tingkat keterisian kamar tidur rumah sakit milik Pemkab Jember itu mencapai 80 persen.

Bupati Jember Hendy Siswanto pun meminta rumah sakit mengalokasikan 40 persen tempat tidur untuk perawatan pasien Covid-19.

Sementara jika mengacu kepada aturan pemerintah pusat, alokasi untuk perawatan Covid-19 adalah 30 persen dari jumlah keseluruhan tempat tidur di RS setempat.

Meski beberapa kali ditambah, tempat tidur pasien Covid-19 terus saja terisi, terutama sejak pekan kedua Juni 2021 hingga pekan pertama Juli 2021 ini.

"Namun bupati meminta 40 persen untuk kamar perawatan pasien Covid-19. Bupati menginstruksikan, agar semua pasien terlayani. Kami siap melaksanakan hal itu," ujar Direktur RSD dr Soebandi Jember dr Hendro Soelistijono kepada Surya, Senin (5/7/2021).

Berdasarkan data terkini dari laman http://pdesoebandi.id/infokamar/tabel_kamar.php, hingga pukul 18.23 Wib, kamar untuk pasien Covid-19 di RSD dr Soebandi Jember ada 113 tempat tidur (TT) dari keseluruhan tempat tidur sebanyak 330 TT.

Dari 113 TT untuk pasien Covid-19 itu, 94 TT terisi, dan 19 TT masih kosong. Dari ruang perawatan untuk pasien Covid-19, dua di antaranya adalah ruang ICU yang berjumlah tiga TT, tetapi semuanya terisi. 19 TT yang masih kosong itu adalah ruang isolasi.

Artinya sekitar 83 persen, tempat TT untuk pasien Covid-19 di RSD dr Soebandi sudah terpakai.

"Kami memang terus menambah tempat tidur. Tentunya untuk mengubah tempat tidur bagi perawatan pasien Covid-19 butuh waktu," imbuh Hendro.

Karenanya, pihaknya mendirikan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Covid-19 Tenda. Tenda berwarna oranye bertuliskan BPBD Provinsi Jawa Timur itu berdiri sejak 2 Juli 2021. Tenda itu berdiri di halaman RSD dr Soebandi Jember.

Hendro menjelaskan, tenda itu berfungsi sebagai IGD Covid-19. "Fungsinya sebagai ruang observasi sebelum masuk ruang isolasi. Selain itu, juga untuk menunggu penyiapan ruang," imbuh Hendro.

Untuk menambah ruang isolasi, pihaknya mengubah ruang non-Covid-19 yang okupansinya sedikit menjadi ruang isolasi Covid-19. Ketika diubah menjadi ruang perawatan pasien Covid-19, kata Hendro, pihaknya menyesuaikan sesuai dengan standar ruangan perawatan pasien Covid-19.

RSD dr Soebandi Jember merupakan RS rujukan untuk wilayah Jawa Timur bagian timur. Karenanya, rumah sakit yang berada di Kecamatan Patrang itu, harus siap dan siaga menerima kiriman pasien, baik Covid-19 maupun non-Covid-19.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved