Dukung Laksamana Yudo Margono, Akademisi Beber Dampak Jika Jokowi Pilih Panglima TNI dari Matra Laut

Dukungan untuk Laksamana Yudo Margono bertambah, Akademisi Beber Dampak Jika Jokowi Pilih Panglima TNI dari Matra Laut

Kompas.com/Hadi Maulana
Laksamana Yudo Margono. Akademisi Beber Dampak Jika Jokowi Pilih Panglima TNI dari Matra Laut 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Iksan Fauzi

SURYA.co.id - Bursa calon Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto saat ini telah mengerucut kepada dua sosok, yakni Jenderal Andika Perkasa dan Laksamana Yudo Margono.

Sejumlah prediksi mengarah pada Jenderal Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) itu dinilai berpeluang besar jadi Panglima TNI.

Namun, prediksi lain juga banyak yang menjagokan Laksamana Yudo Margono.

Seperti yang diungkapkan Direktur Paramadina Graduate School of Diplomacy Shiskha Prabawaningtyas baru-baru ini.

Shiskha berpendapat calon panglima TNI dari matra laut akan mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo dalam memperkuat poros maritim dunia.

Laksamana TNI Yudo Margono yang Disebut Layak Jadi Panglima TNI
Laksamana TNI Yudo Margono yang Disebut Layak Jadi Panglima TNI (Youtube Puspen TNI)

"Saya kira pengangkatan matra laut sebagai panglima TNI, akan memperkuat pesan atas komitmen dan konsistensi pemerintah dalam upaya profesionalisme TNI," kata Shiskha, Rabu (16/6/2021), dilansir dari Antara.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto akan memasuki masa pensiunnya pada November 2021.

Namun demikian, untuk menjamin upaya peningkatan profesionalisme TNI, dasar pertimbangan pergantian Panglima TNI harus memperhatikan rambu-rambu UU TNI termasuk mekanisme rotasi di antara matra.

"Jika Panglima TNI sebelumnya dari AD, saat ini dari AU, maka seyogyanya calon Panglima TNI baru dari matra AL.

Dan ini berarti Kasal Laksamana TNI Yudo Margono," ucapnya.

Shiskha mengatakan peningkatan ketegangan di wilayah Laut China Selatan dan eskalasi konflik Indonesia dan Tiongkok terkait aktivitas kapal penangkap ikan di Laut Natuna Utara tentu membutuhkan orientasi strategi pertahanan maritim termasuk pengamanan jalur keamanan dan keselamatan di laut.

Menurut dia, peristiwa tenggelamnya kapal selam, KRI Nanggala-402 di perairan Bali beberapa waktu lalu tidak akan berimbas terhadap citra Laksamana TNI Yudo Margono.

"Saya kira tidak. Saya malah melihat peningkatan perhatian publik pada kondisi alutsista dan memberikan momentum untuk memperkuat prioritas penguatan kapasitas pertahanan maritim menuju pembentukan negara maritim Indonesia," jelasnya.

Orientasi dan prioritas perspektif maritim dalam penguatan postur dan kapasitas pertahanan melalui profesional TNI menjadi semakin urgen.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved