Virus Corona di Jatim

Tak Lakukan Lockdown di Jatim, Gubernur Khofifah Pilih Perketat PPKM Mikro 

Opsi lockdown tidak dipilih oleh Gubernur Khofifah dalam mengendalikan lonjakan kasus covid-19 di Jatim.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Parmin
surya.co.id/fatimatuz zahro
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat diwawancara di Grahadi, Selasa (22/6/2021). 

Dari 941 orang tersebut, 19 kasus diantaranya diketahui adalah mereka yang terkonfirmasi terpapar covid-19 varian delta India.

Sebagaimana disampaikan Juru Bicara Satgas Covid-19 Jawa Timur Makhyan Jibril Al Faraby, lonjakan kasus disebabkan karena penyebaran yang belum berhenti.

Selain itu testing juga terus digencarkan. Sehingga orang yang terdeteksi terpapar terus bertambah sehingga menambah lonjakan kasus aktif di Kabupaten Bangkalan. 

"Dari data yang ada di kami, Bangkalan mengalami lonjakan tertinggi, lalu Banyuwangi.

Saat ini, kita juga melihat di Mojokerto baik Kota dan Kabupaten tengah melonjak kasus aktifnya," ujar Jibril. 

Tak hanya itu, lonjakan juga mulai tampak di kawasan Situbondo dan Bondowoso. Selain itu daerah Pasuruan juga tampak mengalami peningkatan kasus.

Meski begitu, jika melihat jumlah kasus aktif di setiap kabupaten kota, yang ada di urutan kedua setelah Kabupaten Bangkalan adalah Kota Surabaya.

Dengan aksus aktif di Kota Pahlawan mencapai 283 kasus. Kemudian disusul Kabupaten Banyuwangi dengan 278 kasus aktif, lalu Kabupaten Madiun sebanyak 189 kasus aktif. Serta di urutan ke lima ada Kabupaten Mojokerto sebanyak 175 kasus.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved