Kehebatan Jet Tempur F-16 TNI AU yang Sergap Pesawat Asing dan Turunkan Paksa Saat Simulasi
Inilah sederet kehebatan jet tempur F-16 TNI AU yang berhasil sergap pesawat asing dalam simulasi latihan yang digelar pada Kamis (10/6/2021).
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Inilah sederet kehebatan jet tempur F-16 TNI AU yang berhasil sergap pesawat asing dalam simulasi latihan yang digelar pada Kamis (10/6/2021).
Diketahui, salah satu pesawat tempur andalan TNI AU tersebut unjuk kemampuan dan berhasil menurunkan paksa pesawat asing yang memasuki teritorial udara Indonesia tanpa izin.
Melansir dari Wikipedia, F-16 Fighting Falcon adalah jet tempur multi-peran supersonik yang dikembangkan oleh perusahaan General Dynamics (lalu kemudian di akuisisi oleh Lockheed Martin), untuk Angkatan Udara Amerika Serikat.
Pesawat ini awalnya dirancang sebagai pesawat tempur superioritas udara namun akhirnya berevolusi menjadi pesawat tempur multi-peran yang sangat populer.
Kemampuan F-16 untuk bisa dipakai untuk segala macam misi inilah yang membuatnya sangat sukses di pasar ekspor, dan dipakai oleh 24 negara selain Amerika Serikat.

Pesawat ini sangat populer di mata international dan telah digunakan oleh 25 angkatan udara di seluruh Dunia.
F-16 merupakan proyek pesawat tempur blok Barat yang paling besar dan signifikan, dengan jumlah sekitar 4000 unit F-16 sudah diproduksi sejak tahun 1976.
Pesawat ini sudah tidak diproduksi untuk Angkatan Udara Amerika Serikat, tetapi masih diproduksi untuk ekspor.
Pada tahun 1993 General Dynamics menjual bisnis pembuatan pesawat ini kepada Lockheed Corporation, yang selanjutnya menjadi bagian dari Lockheed Martin setelah melakukan merger dengan Martin Marietta pada tahun 1995.
F-16 sendiri dikenal memiliki kemampuan tempur di udara yang sangat baik, dengan inovasi seperti tutup kokpit tanpa bingkai yang memperjelas penglihatan, gagang pengendali samping untuk memudahkan kontrol pada kecepatan tinggi, dan kursi kokpit yang dirancang untuk mengurangi efek g-force pada pilot.
Pesawat ini juga merupakan pesawat tempur pertama yang dibuat untuk menahan daya belokan pada percepatan 9g.
F-16 mempunyai senapan M61 Vulcan pada bagian dalam badan pesawat serta 11 lokasi pylon untuk mnggotong senjata dan peralatan misi lainya.
Nama resmi dari F-16 sendiri ialah"Fighting Falcon", tetapi "Viper" lebih umum digunakan oleh kru darat dan pilot-pilot pesawat tersebut, karena kemiripan bentuknya dengan ular Viperidae dan Starfighter Colonial Viper dari acara TV Battlestar Galactica
F-16 kini aktif pada Angkatan Udara Amerika Serikat, Komando Cadangan Angkatan Udara, serta unit Garda Nasional Udara.
Pesawat ini juga digunakan oleh angkatan udara di 25 Negara lainya.
Sampai dengan tahun 2015, pesawat ini merupakan pesawat bersayap kaku dengan jumlah terbanyak yang dipakai oleh kecabangan militer di dunia.
Ciri-ciri umum
- Kru: 1
- Panjang: 49 ft 5 in
- Rentang sayap: 32 ft 8 in
- Tinggi: 16 ft
- Luas sayap: 300 ft²
- Airfoil: NACA 64A204 root and tip
- Berat kosong: 18,900 lb
- Berat isi: 26,500 lb
- Berat maksimum saat lepas landas: 42,300 lb
- Mesin: 1 × F110-GE-100 afterburning turbofan
Dorongan kering: 17,155 lbf (76.3 Templat:Newton (unit))
Dorongan dengan pembakar lanjut: 28,600 lbf (127 kN)
Kinerja
- Laju maksimum: At sea level: Mach 1.2 (915 mph, 1,470 km/h), At altitude: Mach 2+ (1,500 mph, 2,410 km/h) clean configuration
- Radius tempur: 340 mi (295 nmi, 550 km) on a hi-lo-hi mission with four 1,000 lb (450 kg) bombs
- Jangkauan feri: 2,280 NM (2,620 mi, 4,220 km) with drop tanks
- Langit-langit batas: 50,000+ ft
- Laju tanjak: 50,000 ft/min
- Beban sayap: 88.3 lb/ft²
- Dorongan/berat: 1.095
Persenjataan
- Senjata api: 1× 20 mm (0.787 in) M61 Vulcan 6-barreled gatling cannon, 511 rounds
- Hardpoints: 2× wing-tip Air-to-air missile launch rails, 6× under-wing & 3× under-fuselage pylon stations holding up to 17,000 lb (7,700 kg) of payload
- Roket:
4× LAU-61/LAU-68 rocket pods (each with 19× /7× Hydra 70 mm rockets, respectively) or
4× LAU-5003 rocket pods (each with 19× CRV7 70 mm rockets) or
4× LAU-10 rocket pods (each with 4× Zuni 127 mm rockets)
- Rudal, bom, dll
Baca juga: Kronologi 2 Jet Tempur F-16 TNI AU Sergap Pesawat Asing dan Kerahkan Pasukan Paskhas Saat Simulasi
F-16 TNI AU sergap pesawat asing
Diberitakan sebelumnya, dua jet tempur F-16 TNI AU secepat kilat menyergap dan dan mendaratkan paksa pesawat asing yang masuk wilayah Indonesia tanpa izin.
