Mantan Danjen Kopassus Agum Gumelar Dukung Jenderal Andika Perkasa Jadi Panglima TNI, ini Alasannya
Mantan Danjen Kopassus, Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar mendukung Jenderal Andika Perkasa untuk jadi Panglima TNI.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Mantan Danjen Kopassus, Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar mendukung Jenderal Andika Perkasa untuk jadi Panglima TNI.
Ada beberapa alasan yang membuat Agum Gumelar mendukung menantu AM Hendropriyono tersebut.
Dalam wawancara di tayangan Kompas TV, Agum Gumelar berharap Presiden Joko Widodo memilih Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.
Ketua Umum DPP PEPABRI tersebut melihat Jenderal Andika Perkasa sangat tepat menjadi Panglima TNI sesuai dengan kondisi yang dihadapi Indonesia saat ini.
Agum mengaku mengenal dekat Jenderal Andika Perkasa dan mengetahui perjalanan kariernya yang cemerlang.
Baca juga: Biodata Jenderal M Jusuf Panglima TNI Era Soeharto yang Sempat Latihan Baris Sebelum Pelantikan
Jenderal Andika Perkasa dulu pernah menajdi salah satu anak buah Agum Gumelar, sehingga Agum tahu persis kapasitasnya.
"Karena dia pernah menjadi anak buah saya. Jadi saya tahu persis kapasitas Jenderal Andika," kata Agum dengan penuh semangat.
Ditanya soal Laksamana Yudo Margono, Agum Gumelar menyebut sebaiknya Laksamana Yudo ditempatkan sebagai Wakil Panglima TNI.
"Agar dia mendapat kesempatan lebih memahami permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia," lanjut Agum.
Berikut video wawancara selengkapnya.
Wakil Ketua DPR Tanggapi Isu Calon Panglima TNI
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menanggapi isu bursa calon Panglima TNI yang semakin memanas.
Diketahui, pada akhir tahun nanti Marsekal Hadi Tjahjanto akan memasuki masa pensiun.
Ia menyebut, dalam mengganti pucuk pimpinan di dalam tubuh TNI itu merupakan hak prerogatif dari seorang Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Soal Panglima TNI itu soal prerogatif presiden," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (16/6/2021).
Seperti dilansir dari Kompas TV dalam artikel 'Terkait Pergantian Panglima TNI, Ini Jawaban Wakil Ketua DPR'
Politikus Partai Gerindra itu meyakini bahwa Jokowi mempunyai pertimbangan sendiri dalam memilih calon pengganti Hadi sebagai Panglima TNI.
"Intinya presiden akan mempertimbangkan secara aspek untuk menentukan siapa panglima berikutnya, termasuk juga situasi kondisi pandemi ini.
Kita tunggu saja karena itu sudah diatur," ujarnya.
Bursa pengganti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mulai ramai dibicarakan menjelang masa pensiunnya pada akhir 2021 nanti.
Sejumlah nama disebut-sebut berpeluang menjadi orang nomor satu di TNI.
Namun menurut Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP, Effendi Simbolon, pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto telah mengerucut menjadi dua nama.
Terdiri KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa dan KSAL Laksamana TNI Yudo Margono.
"Kita rujuk lagi bisa menjadi dua, dua itu KSAD dan KSAL gitu," kata Effendi saat dihubungi, Selasa, dilansir Tribunnews.
Lebih lanjut, Effendi membahas soal kemungkinan Andika menjadi Panglima TNI.
Menurutnya, jika Jokowi memilih Andika sebagai Panglima TNI, maka proses pergantiannya akan berlangsung Juli 2021 bulan depan.
Pasalnya, menurut Effendi, sesuai hitung-hitungan matematis, Andika tidak akan lama menjabat sebagai Panglima TNI jika ditunjuk Jokowi.
Karena itu, jika pergantian mengikuti waktu pensiun Hadi, yakni November 2021, maka masa jabatan Andika sebagai Panglima TNI tergolong singkat.
"Kalau misalnya presiden berkehendak memutuskan Pak Andika, saatnya adalah bulan depan harus dilakukan pergantian (Panglima TNI, red)," terangnya.
Terkait hal itu, Effendi menilai Yudo Margono lebih cocok menjadi Panglima TNI jika pergantian dilakukan mengikuti masa pensiun Hadi.
Baca juga: Dukung Laksamana Yudo Margono, Akademisi Beber Dampak Jika Jokowi Pilih Panglima TNI dari Matra Laut
Lantaran masa pensiun Yudo lebih panjang ketimbang Andika.
"Kalau plan-nya lain, misalnya menempatkan Pak Yudo, berarti prosesnya akan ada di November nanti sampai Pak Hadi pensiun," katanya.
Terlepas dari hitung-hitungan tersebut, Effendi menilai sosok yang tepat menggantikan Hadi adalah Andika.
Tak hanya prestasi akademik, Andika juga memiliki latar belakang operasi teritorial yang dibutuhkan TNI dalam menghadapi tantangan.
"Pak Andika banyak kelebihannya karena sekolah kurun 5 sampai 8 tahun ada di AS, kemudian knowledge nya bagus, know-how bagus, perfeksionis lah dia, tapi humanis juga, jadi enak sebenarnya."
"Nah figur itu memang beririsan dengan Jenderal Andika Perkasa," beber Effendi, dilansir Tribunnews.
Senada dengan Effendi Simbolon, Anggota Komisi I DPR RI lainnya Fraksi PKS, Sukamta, juga menilai Andika sebagai sosok yang tepat untuk menggantikan Hadi.
Mengutip Tribunnews, Andika dianggap cocok dengan tantangan yang tengah dihadapi saat ini, contohnya persoalan Papua.
"Pak Yudo (KSAL) cukup senior dan mampu. KSAD saat ini, Pak Andika, juga demikian."
"Memang Pak KSAD punya nilai plus yaitu pengalaman menjadi Kepala Staf yang paling lama di antara yang lainnya," kata Sukamta saat dihubungi, Selasa (15/6/2021).
"Saya kira juga cocok dengan tantangan yang dihadapi baik itu di Papua maupun di wilayah nusantara secara umum."
"Selama ini, Pak Jenderal Andika tampak sangat humanis tapi tegas. Saya kira itu tepat untuk saat ini," imbuh dia.
Pernyataan serupa juga disampaikan Pengamat Intelijen dan Keamanan, Stanislaus Riyanta.
Menurutnya, Andika menjadi figur yang tepat dan pantas untuk menggantikan Hadi sebagai Panglima TNI.
Hal ini berdasarkan rekam jejak Andika sebagai prajurit TNI.
"Dengan rekam jejak yang sudah teruji hingga jabatan KSAD, pengalaman penugasan di dalam dan luar negeri, jaringan internasional yang kuat, dan aspek intelektual/pendidikan yang unggul, menjadi modal kuat bagi Jenderal Andika Perkasa," kata Stanislaus Riyanta saat dihubungi Tribunnews, Selasa (15/6/2021).
Selain itu, keunggulan lain yang dimiliki Andika menurut Stanislaus adalah, KSAD ini punya latar belakang kemampuan dan penugasan di bidang intelijen.
Dibanding tiga pilihan yang ada (KSAD, KSAL, dan KSAU), Stanislaus menilai Andika memiliki peluang cukup besar untuk dipilih Jokowi.
Meski begitu, Stanislaus enggan berspekulasi soal pilihan Presiden Jokowi terkait pengganti Hadi. Pasalnya, menurut Stanislaus, pilihan Jokowi sangat sulit ditebak.
Ikuti Berita Seputar Jenderal Andika Perkasa dan Bursa Calon Panglima TNI