Berita Blitar
Alasan Lama Menduda, Seorang Bapak di Blitar Tega Rudapaksa Anak Kandungnya, Modusnya Pelaku Kangen
Alasan lama menduda warga Kelurahan Babadan, Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar tega merudapaksa anak gadisnya, sebut saja Mawar (17).
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Parmin
SURYA.co.id | BLITAR - Perbuatan AH (49) seorang Bapak di Kabupate Blitar tak patut ditiru. Alasan lama menduda warga Kelurahan Babadan, Kecamatan Wlingi ini tega merudapaksa anak gadisnya, sebut saja Mawar (17).
Diancam diusir dari rumahnya, korban tak berdaya melayani nafsu bejat pelaku.
Buntutnya, AH langsung dijebloskan ke sel Polres Blitar, Senin (28/6) malam, karena diduga telah tega berbuat biadab pada anak gadisnya sendiri.
"Dia sudah kita amankan setelah dilaporkan ibu kandung korban, yang tak lain mantan Istrinya. Saat ini ia sedang menjalani pemeriksaan dan mengakui hal itu," kata AKP Ardian Yudo, Kasat Reskrim Polres Blitar, Rabu (30/6/2021).
Menurutnya, kasus itu bermula dari korban disuruh ke rumah bapaknya.
Korban selama ini ikut ibunya, sejak kedua orangtua itu bercerai beberapa tahun lalu .
"Setelah bercerai, korban dibesarkan ibunya. Mereka tinggal di desa lain (yang tak jauh dari rumah pelaku)," paparnya.
Pelaku baru keluar tahanan beberapa bulan kemarin. Ia tinggal sendirian di rumah yang ditempati saat melakukan perbuatan tak senonoh pada anaknya itu.
Entah awalnya kangen karena sudah lama tak bertemu atau sudah ada niat keji sebelumnya, pelaku menghubungi anaknya.
Korban disuruh datang ke rumahnya, dengan alasan untuk diajak bersih-bersih rumah.
"Usai bersih-bersih rumah, korban tak boleh pulang karena pelaku mengaku masih kangen, sehingga disuruh menginap" ujarnya.
Namanya orangtua, yang menyuruhnya, apalagi sudah lama tak bertemu, korban menurut saja. Ia merasa tak ada yang janggal dengan keinginan ayahnya itu.
Akhirnya, malam itu korban tidur di dalam kamar. Itu terjadi pertengahan Mei 2021 kemarin.
Di saat sudah tidur, korban mendadak terbangun kaget karena merasa ada tangan yang menjamah tubuhnya.
Ternyata itu bapaknya yang tidur di sebelahnya.
Begitu bapaknya mulai berbuat kurang ajar, korban meronta namun akhirnya diancam bapaknya.
"Katanya, kalau tak menurutinya, korban akan disuruh tidur di luar rumah malam itu," papar AKP Ardian.
Karuan, korban mengalami ketakutan yang luar biasa karena yang dihadapi bapaknya sendiri.
Namun demikian, pelaku bukannya sadar kalau gadis yang diperlakukan tak senonoh itu adalah anak kandungnya sendiri.
Entah setan jenis apa yang merasuk ke otak pelaku sehingga kalap, tak peduli korban darah dagingnya sendiri.
"Akhirnya, kasus itu terungkap karena korban menangis saat pulang dari rumah bapaknya. Melihat kondisi anak gadisnya seperti itu, ibunya curiga. Sebagai sesama perempuan, nalurinya jeli dan tterus menanyai korban," ungkapnya.
Awalnya, korban tak mengaku karena mungkin malu. Namun, setiap kali didesak oleh ibunya, korban hanya bilang kalau tak akan mau lagi datang ke rumah bapaknya.
Pengakuan korban itu kian membuat ibunya curiga sehingga anak gadisnya itu terus dirayu agar mau menceritakan apa yang telah dialaminya.
Begitu anaknya bercerita apa adanya, ibunya merasa bak disambar petir pada siang bohong.
"Akhirnya, dengan didampingi ibunya, korban melaporkan kasus itu, dengan pelakunya bapaknya sendiri," pungkasnya.
Kepada petugas, menurut Ardian, pelaku dengan enteng mengaku kalau dirinya khilaf saat berbuat tak terpuji pada anak gadisnya.
Alasannya, karena dirinya sudah tak kuat menahan nafsu birahinya karena lama hidup menduda.