Tak cuma itu, pasukan Paskhas TNI AU bersenjata lengkap juga ikut mengamankan pesawat asing tersebut saat mendarat.
Itulah jalannya simulasi latihan yang digelar TNI AU pada Kamis (10/6/2021).
Kronologi latihan tersebut berawal saat sebuah pesawat asing memasuki teritorial udara Indonesia tanpa izin.
Kemunculan pesawat asing yang tertangkap radar TNI AU itu pun dikejar.
TNI AU mengerahkan dua pesawat tempur F-16 yang diterbangkan dari Lanud Iswahjudi Madiun, Jawa Timur.
Seperti dilansir dari Tribun-Timur.com dalam artikel 'Simulasi, Dua Pesawat F-16 TNI AU Paksa Pesawat Asing Mendarat di Lanud Hasanuddin'
Kedua pesawat tempur TNI AU itu mengejar pesawat asing tersebut hingga ke wilayah udara Sulawesi Selatan.
Dan hasilnya, pesawat misterius itu pun berhasil didaratkan secara paksa di Lanud Sultan Hasanuddin.
Saat mendarat, sejumlah personel Polisi Militer TNI AU dan Tim Penyidik TNI AU langsung menghampiri pesawat.
Mereka dikawal prajurit Paskhas bersenjata lengkap.
Personel POM AU dan Penyidik TNI AU menaiki pesawat guna melakukan pemeriksaandokumen penerbangan dan lain-lain.
Sementara, pasukan elit TNI AU, Paskhas membentuk barikade di areal pesawat.
Selain pemeriksaan terhadap pilot dan penumpang pesawat oleh Tim Penyidik TNI AU, pemeriksaan juga melibatkan petugas Imigrasi dari Kanwil Kemenkumham Sulsel.
Pemeriksaan itu dilakukan untuk mengecek dokumen kewarganegaraan pilot atau kru dan para penumpang pesawat.
Disusul petugas Covid-19 yang melakukan pemeriksaan suhu tubuh dan tes antigen terhadap pilot dan penumpang pesawat.
Satu dari sejumlah penumpang didapati bersuhu tubuh diatas 38 derajat Celsius.
Ia pun dipisahkan dari penumpang lain lalu dievakuasi menggunakan ambulans.
Selain pemeriksaan dokumen penerbangan dan kewarganegaraan pilot dan penumpang pesawat itu, juga dilakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan.
Tujuannya, menghindari adanya kemungkinan barang bawaan narkotika atau berkaitan dengan aksi kejahatan terorisme.
Pendaratan paksa pesawat asing yang berlangsung menegangkan itu merupakan simulasi Force Down di Lanud Sultan Hasanuddin.
Simulasi itu disaksikan langsung Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD dan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
Mahfud MD mengatakan, simulasi itu merupakan pelatihan yang digelar guna meningkatkan profesionalitas dan sinergitas antara instansi terkait.
"Kita selama ini sudah melakukan pengamanan udara, tetapi ternyata tidak bisa ditangani oleh seorang yang namanya Angkatan Udara.
Tetapi juga harus ada Bea Cukai, ada kesehatannya, ada perhubungannya dan macam-macam," kata Mahfud MD.
Dengan pelibatan sejumlah instansi terkait itu kata dia, sinergitas yang terbentuk akan mampu melakukan penanganan lebih efisien lagi.
"Jadi ini bagaimana kita memaksa pesawat asing yang melanggar dipaksa turung secara baik-baik sesuai aturan hukumnya secara cepat dan efisien, tidak berlarut-larut," kata Mahfud MD.
Pihaknya pun berencana bakal membentuk badang pengelolaan sumber daya udara.
Turut hadir menyaksikan simulasi itu, PLT Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, Pangkoopsau II Marsda TNI Minggit Tribowo.
Pangkosekhanudnas II Marsma TNI Ian Fuady, Danlanud Hasanuddin Marsma TNI Danet Hendriyanto, Danpuslat Kodiklatau Marsma TNI Azhar Aditama, Wakapolda Sulsel Brigjen Pol Halim Pagarra, Kajati Sulsel Raden Febrianto dan lainnya.