Pemkot Surabaya
Permudah Administrasi Warga, Camat dan Lurah di Surabaya Jemput Bola Ngantor di Balai RW
Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah Kota Surabaya, Achmad Zaini mengatakan program ini terinspirasi Wali Kota Surabaya.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Parmin
SURYA.co.id | SURABAYA - Camat dan Lurah se-Surabaya berkantor di Balai RW. Ini merupakan inovasi Pemkot Surabaya untuk meningkatkan pelayanan publik dan mengakomodir kebutuhan masyarakat.
Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah Kota Surabaya, Achmad Zaini mengatakan program ini terinspirasi dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Sebelumnya, orang nomor satu di lingkup Pemkot Surabaya ini telah berkantor di beberapa kelurahan.
“Kalau Bapak Wali Kota sudah bekerja di kelurahan. Giliran Bapak Ibu Camat dan Lurah sekarang mulai berkantor di RW bahkan di RT,” kata Zaini di Surabaya.
Berbagai inovasi dibuat para camat demi menarik minat masyarakat.
Camat dan Lurah berlomba-lomba memberikan sebutan program pelayanan yang unik.
Salah satunya seperti yang dilakukan Kelurahan Made, mereka menamai programnya “Sambel Wak Mad”. Ini merupakan singkatan dari Sambang Bengi Layani Warga Kelurahan Made.
Tak mau kalah, Kelurahan Bendul Merisi menamakan program mereka “Sambel Terasi” yang merupakan singkatan dari Sambang Bengi Layanan Terpadu Bendul Merisi.
Sementara Kecamatan Mulyorejo, menamai programnya dengan Camat Ngantor Nang Kampung atau disingkat “CAPUNG”.
Menurut Zaini, sebutan program pelayanan publik yang diusung oleh para Camat dan Lurah ini merupakan hasil dari kreativitas kecamatan dan kelurahan itu sendiri.
Seperti, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Lurah Wonorejo membuat istilah SIMMAS (Siap Melayani Masyarakat Sore Hari).
Inovasi-inovasi yang terbentuk ini berkat tauladan dari Wali Kota Eri.
"Ini merupakan kreatifitas atau inovasi dari kelurahan dan kecamatan berkat tauladan Bapak Wali Kota,” terangnya.
Zaini menyatakan, bahwa program berkantor di Balai RW ini digelar pada sore hingga malam hari.
Masyarakat Surabaya yang tidak memiliki waktu untuk mengurus dokumen kependudukan pada siang hari karena terbentur oleh pekerjaan.
"Barangkali mengganggu aktivitas pekerjaannya, mungkin pada saat jam-jam kantor masyarakat belum bisa terlayani,” ujarnya.
Program ini dapat dinikmati oleh warga sekitar kelurahan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh masing-masing kelurahan.
Zaini mengungkapkan program ini sekaligus mendekatkan pelayanan publik ke masyarakat dengan cara “menjemput bola”.
Harapannya, masyarakat lebih mudah dalam mengurus administrasi kependudukan.
“Pak Wali saja mau turun ke kelurahan, maka kita sebagai anak buah beliau berinovasi untuk langsung menjemput bola di RT maupun RW,” pungkasnya.
Masyarakat juga dapat mengakses berbagai pelayanan kependudukan yang ada di kelurahan.
Seperti Kelurahan Made yang melayani pengambilan E-KTP, KIA (Kartu Identitas Anak), Pelayanan Kependudukan, Pelayanan Surat Domisili Usaha, Pelayanan Informasi dan Konseling.
“Macam-macam, ada pembagian KIA, pembagian E-KTP, pembayaran PBB, pendataan pernikahan, dan masih banyak lagi,” jelasnya.