Berita Tulungagung
Ada Warga Meninggal Setelah Makan Umbi Gadung, Ini Penjelasan Inspektur Pangan Kabupaten Tulungagung
Warga di Tulungagung meninggal dunia karena tanpa sengaja memakan umbi gadung pada Kamis (10/5/2021) kemarin siang.
Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Bejo (78) warga Dusun Bago, Desa Sidem, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, meninggal dunia karena tanpa sengaja memakan umbi gadung pada Kamis (10/5/2021) kemarin siang.
Umbi gadung selama ini banyak diolah warga menjadi kerupuk. Namun, umbi tanaman merambat ini sangat beracun jika langsung dimakan.
Hal ini diungkapkan oleh Inspektur Pangan Kabupaten Tulungagung, Masduki,Jumat(11/6/2021).
Menurutnya, umbi gadung mengandung racun sianida yang cukup tinggi.
“Karena itu perlu pengolahan yang tepat, agar kandungan sianida di dalamnya bisa dinetralkan sehingga aman dikonsumsi,” terang Masduki.
Ia melanjutkan, jika umbi gadung yang baru dipetik langsung diolah, maka kandungan sianidanya sangat tinggi.
Tak heran jika orang yang memakannya akan mengalami keracunan dan bisa mengakibatkan kematian.
Masyarakat Tulungagung punya resep turun temurun untuk menghilangkan racun sianida.
Caranya dengan mengiris tipis-tipis umbi gadung dan dipendam dalam abu atau arang hingga dua hari.
Umbi gadung lalu direndam dalam air beberapa hari, dan airnya rutin diganti setiap hari.
Setelah dibersihkan, lalu masih dikukus untuk mematangkan sekaligus membuang racunnya, kemudian masih dijemur lagi sebelum digoreng.
“Masyarakat sudah punya resep turun temurun untuk mengolah gadung, menghilangkan racunnya hingga bisa dikonsumsi,” sambung Masduki.
Sianida dalam umbi gadung akan sangat beracun jika sudah bereaksi dengan enzim yang ada di tenggorokan.
Jika terlanjur tertelan sangat dianjurkan untuk bisa memuntahkannya, lalu minta pertolongan medis.
Sebab jika terlambat, maka racunnya akan terus bereaksi hingga bisa menyebabkan kematian.
“Tidak ada solusi lain, segera ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan,” tandas Masduki.
Pada kasus di Desa Sidem kemarin, bermula saat anak Bejo yang bernama Soyin (55) mencari umbi gembolo.
Gembolo adalah jenis umbi yang biasa dikonsumsi masyarakat pedesaan.
Tanpa disadari Soyin, gembolo ini tumbuh berdampingan dengan gadung.
Karena bentuknya yang sama, umbi gadung itu turut dibawa pulang dan dimasak istrinya, Karyati (49).
Umbi yang sudah dikukus lalu dimakan oleh Bejo, Karyati dan seorang tetangga bernama Supandi (68).
Baca juga: Makan Umbi Gadung, Tiga Warga Tulungagung Keracunan, Satu Korban Meninggal Dunia
Sekitar 15 kemudian racun umbi gadung itu mulai bereaksi dan menimbulkan rasa pusing serta mual.
Karyati dan Supandi selamat karena bisa memuntahkan umbi yang dimakannya.
Sementara Bejo tidak tertolong dan meninggal dunia di rumahnya.