Dukungan untuk Jenderal Andika Perkasa Jadi Panglima TNI Bertambah, Analis Ungkap 2 Skenario Jokowi
Dukungan untuk Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto, semakin bertambah.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Dukungan untuk Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto, semakin bertambah.
Kini giliran Analis politik keamanan LAB45, Andi Widjajanto mengungkapkan pendapatnya.
Andi memperkirakan, nama Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Andika Perkasa, berpeluang kuat menjadi Panglima TNI.
Menurut Andi, matra darat punya posisi menjanjikan pada pendekatan stabilitas politik.
Andi menyebut, ada dua skenario yang bisa dipakai oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menentukan Panglima TNI yang baru, demi menjamin stabilitas politik menuju Pemilu Serentak tahun 2024.
Baca juga: Biodata Hendropriyono yang Bantah Lobi Jokowi untuk Jadikan Jenderal Andika Perkasa Panglima TNI
Selain nama KSAD Jenderal Andika Perkasa, sosok Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, turut menjadi kandidat kuat Panglima TNI.
Meski Andika merupakan menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono, namun hal itu tak bisa semata jadi tolok ukur penentuan pejabat baru di pucuk pimpinan Markas Besar (Mabes) TNI.
Berikut keterangan Andi selengkapnya dalam siaran Kompas TV.
Hendropriyono diisukan melobi Jokowi
Hendropriyono baru-baru ini disorot karena diisukan telah melobi Jokowi agar jabatan Panglima TNI diberikan kepada sang menantu, Jenderal Andika Perkasa.
Hendropriyono pun membantah tudingan tersebut.
Dia menegaskan, tak pernah meminta-minta jabatan kepada siapapun.
Meski itu untuk dirinya sendiri.
"Saya tidak bicara dan tidak pernah bicara tentang hal yang demikian itu, saya tidak pernah begitu hina mau nyosor meminta-minta jabatan.